#17.With you

38 5 5
                                    

..."Ishida...ishida!...ishida-chan!..."

Hagh!

Suara ibu?

"Ah kau akhirnya bangun ya ishida-chan...hehehe...ohayo!" Ucap lembut ibuku setelah aku membuka mata,ah...sudah jam 8 lebih,"Ah ibu...,Aku,aku sedikit lapar...entah brapa lama aku tak makan..." jawabku malu,"Oh,ok,...aku akan siapkan sarapan,kau juga bangunkan Nao-chan di kamarmu yah" balas ibuku sambil mengelus kepalaku,"Baik..." jawabku singkat,lalu aku beranjak dari kursi dan berjalan  menuju tangga dan keatas untuk membangunkan Nao,pasti ia juga lapar setelah perjalanan lintas dunia...

*tap tap tap tap

Ah,didepanku ada adikku,"Kau sedang apa?" Tanyaku,"ah,...aku mau sarapan tentu saja,Ah iya juga,sekarang sudah kembali ya...Selamat datang onii-chan! Hihi..." ucap azusa sambil tersenyum lembut padaku,aku membalas senyumannya itu,"Kakak sedang apa?" Tanya azusa,"aku mau membangunkan nao,aku menyuruhnya menginap,karna tadi kita pulang kesini saat tengah malam,kasihan dia..." jawabku sambi membuka pintu kamarku dan mulai masuk.

*Srek ...Grak!

Aku membuka gorden dan juga jendela agar sinar matahari pagi dapat masuk,Hah...aku melihat wajah nao yang sedang tertidur,manis juga menurutku...

Aku mendekatinya dan menepuk bahunya pelan sambil berkata "hoy bangun,Sudah pagi...Hoy,sarapan dulu....","Ngh,,,ngh...Ngaaah!..." dia menguap seperti anak kecil,lantas dia melihatku malu..."ah...maaf,aku terlalu lelah...hehehe" ucapnya kecil,"Iya ya,aku tau...ayo sarapan dulu,lalu aku akan mengantarmu pulang..." jawabku.

Lalu kami berdua turun dan menuju ruang makan

Kami duduk,termasuk ayahku yang terkaget-kaget putranya pulang dari dunia lain,ahahaha...

"Ha,hahaha,bagaimana?....Apa disana kau baik-baik saja?...apa kau terluka?dimana kota kau tinggal?...Senjatamu apa?hahaha...apa kau sudah cari istri?" Ucap ayahku tergesa-gesa..."ayah,kita mau sarapan dulu....nanti kita bahas diruang tamu saja" jawabku sambil duduk dikursi ruang makan.

Aku mengambil nasi sedikit lebih banyak,yah....aku terlalu lapar sekarang...aku mengambil sumpit lalu makan dengan lahapnya...

Setelah selesai makan dan minum ayahku berada diruang tamu dan memanggilku dan nao untuk segera kesana,"maafkan ayahku ya..." ucapku pada nao sambil berjalan bersama keruang tamu,"ah...ya,tak apa-apa...mungkin ayahku juga akan seperti ini nanti..." jawab nao sambil tersenyum.

Aku dan nao duduk bersebelahan dan tiba-tiba ibuku membawa beberapa camilan dan ikut-ikut duduk,"?....ha..." pikirku bingung,"hah...ibu juga ingin mendengar cerita anaknya yang pemberani" ucap ibuku,"yah,pemberani sih,....hmmm aku lebih tepat disebut kejam atau sadis..." balasku sambil menggaruk kepala karna sedikit malu...

"Yah,disana aku lumayan berjuang keras demi mendapat uang,di isekai uang bisa dibilang benda yang sangat terlalu penting,disana juga teknologinya sangatlah minim...bahkan kalkulator saja yang lebih tua dari ponsel tak ada...hah...." ucapku sebagai pembuka,"Eh,dimana 5 temanmu yang lain?" Ucap ibuku,"hah....akan kuceritakan itu nanti..." jawabku pelan,"Bagaimana dengan senjatamu?" Tanya ayahku,"tentu saja tangan kosong,ya maksudku aku juga mempunyai 2 pedang,salah satunya aku mendapat gratis dari seorang dwarf,dan sisanya aku membuatnya sendiri...tapi,...tanganku jauh lebih enak untuk membunuh,dan lagi pula beberapa skill milikku keluarnya dari tangan" jawabku,"bagaimana denganmu nao-chan?" Tanya ayahku.

"Eh?...ah ya aku ya?haha" ucap nao bingung,"sepertinya aku tak punya dan tak membutuhkan senjata untuk bertempur,yah aku cukup menatap mata target dan ...booom!otaknya akan meledak dalam sekejap" ucap nao,"justru gin-maksudku ishida-kun sangat membutuhkan perlindungan,dia tak memakai baju pelindung apapun" ucap nao sambil mengelus tangannya sendiri,"hey!,kau juga tak memakai baju pelindung bukan?" Balasku,"aku memakai armor rantai,lagi pula memangnya ada senjata yang bisa melukaiku? Tentu tidak,tubuhku diselimuti barrier khusus...aku selalu memakai saat bertempur,Hahahaha" ucapnya sambil tertawa.heh....nih cewek...

Infinity World Line- 無限の世界 線。Indo.version.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang