kandang singa dan danau buaya

93 24 2
                                    

Pukul 01.00
Dira terbangun dari tidurnya dengan keringat yang sudah membasahi sekujur wajahnya dia mencoba berdiri dan melangkah keluar kamar untuk mengambil segelas air didapur.

Setelah sampai didapur dira segera mengambil gelas dan menuangkan air yang berada diteko kedalam gelas lalu meminumnya hingga habis.

Dira merasa jantungnya berpacu lebih cepat dan nafasnya terasa sempit namun itu tak terlalu bermasalah karena dira selalu mendapatkan gejala semacam itu ditiap malamnya.

Dira tak langsung kembali kekamar dia memilih diam dan duduk dibangku untuk menenangkan jantungnya dan pernafasannya.

Dira mengambil alat untuk menenangkan nafasnya yang berada disaku baju piamanya lalu dira menarik nafasnya dan menyemprotkan alat itu kedalam mulutnya yang bernama inhaler.

Dira memiliki asma sejak lahir bisa dibilang itu adalah penyakit keturunan.

Setelah debaran jantungnya sedikit mereda dan nafasnya sudah kembali normal dira melangkah menuju kamarnya dan berbaring dikasur tak butuh waktu lama dira sudah masuk kealam bawah sadarnya.

♡♡♡

Pagi pun datang matahari masih malu untuk muncul dan memberikan sinar indahnya pada bumi, namun lain dengan matahari yang belum memancarkan sinarnya seorang gadis mungil yang sudah memancarkan senyuman indah kepada asisten rumah tangganya yang sudah lama bekerja dirumahnya.

"Pagi mbok" sapa dira kepada mbok inah yang sedang menyiapkan sarapan untuknya.

"Pagi non" sapa mbok inah sambil meletakkan sepiring nasi goreng beserta telur ceplok yang selalu disediakan mbok inah untuk dira.

Dira duduk dibangku lalu memakan nasi goreng itu dengan lahap membuat mbok inah merasa senang.

Setelah selasai menghabiskan nasi gorengnya dira melangkah kedalam dapur untuk meletakkan piring kotor.

"Non, inih bekalnya" ucap mbok inah sambil memberika kotak bekal merah muda bergambar hello kitty.

"Makasih mbok, dira berangkat dulu ya" pamit dira sopan sambil menyalimi tangan mbok inah dan melangkah pergih meninggalkan rumahnya menuju sekolah ditemani dengan beat putih kesayangannya.

♡♡♡

Dira tiba disekolah pukul 06.30 masih terlalu pagi untuk anak-anak lain sampai disekolah namun itu cukup untuk dira karena sekolah masih sepi dan dira sangat menyukai ketenangan.

Dira meletakkan tasnya diatas meja lalu mengeluarkan bekal makannya untuk diletakkan  dibawah meja.

Setelah selsai dengan bekalnya dira melihat sekeliling kelas yang sepi karena hanya ada dia.

Dira mengambil aerphone didalam tasnya lalu memasangkanya ditelinga tak butuh waktu lama untuk dira tenggelam dalam alunan suara yang keluar dari aerphone menuju telinganya.

Terlalu asiknya dira mendengarkan musik sampai tidak menyadari jika kelasnya mulai ramai dengan murid yang berdatangan satu persatu.

25menit lagi pelajaran akan dimulai namun dira merasa harus ketoilet untuk buang air kecil.

Dira melangkah meninggalkan kelas menuju toilet yang letaknya cukup jauh dari kelas dan menjadi perbatasan antara gedung ipa dengan ips.

Toilet tidak terlalu ramai jadi dira tak harus menunggu antrian dia langsung masuk.

Setelah keluar dari toilet dira dikagetkan dengan sesosok perempuan bertubuh tinggi dengan rambut pendek sebahu.

Perempuan itu adalah tania yang sedang berdiri didepannya seolah menghadang jalan dira dengan sorot mata tajam bagai leser yang dilayangkan tania.

El DiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang