Dont Cry

3 0 0
                                    

   Lalu seorang prajurit menghampiriku dengan wajah bersahabat membawa jubah ditangannya lalu bertanya "apa kau Nomura?",

"ya" jawab ku dengan wajah bingung,

"baguslah, ini jubah untuk menutupi badan mu, sekarang ayo ikut saya ada yang memanggilmu, dan apakah mereka bertiga budakmu?" Tanya nya lagi sambil menunjuk Haci, Kana dan Kani,

mereka bertiga menundukkan kepalanya dan menghindari kontak mata denganku, "siapa yang memanggilku?" tanyaku keprajurit ini,

"Yasudah ikuti aku saja",

ketika aku berjalan Haci ,Kani,dan Kana terdiam saja, "kalian tunggu apa?ayo!" ajak ku ramah,

kami berjalan menuju tenda dengan barang antik menghiasi terasnya, seketika aku mengira ini toko barang antik tetapi ketika aku sampai diteras ada pedagang paruh baya keluar dari tendanya dan bertanya "terimakasih prajurit, ini upahmu" sang pedagang memberi prajurit yang mengantarku tadi sekantung uang,

"jadi kau Nomura ya?, apa kau ingin membeli para budak itu?" lanjutnya,

"ya, aku akan membeli mereka" ujarku dengan wajah datar,

"kalau begitu aku butuh 100 koin emas untuk 1 budak" katanya dengan niat ingin memeras ku,

"tuan lebih baik tidak usah, nanti uangmu akan habis untuk membeli kami, lebih baik tuan beli baju untuk diri tuan sendiri" kata mereka bertiga dengan niat sebaliknya,

sayangnya pria busuk ini tidak tau seberapa kaya diriku "baiklah ini 300 koin emas" kataku sambil mengambil kantung uang di dalam tas ku,

dia terkejut dengan uang yang aku bawa dan menawarkan 3 budak lagi yaitu 2 perempuan, dan 1 laki laki, sebenarnya aku tidak ingin lagi namun aku kasihan karena mereka bertiga masih kecil dan sudah dijadikan budak, aku kira yang dia bawa itu hanya setengah hewan juga tapi manusia murni juga dia perbudak. Tak akan Kumaafkan.

"Berapa harganya?" tantantang,

"hanya 150 koin emas untuk laki laki ini dan 175 koin emas untuk satu perempuan disana" ternyata dia masih ingin memeras ku,

"baik ini uang nya 500 koin emas" aku langsung menaruh uang dengan mata melototi pedagang budak,

Tiba tiba Hikari datang sambil membawa kantung emas dan menanyakan budak tapi sayangnya sudah aku beli semua dan dia melihat ku memiliki 6 budak, "Nomura boleh aku beli satu darimu?" Dengan mata penuh harap,

"baiklah, ambil laki laki ini, rawat dia dengan baik dan jadikan dia seorang pria sejati" kataku sambil memegang pria kecil yang malang ini,

"serius?, Terimakasih banyak akan kujadikan hewan yang berguna dan ini uangmu" katanya dengan senang,

"apa kau bilang?" Kataku dengan mata melotot,

"maksudku manusia yang berguna" katanya sambil menundukkan kepala,

"pegang saja uangmu ini", lagi pula aku juga tidak perlu punya budak terlalu banyak.

Setelah aku pergi, aku merapalkan mantra 'unknown fire' untuk membakar tenda pedagang budak tanpa diketahui siapapun.

Saatnya aku membawa mereka ber5 ke penginapan ku untuk makan malam. Setelah sampai aku membawa mereka masuk kedalam dan menyuruh mereka masuk kamarku, "sekarang kalian masuklah saja dulu aku ingin membeli makanan dan pakaian" kataku sambil membuka kunci kamar,

"aku mau ikut" kata Haci bersemangat, tiba tiba yang lain juga ingin ikut, yasudah sekalian beli baju untuk kalian semua lagipula sudah kuanggap mereka sebagai adik perempuanku yang manis.

Saat kami sampai di toko baju aku langsung melihat baju yang menarik perhatian ku yaitu baju petarung hitam dengan sepertiga lengan tapi di bagian bahu dibuat lumayan panjang dengan kerah yang tingginya setengah dari leherku dan celana bahan yang elastis berwarna hitam, sebaiknya aku membeli ini saja dan jubah hitam di sampingnya,

"jika ada baju yang di inginkan ambil saja!" ucapku sambil memerhatikan adik-adikku melihatku memakai baju.

Tiba tiba salah satu adikku yang baru bergabung dengan kami yang memiliki rambut hitam panjang sepinggang yang kira kira di duniaku berumur 10 tahun datang kepadaku dengan membawa baju pelayan, "maaf tuan aku ingin membeli ini, apakah boleh?" Tanyanya dengan sopan sambil menundukkan kepalanya dengan sekali-kali melihat mataku,

"sebelum nya namamu siapa nona muda?" Kata ku ramah sambil menumpu tangan di lutut ku dan mengelus kepalanya,

"nama ku Riel, tuan" jawabnya menutupi wajahnya yang malu-malu dengan baju yang sedang ia pegang,

Ah... manisnya anak ini, "oh... Riel, yasudah pegang dulu pakaian mu itu nanti kita bayar bersama",

"kita? Tapi aku tidak punya uang" Riel pun menunduk dengan mata penuh air,

"b-bukan kalian juga yang bayar, maksudku biar kita semua mengumpulkan pakaiannya dulu lalu aku yang akan membayar" jelasku dengan sedetil-detilnya,

Setelah mendengar penjelasanku, Riel mengusap air matanya dan tersenyum kepadaku "baiklah tuan" ucapnya dengan semangat.

"kalian semua sudah mengambil baju yang kalian inginkan?" Tanyaku dengan sedikit berteriak,

"sudah" teriak mereka,

Setelah kulihat ternyata Kana dan kani mengambil baju seperti seragam pelaut SMA Jepang kembar namun beda warna, Kani mengambil warna biru melainkan Kana mengambil warna merah, kalau Haci dia malah mengambil seragam tentara dengan corak green army, dan adikku satu lagi mengambil baju dan celana serba hitam seperti ninja.

Setelah ku bayar kami mencari makanan, mungkin lebih baik daging supaya kami semua bisa makan. Tiba tiba suara perut Kani berbunyi " maaf tuan, aku kelaparan, boleh kami makan daging?" Tanya nya dengan malu,

"Kani kita tidak boleh memilih milih makanan dari yang tuan berikan, tapi tuan jika kau ingin memberikan kami makan, saya menyarankan daging ayam" mungkin saran dari Haci sangat berguna dan sama aja itu sih,

"yasudah jika kalian ingin makan sesuatu beli saja ini aku beri 5 koin emas untuk satu anak" kataku sambil membagikan uang,

"tapi tuan, ini terlalu banyak untuk kami" tolak Haci melihat uang yang sudah kuberikan,

"tidak apa apa, kalian sudah bertarung dengan baik hari ini jadi kalian boleh membeli apapun yang kalian inginkan sebagai imbalannya",

"kalau begitu terimakasih tuan, kami pergi dulu!" haci pun pergi sambil menggandeng tangan Kana Kani seperti adiknya sendiri dan mereka berdua juga ikut,

"jika sudah selesai langsung datang ke kamarku ya!!!" Teriakku,

"ya!" balasnya.

30 menit berlalu aku menunggu didalam kamarku dan sudah senja, mereka belum pulang juga, "apa sebaiknya aku cari saja ya" pikirku, "cari sajalah", lalu aku memakai baju baru ku,

Saat aku mau membuka pintu, tiba tiba mereka berlima membuka pintunya lalu aku jatuh dan mereka berlima memelukku sambil menangis dan meminta maaf "maaf kan kami tuan, kami tidak bisa menjaga uangmu tetap aman, HUAAA!!!" tangis Kana di kakiku, 

My Fantasy PathWhere stories live. Discover now