langit malam

79 13 1
                                    

Langit malam penuh dengan bintang dan cahaya lampu yang dipancarkan oleh gedung-gedung pencakar langit terlihat begitu indah.

Angin bertiup kencang menggerakkan rambut seorang remaja hingga mengenai wajah tampannya.

Remaja yang sedang menikmati pemandangan malam kota jakarta diatas sebuah gedung  ditemani gitar yang berada dipangkuannya.

Remaja itu adalah el, el mulai menjentikkan tangannya satu persatu kearah senar gitar membuat alunan melody terdengar begitu tenang dipadukan dengan suara berat namun lembut milik el.

El mulai terhanyut dalam suasana yang sangat membuatnya tenang seolah beban hidupnya diangkat dari pundak.

Dering telphone berbunyi dengan kerasnya membuat el menghentikan jentikan jarinya disenar gitarnya lalu mulai melihat siapa sang penelphone yang mengganggu ketenangannya.

Saat melihat siapa yang menelphonenya el memutar bola mata jengeh dan dengan malas dia menjawab panggilan telphonenya.

"Hallo"

"Bang, lu ko belum pulang? Pergi ke club lagi?".

"Ga"

"Lu dimana sekarang?"

"Di rooftop rumah sakit"

"jangan pulang malem-malem"

Belum sempat mengucapkan kata terakhir seseorang disebrang sana sudah menutup telphone dengan sepihak.

Seolah sudah mengetahui sifat seseorang itu el tak mempermasalahkannya dia justru kembali menjentikkan tangannya kesenar gitar dan mulai bernyanyi.

♡♡♡

Dira sedang memandang keluar jendela yang menampilkan pemandangan indah kota jakarta  dipenuhi gedung pencakar langit beserta sorot lampunya yang begitu indah.

Perut dira terasa sakit sepertinya sebentar lagi dira akan menstruasi hal yang sudah biasa dialami oleh kaum hawa bahkan setiap bulan mereka selalu mengalaminya.

Dira pamit kepada mbok inah pergi ketoilet untuk mengecek apakah benar dugaannya.

Sebelum pergi ketoilet dira membeli pembalut terlebih dahulu ditempat khusus membeli kebutuhan-kebutuhan lain yang berada dilantai atas.

Saat selesai membelinya dira melangkah menuju toilet namun belum beberapa langkah dira menjauh dari tempat itu dia mendengar suara dentingan senar gitar dipadukan dengan nyanyian merdu milik seseorang.

Suara yang begitu tenang membuat dira ingin mendengarnya lebih keras dan melihat siapa yang membuat suara setenang dan seindah itu.

Akhirnya dira melangkah mengikuti suara itu yang mengarah menuju rooftop rumah sakit yang tertutup.

Saat melihat pintu yang tertutup membuat dira mengurungkan niatnya untuk membukanya namun lagi-lagi dentingan gitar dan suara itu membuat dira ingin segera kesana.

Dira membuka pintu rooftop tersebut dan melangkah lebih dekat menuju sesosok lelaki yang sedang duduk disofa membelakanginya sambil memangku gitar.

Dira tak ada niatan untuk lebih dekat dan melihat siapa pemilik suara itu dia hanya menikmati alunan yang keluar setiap detiknya dengan berdiri dibelakang lelaki itu.

Beberapa menit kemudian suara dentingan gitar itu berhenti, kedaan mulai sunyi dan sepi hanya terdengar suara hembusan nafas dan angin yang menjadi satu.

El DiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang