Part 18

203 10 0
                                    

Jarak yang membentang tidak juga membuat hati ini goyah untuk terus condong kepadamu. Biarlah bukan aku yang menjagamu tapi DIA yang akan menjaga rasa mu untukku .

-KSA

----***-----

Hari berlalu dengan sangat cepat, tiba saatnya untuk aku pindah ke jogja untuk meneruskan pendidikan.

"Khumairah besok kamu berangkat ya? Sudah di persiapkan semuanya?" Ucap kahfi saat kami sedang menonton tv .

"Iyah ka, sudah di masukan semuanya."

"Kamu hati-hati di sana yah. Jaga kesehatan jangan sampai telat makan, kamu punya magh dan jangan lupa untuk selalu rindu kesayanganmu yang di sini yaitu aku." Kata kahfi lalu merangkul ku dari belakang.

"Ka kenapa berat yah jauh dari kamu? Apa aku sanggup?" Tanyaku padanya. Karena jujur ntah kenapa berat sekali rasanya jauh dari kahfi, yang biasanya setiap pagi melihat wajahnya, melakukan aktivitas bersamanya,memasak bareng walau terkadang keasinan. Kahfi yang tiap hari gombal dengan gombalan yang receh tapi selalu bikin blussing dan salah tingkah. kahfi yang tiap hari melantunkan ayat-ayat Al Quran membuat hati menjadi sejuk, kahfi yang membangunkanku untuk tahajud bersama serta tilawah bersama sambil menunggu subuh tiba. Ah sungguh aku tidak sanggup jika harus berjauhan dengannya.

"Sayang, sanggup tidak sanggup harus sanggup. Kan aku pernah bilang masalah ini . Kita masih bisa komunikasi setiap harinya , aku janji bakal hubungi kamu setiap hri vidio call ,telepon , dan chat kamu setiap hari. Walau jujur aku pun belum sanggup. Tapi... pendidikan itu penting. Kamu di sana belajar dan akupun di sini belajar. Yang terpenting kita sama-sama jaga komunikasi kita dengan Nya, cinta kita pada Nya agar Dia yang akan menjaga hati kita berdua untuk tetap terpaut satu sama lain. Jaga hati, jaga pandangan dan jaga diri kamu di sana. Walau nantinya aku tak bisa menjaga kamu secara langsung, tidak bisa melihatmu secara langsung tapi percayalah doa aku selalu menyertaimu." Ucap kahfi lalu mencium keningku , kami pun mengobrol berdua tak sesekali aku tertawa karena candaan ia yang garing, apalagi jika dia mulai ngegombal, tv di depan pun hanya mengoceh sendiri karena tidak kita tonton. Canda tawa yang kelak akan aku dan kahfi rindukan.

"Tidur yu sudah malam, besok kan kamu harus berangkat." Katanya lalu menggandengku ke kamar.

"Iyah. Kamu besok rapat kan? Jadi tidak usah mengantarku biar mama , papa dan bang aska saja yang nganter ke bandara." Ucapku sebab aku baru ingat jika dia akan ada rapat penting esok hari.

"Siapa bilang? Rapat aku cancel, biar aku yang mengantarkan kamu ke bandara."

"Tidak usah ka. Kata kamu kan rapat itu penting."

"Tidak ada yang lebih penting bagiku selain kamu. Bidadariku" perkataan dia manis sekali, ini yang akan aku rindukan.

----***----

" bagimana de sudah di siapkan semuanya?" Kata bang aska kepadaku saat kami sedang sarapan bersama.

" sudah bang"

" mama bakal kangen kamu yang biasanya ada orang yang mama bawelin sekarang tidak ad lagi. Bakal sepi rumah ini nantinya tanpa kamu , jaga diri baik-baik yah nak serius belajarnya di sana. Inget di sini kamu sudah punya kahfi,jadi harus jaga hati dan pandangan." Nasehat mama kepadaku yang membuat aku mengangguk tanda meng 'iyh' kan . bagaimana mungkin akan berpaling ke lelaki lain jika sepenuh nya hatiku ada di kahfi? Aku tidak berani macam-macam sebab aku tau di sini kahfi pun menjaga dan aku harus menjaga pula kepercayaan yang dia kasih.

" yah udah yu, jam keberangkatan jam 8 jangan sampai telat." Kata kahfi saat semua orang telah selesai sarapan pagi, kami pun bersiap-siap untuk pergi kebandara.

Mendaki Bersamamu Menuju JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang