Bersama

97 13 6
                                    

Dira baru saja selesai berganti baju dari seragam sekolahnya ke seragam olahraga.

Dira melangkah menuju lapangan seorang diri karena teman-teman perempuan sekelasnya masih sibuk meriyas diri.

Pak Danu selaku guru olahraga anak ips mengumumkan bahwa jadwal olahraga kelas 11ipa1 dengan kelas 11ips3 dan 11ips4 digabung karena guru olahraga mereka sedang sakit kebetulan juga siang ini guru akan mengadakan rapat jadi anak kelas 11ips4 yang mendapat jam olahraga siang dimajukan.

Oleh sebab itu geng Hits Girl dikelasnya meriyas wajahnya dengan peralatan tempur mereka yang membuat Dira pusing melihatnya.

Apalagi dikelas 11ips4 ada MOST WANTED sekolah jadi kesempatan yang begitu langkah kali ini dimanfaatkan dengan baik oleh geng Hits Girl.

Dira merasa pelajaran olahraga kali ini akan begitu banyak drama yang dibuat oleh geng abal-abal itu.

Setelah sampai dilapangan murid-murid lelaki kelasnya sudah banyak yang datang sedangkan murid lelaki kelas ips belum ada sama sekali yang menunjukkan batang hidung mereka.

Dira tak meperdulika soal itu dia terus berjalan dan duduk dibangku yang berhadapan dengan lapangan sendirian.

Dira merasakan ada seseorang yang mendekat kearahnya lalu duduk disampingnya saat Dira mengarahkan kepalanya ternyata dia adalah Elice.

"Baru kali ini anak ipa olahraganya digabung sama anak ips" ucap Elice sambil memandang anak lelaki yang sedang bermain bola basket dilapangan, untuk menunggu pelajaran dimulai.

Dira melirik kearah Elice yang berada disampingnya sudah berpakaian olahraga dan tak lupa rambutnya yang selalu dikuncir satu.

"Anak-anak ayok kumpul pelajaran akan segera dimulai" teriak pak Danu sambil membunyikan peluit.

Pak Danu membunyikan peluitnya dengan kencang membuat Geng Hits Girl berlarian menuju lapangan sedangkan dari arah kantin rombongan murid laki-laki ips4 berjalan dengan santai menuju lapangan.

Mereka berjalan dipimpin oleh ketua geng mereka padahal ini masih jam pelajaran tapi mereka seenaknya jajan dikantin bahkan ada yang memakai kaus biasa.

"Kali ini saya yang akan mengajar kalian semua jadi bapak harap jangan ada yang melanggar aturan" ucap pak Danu sambil memberi aba-aba untuk muridnya melakukan pemanasan.

Hal yang Dira benci ketika jam olahraga adalah pemanasan apalagi jika matahari tidak mendukungnya.

Dira merentangkan tangannya dan mulai mengikuti gerakan sipemimpin yang berada didepan.

Setelah selesai pemanasan pak Danu menyuruh semua muridnya untuk berlari keliling lapangan, 5kali putaran untuk perempuan dan 10kali putaran untuk laki-laki.

Baru 2 putaran Dira berlari namun nafasnya sudah tidak mendukung apalagi Dira memiliki penyakit asma yang semakin mengganggunya.

Biasanya dia diberi pengertian oleh guru olahraganya namun karena pak Danu baru mengajar pelajaran olahraga dikelasnya jadi Dira harus tahan jika dia ikut lari.

Nafasnya sudah tidak bisa dikontrol sepertinya Dira membutuhkan alat yang selalu menemaninya disaat penyakit asmanya sedang kambuh, namun alat itu ada ditasnya yang dia taruh dikelas.

Dira mengerutuki dirinya sendiri karena lupa membawa alat itu dikantung celana olahraganya.

Dira mulai memberhentikan larinya, otomatis membuat orang yang berada dibelakangnya hampir tertabrak.

Dia menunduk dan mulai mengatur nafasnya supaya kembali normal.

"Masih kurang satu putaran lagi" ucap lelaki yang berada dibelakangnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

El DiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang