TeamWork!!!

3 0 0
                                    

5 jam sudah terlewati dan kita sudah menuruni 9 lantai dari 29 lantai, Kani mendengar suara pertarungan di bawah lantai ini dan Haci melihat semacam pintu rahasia di samping ku,

"tuan, dinding ini terlihat aneh" Haci pun berancang-ancang menyentuhnya,

"jangan sentuh biar aku saja" setelah ku sentuh dengan tongkatku dinding itu runtuh, didalamnya ada semacam anak tangga tapi sangat gelap untuk menuruninya.

"Haci apa kau bisa membuat obor?" tanyaku sambil berusaha mengambil flamethower dari tasku,

"ya, aku bisa tapi tidak dengan apinya" jawab Haci menyesal,

"tidak apa apa buat saja, nah ini dia" akhirnya alatnya sudah terambil,

"dengan ini pasti bisa membuat api" dengan percaya diri aku mengatakan itu di depan anak kembar ini,

"ini tuan obornya sudah jadi, aku membuat empat sekaligus" dengan bangga Haci memberiku obor,

"cepat banget" kataku kaget,

"sekarang taruh di tembok itu dan kalian bertiga berlindung di belakang ku" kataku sudah siap untuk menembakan api,

"sudah tuan, Kana Kani ayo lari" kata Haci sambil menarik tangan si kembar itu,

Dengan kekuatan penuh aku menarik pelatuk flamethower sehingga menyemprotkan api yang dahsyat dan pada akhirnya obornya menyala, kami pun menuruni anak tangga itu.

Di depan kami ada suara peperangan yang besar dan ada suara tembakan tetapi di jaman ini tidak ada senapan, kami pun langsung berlari kesumber suara dan tak kusangka di depan kami ada dinding lagi dan tanpa pikir [anjang aku mendobraknya dan terjatuh dengan posisi tengkurap, sekilas aku tidak mendengar suara adu pedang maupun senapan lagi lalu saat ku lihat sisi monster maupun manusia semuanya melihatku dengan wajah ingin tertawa,

"kenapa berhenti? lanjutin perangnya!!!" teriakku marah,

"tuan apa kau tidak apa apa?" Kata Haci,Kana,Kani sambil membantu membangun kan ku, mereka bertiga memang anak baik.

Saat ku lihat lagi ternyata yang sedang berperang diantara mereka ada Rin dan pedagang yang kutemui di gua, kalau tidak salah namanya Hikari sedang memakai tonfas gun yang ku beri dan memakainya dengan hati hati dan ternyata suara letupan itu ulah Hikari, disaat bersamaan Rin di cegat 2 goblin dan 3 mini Golem dia kelihatan sedang kesulitan,

"waktunya lelaki beraksi!" gumamku dengan harapan berhasil, aku berlari kearah para monster itu lalu melompat dan menusuk Golem dengan tongkat ku tapi dia sangat keras seperti yang kukira,

"baiklah, makan ini! 'tsuyoi'" pikirku akan berhasil, tapi nyatanya tidak ketika aku mengayunkan tongkat ke kepala goblin dia bisa menghindari nya dengan mudah goblin itu lincah sekali,

Aku langsung beralih ke Golem dengan mensledingnya sampai kaki Golem itu hancur, tanpa berpikir panjang aku menancapkan tongkat ku kekepalanya hingga hancur. Tersisa 4 monster lagi, ketika berpikir tiba tiba Golem itu hancur dan 3 goblin itu terpental jauh entah kemana dan yang jelas di tempat berdirinya tadi ada bercak darah dan mungkin sedikit cairan otak,

"komandan kau tidak apa apa dan kau siapa?" tanya Hikari bingung,

"kau dapat tonfas gun itu dari siapa?" Tanyaku balik menunjuk senjata itu,

"aku tidak tau, yang jelas saat bangun tidur di dalam gua, aku melihat ini di samping ku, dan kau tau dari mana ini tonfas gun?" Dan dia bingung lagi,

"yang memberikan itu pada saat di gua adalah aku!" tegas ku,

"oh... Jadi kau Nomura, sekarang berbeda sekali kau dengan yang di gua waktu itu cukur rambut kau ya?" Katanya sambil tertawa dan aku tau dia tidak mengingatku.

"sekarang! musuh ada di mana mana maka dari itu kita harus bekerja sama!, prajurit ahli pedang berdiri di depan ku dan membuat barisan yang kokoh!, yang membawa tombak berdiri di belakang ahli pedang!, dan pemanah di belakang ahli tombak!" titahku berteriak lantang namun tidak ada satupun orang yang mau menuruti ku, tentu saja aku bukan komandan mereka,

"kalian dengar kan?, segera laksanakan!" tiba tiba Rin berteriak juga.

Setelah barisannya sudah terbuat dengan susah payahnya akhirnya musuh menyerang secara beramai ramai sesuai rencana, "Hikari pinjam satu, kita tembak tepat di kepalanya dan Rin kau bisa membanjiri mereka kan?" Kataku sambil memeriksa peluru yang tersisa di tonfas gun,

"tidak bisa, tadi aku sudah menggunakan seluruh staminaku untuk menyembuhkan prajurit tadi" dia terlihat menyesal tapi tidak apa, tugasnya Rin juga sangat penting,

"jika musuh berusaha menerobos, tim pedang beri celah untuk tombak keluar dan pemanah incar goblin secara serempak, mengerti?!!!" Mungkin aku terlalu bersemangat menghadapi namun sangat mengasyikan,

"MENGERTI!!!" tiba tiba prajurit pun menjawab dan itu membuatku sedikit senang.

setelah ku periksa masih ada 7 peluru tersisa "Hikari ayo serang bersama, kita incar Golem nya!" kataku sambil membidik,

"ayo!" Hikari membidik dan membacakan mantra, saat dia menembak peluru melaju sangat cepat dan Golem yang diincarnya hancur seketika, sekarang giliran ku menembak 'dor... dor...dor', setelah menembak 7 kali, yang terkena hanya 2, mungkin saat melawan beast waktu itu aku hanya beruntung,

"sangat payah kau Nomura" ejeknya tertawa sambil membidik tanpa meleset,

"sial ini kukembalikan!" sambil melempar tonfas gun aku mengambil katana dan memasukan tongkatku kedalam tas,

"semuanya diam disana biar aku menghadang mereka semua!" teriak ku bersemangat melewati para prajurit.

Saat berlari tiba tiba di belakang ku ada goblin yang siap menikam ku namun goblin itu terjatuh dan Hikari berteriak, "tenang kawan, aku siap mengawalmu dari belakang".

"Baiklah di depan ada sekitar 27 musuh, pemanah tembak sekarang!!!" titahku berteriak setelah berhasil membunuh 3 goblin yang warna darahnya hijau seperti badannya, menjijikan,

"tapi kau bisa kena juga tuan! biar aku juga membantumu" kata Haci sambil berlari menyusul ku,

"tidak apa apa tembak saja dan Haci cepat ke depan ku!" teriakku makin bersemangat sambil melambatkan kecepatan ku,

"b-baiklah tuan, aku akan mengambil semua jantung mereka juga untukmu" entah kenapa Haci ikut senang padahal ini Medan perang, jangan lupa loh.

setelah Haci di depanku, kerumunan anak panah melayang mengenai para goblin dan anehnya tidak ada satupun yang mengarah ku,

"tenang saja Nomura sudah ku beri tau mereka mantra incar supaya kau tidak kena anak panahnya, kan sudah kubilang akumengawalmu HAHAHAHA..." lagi lagi Hikariberteriak seperti itu dengan bangga dan sangat membantu,+tb2)�=�

My Fantasy PathWhere stories live. Discover now