Dua

4.1K 231 17
                                    


Jia meremas rambutnya saat bangun tidur pagi ini, melihat pintu hotel yang terbuka dan bilqis yang baru pulang dengan cengiran khas nya membuat jia semakin kesal.

"Gue sumpahin lo hamidun" jia berkata dengan wajah bantal nya. Ia kesal, tadi malam hampir di jadikan patner one night stand lelaki yang bernama revano itu, dan bilqis malah mengilang dan tidak membantunya sama sekali, bahkan baru pulang pagi ini.

"sorry deh" bilqis menjawab.

"arrrrggggh.." jia menggeram kesal.

"lagian, lo kalau mau nakal jangan setengah-setengah. Ons enak tau" bilqis menggoda.

Jia merengut lalu melempar satu bantal ke arah bilqis.

Bilqis tertawa.

"lagian buat apa lo pertahanin virgin lo. Percaya sama gue, suami lo entar juga enggak bakalan perjaka juga" bilqis berkata.

"nama doang bagus, kelakuan nol" jia memunggungi bilqis dan kembali memeluk guling nya.

"oh jiaa" bilqis tertawa dan menindih jia. "sensi banget, cowok bule di luaran sana banyak yang ganteng loh. Hayuk lah kita cari gebetan. Yang namanya revano yang lo bohongin itu ganteng loh, ji. Tapi kok namanya rada familiar ya"

"gue mau nya nam johyuk" jia menjawab.

"lo enggak cocok sama tuh aktor kpop, ya masa muka lo bule, cowok lo korea. Dia juga enggak tau lo nafas atau enggak" bilqis menjawab.

"dari pada muka lo nge arab, tapi kelakuan kayak orang barat" jia membalas.

"kan kita sahabat, muka gue yang ketimur-timuran kelakuan ke barat-baratan. Muka lo yang kebarat-baratan kelakuan lo ke timur-timuran"

"BILQIS ALMERA" jia berteriak kesal.

[]

Revano menggeram kesal, ia tidak terima karna di perlakukan dengan tidak sopan oleh seorang perempuan, ia tidak pernah di tolak dan tadi malam ia di tolak bahkan aset nya di tendang oleh perempuan bertubuh mungil.

Revan melempar uang pada beberapa wanita yang menemani nya tadi malam untuk melampiaskan rasa kesalnya, walaupun pagi ini ia masih sangat kesal. Ia tidak akan pernah membiarkan gadis itu lepas begitu saja.

"Maria" revan berkata pelan.

Revan segera meraih handphone nya setelah membersihkan diri nya, hari ini ia ada meeting bersama beberapa rekan bisnisnya, tapi sebelum itu ia harus menyuruh orang untuk menemukan gadis itu.

Revan dengan wajah dinginnya, keluar dari kamar hotel nya, lalu melirik jam tangan yang melingkar di tangan kiri nya, hari ini ia hanya mengenakan kemeja berwarna putih berlengan pendek dan celana bahan berwarna coklat, revan tampil kasual dan mempesona.

Semua orang tau kalau dia pengusaha muda yang sangat di minati, selain karna wajahnya. Kemampuan nya sebagai seorang pemimpin sudah terbukti.

Pagi ini ia hanya rapat di restoran hotel tempatnya menginap. Dengan langkah lebar ia masuk ke dalam restoran, melihat sekretaris nya yang sudah menunggu nya dan beberapa orang berjas membuat revan tersenyum kecil dan segera mengulurkan tanganya dan berjalabatan dengam seorang lelaki berjas itu.

"maaf saya sedikit terlambat" revan berkata.

"tidak masalah, kami yang datang terlalu cepat" lelaki itu menjawab. Revano memang sedang melebarkan bisnisnya di bidang kuliner, walaupun keluarga nya sudah punya bisnis di bidang itu, tapi revano ingin berdiri sendiri.

"saya sangat senang saat anda ingin menjalin kerjasama di bidang kuliner bersama saya, walaupun banyak chef muda dan berbakat" lelaki bertubuh gemuk itu berkata.

young married Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang