Desa Mekar Mulya, pagi ini kedatangan tamu tiga puluh Mahasiswa yang sedang menjalankan program KKN dari kampus Trisakti Jakarta Timur. Mereka terbagi menjadi sepuluhan orang untuk menempati empat posko yang terdapat di dusun-dusun di bawah Kelurahan Mekar Mulya.
Semarak warga menyambut kedatangan Mahasiswa KKN. Satu persatu Mahasiswa tersebut keluar dari dalam bus yang mengenakan jas berwarna merah maroon dengan gagahnya. Mereka mulai berjalan memasuki balai desa kemudian duduk di kursi yang telah di sediakan oleh ketua panitia pelaksana.
Sambutan demi sambutan telah disampaikan oleh aparat desa untuk Mahasiswa KKN, kini saatnya pembacaan pidato Ketua kelompok Mahasiswa KKN yang akan dibacakan oleh seorang mahasiswa berwajah tampan yang bernama Muhammad Bighan Alfatih.
"Assalamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh..
Yang saya Hormati Bapak Kepala Desa Mekar Mulya Beserta Perangkatya.
Yang saya Muliakan Dosen pendamping mahasiswa KKN dari kampus Trisakti Jakarta Timur.
Yang saya Hormati, Para Alim Ulama, dan tokoh masyarakat desa Mekar Mulya.
Yang saya banggakan Ketua Karang Taruna beserta anggotanya.
Yang saya Banggakan teman-teman mahasiswa KKN Trisakti.Pertama-tama marilah kita bersama-sama ucapkan syukur kepada Tuhan Yang maha esa, karena berkat kuasanyalah kita dapat berkumpul disini di acara yang mulia ini, dan atas izin Allah lah kami Mahasiswa KKN dari Kampus Trisakti, Fakultas Dakwah, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) yang ditugaskan di Desa / Kelurahan mekar Mulya yang tercinta ini, dan dengan Nikmat-Nyalah kita semua masih bisa melakukan segala aktivitas ini, Solawat dan salam tidak lupa mari kita sanjungkan pada Nabi Besar Kita Muhammad SAW, kepada Keluarga, Shohabat dan pengikutnya, hingga sampai pada kita semua selaku umatnya, amin ya robal 'alamin."
Di tengah tengah pidato Alfa, tiba-tiba Aisyah menyenggol tangan Aqila.
"MashaAllah, maka nikmat tuhan mu yang manakah yang engkau dustakan." Kata Aisyah sambil menatap kagum Alfa yang tengah berpidato.
"Ssstt.. jangan berisik!" Kata Laila. Lalu kami berempat kembali fokus mendengarkan pidato Alfa.
"Kami dari Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari Kampus Trisakti memohon kerjasamanya serta mohon bimbingan kepada Masyarakat Desa Mekar Mulya. Terutama kepada Kepala Desa / Lurah beserta perangkatnya, Tokoh Masyarakat, Alim Ulama, Ketua Karang Taruna, Ketua Pemuda dan organisasi lainnya yang ada di desa ini, bahwasanya kami adalah seorang pelajar Mahasiswa yang dalam hal ini adalah seorang yang kurang berpengalaman dalam terjun di masyarakat, kami beserta teman-teman kelompok mahasiswa KKN ini berharap banyak kepada lapisan masyarakat desa ini kiranya untuk menerima kami sebagai seorang pelajar yang sedang menjalankan tugas kuliah yang kami jalani saat ini.
Beberapa hal yang perlu kami sampaikan yaitu,
Mohon kewajaran dan kemakluman kepada masyarakat kiranya kami kurang begitu maksimal dalam melakukan tugas kami sebagai mahasiswa KKN di desa ini, karena segala keterbatasan kami sebagai seorang mahasiswa yang belum pernah terjun dilapangan.
Kami dalam melakukan kegiatan KKN ini adalah sebuah kerangka pembelajaran kelak kami sudah lulus kuliah dan pulang kerumah sebagai seorang Mahasiswa yang penuh tanggung jawab tatkala menjadi masyarakat seperti halnya bapak, ibu para hadirin yang saya hormati, untuk itu mohon untuk membimbing kami dalam melakukan tugas ini.
Segala sesuatu yang bersifat Administrasi pendataan, tempat, sarana, pelaporan dan lain sebagainya, akan saya lakukan sesuai dengan juknis dari buku panduan KKN yang saya peroleh dari Kampus, adapun beberapa hal mengenai praktek dilapangan mohon bimbingan dan pencerahannya.
Kami ingin menjadikan KKN kami ini adalah sebagai ajang silaturrahmi dan menambah rasa persaudaraan, dengan masyarakat di desa ini, untuk itu mohon terimalah kedatangan kami ini, dan izinkan kami memperkenalkan diri pada masyarakat agar lebih akrab dan tidak canggung dalam berkomunikasi dengan masyarakat setempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasawuf Cinta
Spiritual"Karena sesungguhnya manusia hanya ingin di hargai tanpa tau caranya menghargai. Bahkan manusia hanya bisa menghakimi tanpa tau rasanya di hakimi. Dan parahnya lagi, berani berkata memaki tanpa tau apa yang terjadi." ~Alfa Aqila adalah sosok w...