Pada rintik hujan yang malam ini datang menghampiri,
ku titipkan sebongkah rindu yang hampir membiru.
Karena bersama dengan turunnya air yang membasahi bumi,
akhirnya,
aku melepas mu.
Bukan karena rasaku sudah tiada.
Hanya saja, aku tau memang belum waktunya untuk bersama.
Maaf, ku sampaikan pada Sang Pencipta Rasa.
Nyaris menggila karena umatNya,
nyaris melupakan Sang Penguasa alam semesta.Maaf.
Beribu maaf ku bisikkan pada langit malam,
berharap Dia akan memaafkan ku.Dan untukmu,
kamu yang pernah kucintai sepenuh hati—yang bahkan mungkin sampai saat ini masih,
Terimakasih, dan aku pamit—seperti ingin mu.
Tidak mudah memang—
melepas apa-apa yang hampir tergenggam.tapi aku akan berusaha.
Sembari memanjatkan do'a—bermunajat pada alam semesta
meminta pada yang Maha Membolak-balikkan rasa—
agar segera dipertemukan oleh yang benar-benar nyata adanya.Nyata atas segala-gala yang diridhai oleh-Nya.
Pada rintik hujan yang malam ini datang menghampiri,
ku titipkan sebongkah rindu yang hampir membiru.
Karena bersama dengan turunnya air yang membasahi bumi,
akhirnya,
aku melepas mu.
–February 10th 2019
•written by Ra•
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 things about love
PuisiTentang Rasa yang hanya bisa diungkapkan melalui untaian aksara tanpa bisa disuarakan oleh raga.