Mendaki Bersamamu Menuju Jannah

Part 10

Tidak perlu berkata bahwa kau mencintaiku atau aku mencintaimu sebab perkataan tersebut akan berubah seiring berjalan Nya waktu.
Cukup hanya Dia yang tau. Hanya Dia yang mampu menentukan apa kata itu kelak akan abadi dalam ikatan suci?
atau hanya sekedar pemanis di awal dan berakhir dengan kata benci?
Cukup doa kan dan munajadkan dia. Hasilnya serahkan semua kepada Nya

----****-----

Setiap hari nya kami selalu berkabar. Walau tak jarang aku terabaikan karena kesibukan dia. Sering di tinggal ntah itu saat kahfi melatih pramuka, rapat sama komunitasnya, berlatih hadrah, dan majelisan. Aku sama dia memang tidak ada hubungan apa-apa namun kita saling lempar perhatian , saling cemburuan dan saling khawatir satu sama lain.
Aku tau walau kita tidak ada hubungan apa-apa tidak berpacaran. Namun tetap ini salah dan tidak bisa di benarkan. Tapi hati ku selalu mengalahkan fikiranku. Sebab jika sudah masalah cinta, akan membutakan segalanya.
Pernah mama berkata padaku.

"De, kalian berdua salah. Tidak boleh berkhalwat walau di sosial media.

حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لِإِسْحَقَ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَشْبَهَ بِاللَّمَمِ مِمَّا قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ النُّطْقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ قَالَ عَبْدٌ فِي رِوَايَتِهِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ

Sesungguhnya Allah Allah 'Azza Wa Jalla telah menetapkan pada setiap anak cucu Adam bagiannya dari perbuatan zina yg pasti terjadi & tak mungkin dihindari. Maka zinanya mata adl melihat, zinanya lisan adl ucapan, sedangkan nafsu berkeinginan & berangan-angan, & kemaluanlah sebagai pembenar atau tidaknya. 'Abad berkata; dalam riwayatkannya dari Ibnu Thawus dari Bapaknya dgn lafazh; 'Aku mendengar Ibnu 'Abbas.' [HR. Muslim No.4801]."

Pesan mama yang membuat ku tertampar dari kata-katanya. Tapi apa daya aku sudah bermain rasa padanya. Aku berfikir toh kita tidak ngapa-ngapain, tidak melanggar syariat, pergaulan masih batas wajar.

----***----

Kahfi sering kerumah untuk bertemu dengan mama ,bang aska, papa dan aku.
Keluarga ku menerima baik dia, dan mama? Amat sangat menyukai kahfi.
Karena tutur kata dia yang lembut dan sopan.
Bang aska pun dekat dengan nya.

"Kahf apa yang kamu suka dari qila adiku?" Perkataan bang aska pada kahfi saat mereka berdua latihan memanah bersama di rumah ku.

"Dia perempuan yang baik, mandiri dan kuat. Saya menyukainya karena baru ku temukan perempuan sekuat dia bang. Jujur bang saat pertama kali saya kagum padanya itu ketika pendakian. Yah walau selama pendakian itu dia tak sama sekali melirik padaku bahkan tak melihatku. Saya kagum pada adik abang, di saat yang lain sibuk mempercantik wajah nya dengan polesan make up, selalu mengumbar aurat agar mendapat pujian dari laki-laki yang bukan mahramnya. Dia malah makin memperlebar jilbabnya, dan tidak terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. " tutur kata kahfi pada bang aska yang membuat aska tersnyum.