10 | Ulah Keenan

33 5 7
                                    


Tok,

Tok,

Tok.

Kanaka mengetuk pintu rumah Lajita tiga kali. Cowok itu datang kesini setelah mendapat pesan yang berisi permintaan agar mau membujuk Lajita yang tidak mau makan.

Kanaka awalnya sedikit terkejut ketika membaca balasan dari Lajita itu, tapi kemudian ia tahu jika yang membalas pesannya itu bukanlah Lajita melainkan Keenan Kakak Lajita.

"Kanaka kan?" Tanya Keenan setelah baru saja ia membuka pintu.

Kanaka mengangguk, lalu Keenan memperhatikan Kanaka dari atas sampai bawah. Dalam hatinya, cowok yang sekarang ada di depannya ini sangat keren dan tampan.

Kaos hitam polos yang dipadukan dengan kemeja Flanel beraksen kotak-kotak dengan perpaduan warna navy, putih, dan merah, itu membuat kulit putih bersih Kanaka menjadi sangat jelas.

Tak hanya itu, celana jeans hitam dan sepatu yeezy boost 350 "moonrock" membuat penampilan Kanaka  semakin sempurna.

"Permisi?" Kata Kanaka yang sedikit gugup karena di perhatikan seperti itu.

"Ah iya, iya. Masuk-masuk. Lajita ada di ruang makan." Balas Keenan kemudian memberi jalan Kanaka agar bisa masuk.

"Jadi, disini gue minta tolong sama lo. Buat bujuk Lajita biar dia mau makan. Sekalian juga, tanyain ke dia ada masalah apa." Kata Keenan sambik menunjuk-nunjuk wajah Kanaka.

"Iya, Kak." Jawab Kanaka sambil mengangguk mengerti, "Aku bakal coba bujuk Lajita supaya mau makan."

"Nah!, sip kalau gitu yuk, gue anterin ke ruang makan."

Kanaka lalu berjalan mengikuti Keenan. Mereka berdua melewati ruang tamu yang bernuansa putih. Pikir Kanaka, rumah Lajita ini seperti rumahnya yang bernuansa putih bersih. Di dinding ruang tamu rumah Lajita terdapat lukisan kaligrafi yang semakin mempercantik ruang tamu itu sendiri.

Tapi, stop!. Mata Kanaka tidak sengaja melihat pigura kecil berwarna pink dengan hiasan mutiara-mutiara yang dipajang diatas meja samping sofa.

Di pigura itu terdapat foto gadis kecil bermata bulat, sangat cantik. Senyum gadis kecil di foto itu juga terlihat begitu tulus dan manis sekali. Seolah-olah senyum itu tidak asing bagi Kanaka. Apakah itu foto masa kecil Lajita nya?. Hah apa, dia barusan bilang apa?, Lajita nya?. Kanaka menggeleng pelan menyunggingkan senyumnya, ia heran dengan dirinya sendiri.

"Ayo, kenapa berhenti?" Tanya Keenan sambil menepuk bahu Kanaka.

"Ah, iya Kak." Jawab Kanaka kikuk.

Lalu mereka berdua melanjutkan jalannya lagi, hingga akhirnya mereka sampai di depan pintu ruang makan yang terbuka. Disana terlihat gadis cantik berambut panjang lurus sedang duduk melamun dengan di depannya ada piring berisi makanan yang masih utuh tak tersentuh.

Kanaka lalu langsung masuk ke ruang makan dan kemudian cowok itu menarik kursi meja makan yang kosong, iacduduk di samping kanan Lajita.

"Kasihan nasinya, nanti nangis." Kata Kanaka sambil menopang dagu.

Mendengar ucapan itu, lamunan Lajita menjadi buyar. Ia mengerutkan dahinya, Lajita seperti mengenal suara itu. Suara itu seperti suara milik ... Kanaka?. Hah!, Kanaka?!?!. Lajita lantas menoleh cepat sampai ia merasa lehernya nyaris patah.

Kanaka For CarmelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang