7 Days - Thursday

7.4K 747 63
                                    

✔️ BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN.

✔️ DOSA DITANGGUNG MASING-MASING.

🥃🥃🥃

Lisa enggan membuka kedua matanya, meski matahari pagi sudah mulai membakar wajahnya secara perlahan. Wanita yang tanpa lapisan apa pun itu sedang berusaha untuk tak memperlihatkan senyumnya ketika bayangan akan dirinya yang melebur menjadi satu bersama dengan Sehun beberapa jam lalu terlintas di benaknya. 

Pipinya merona tanpa dia ketahui, kedua bibirnya terkatup rapat-rapat untuk mencegah pekikan yang ingin lolos, dia menarik selimutnya dengan asal-asalan untuk menutupi wajahnya dan membuat pahanya terekspose bebas tanpa di sadari. Rasa senang sedang menyelubungi seluruh tubuhnya saat ini. 

Bagaimana dia tak senang jika fantasi liar yang akhir-akhir ini selalu memenuhi kepalanya kini telah menjadi sebuah kenyataan.

Lisa mengingat setiap detail apa yang dia dan Sehun lakukan semalam, dan dengan mengingatnya saja Lisa sudah merasa merinding. Lalu, bagaimana dia harus menghadapi Sehun saat ini?

Lisa ingat betul kalau semalam dia bertingkah seperti jalang murahan yang haus akan belaian di hadapan Sehun, sedangkan laki-laki itu terus saja menggodanya saat Lisa memohon agar Sehun terus memanjakannya dan berhenti mempermainkannya.

Dan Lisa mengutuk dirinya karna tak bisa menahan diri saat di hadapan Sehun, seharusnya laki-laki itulah yang memohon padanya, seperti yang selalu terjadi saat Lisa sedang bercinta, tapi Sehun membuat pengecualian yang sangat besar dalam segala hal. Dan fakta yang satu itu cukup membuat Lisa kesal.

"Bangun wanita cantik." Seseorang menepuk paha telanjang Lisa dengan sedikit keras, membuat wanita yang sedang bersembunyi di balik selimut berwarna kelabu itu terlonjak kaget. "Apa kau akan terus menggulung dirimu dengan selimut?"

Sial! Itu suara Sehun, batin Lisa mengumpat nyaring.

Oh, astaga, apa yang harus Lisa lakukan saat ini? Haruskah dia berpura-pura tidur saja, atau dia harus menunjukkan wajahnya pada Sehun dan bersikap seolah tak terjadi apa-apa?

"Bangun, sayang." Sehun menepuk paha Lisa sekali lagi, namun wanita itu bergeming di dalam selimutnya, pipinya merona saat Sehun memanggilnya sayang padahal mereka sedang tidak bercinta.

Namun, Lisa masih bertahan di dalam selimutnya dan mengabaikan permintaan dewi batinnya yang menyuruhnya untuk menyingkirkan selimut dari tubuhnya, freelance cantik itu sungguh tak ingin bertemu Sehun dalam keadaan naked dengan seluruh tubuh yang di hiasi bercak merah yang nyaris berubah warna menjadi ungu.

Lisa terkejut bukan main ketika ada sesuatu yang lembab dan kenyal menyapa  permukaan kulit pahanya dengan sangat lembut. Lisa berani bertaruh kalau itu adalah bibir Sehun. 

"Bangun sekarang juga atau aku—"

Dengan kecepatan kilat, Lisa segera bangun dari tidurnya dan menyingkap selimut yang menutupi wajahnya tanpa perlu menuggu Sehun untuk menyelesaikan ancamannya. "Aku sudah bangun," kata wanita itu. 

Sehun tersenyum saat melihat reaksi kilat dari Lisa, dia mengacak gemas rambut itu  dan mendaratkan bibirnya pada bibir Lisa. "Morning kiss," katanya setelah melepaskan bibirnya dari bibir Lisa. 

Lisa merona dalam jarak yang sangat dekat dengan wajah Sehun, dia terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi dia bingung harus mengatakan apa dengan situasi mereka saat ini.

"Kenapa kau selalu merona setiap aku menciummu di pagi hari?" Sehun bertanya dengan senyum mengembang di wajahnya yang membuat jantung Lisa berdebar.

🎶 7 Days 🎶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang