Manusia dan Masalah 2

335 11 4
                                    

"Maaf mas Aryo, kamu sudah terlambat. Lima bulan lagi aku akan menikah dengan mas Ali." Seorang gadis berbicara sambil menunduk.

"Apa?!" lelaki bernama Aryo terlihat gusar. "Empat tahun aku merantau kulakukan untukmu dek Sasi. Aku tahan rasa rinduku, aku tahan rasa ingin bertemu..tapi..tapi ini yang kau.. aahhh!" Teriakan Aryo jelas menarik perhatian beberapa orang yang lewat di trotoar tempat Aryo dan Sasi berbincang.

"Maaf mas, empat tahun aku mencari kabarmu tapi gagal. Keluarga mas Aryo juga tidak tahu dimana mas berada."Sasi membela diri

"Dulu aku kan sudah bilang. Tempatku kerja jauh di pedalaman, jauh dari kota. Sinyalpun tidak ada, bagaimana aku memberi kabar." Aryo tidak mau kalah, dia terus memberi alasan.

"Justru itu mas, aku juga bingung. Selama ini aku berusaha menunggumu tapii...." Air mata mulai menetes dari mata sayu Sasi.

"Batalkan saja." Ucap Aryo

"Apanya?"

"Tentu saja pernikahanmu."

"Hah." Sasi terkejut. "Ngga mungkin mas."

"Lalu bagaimana denganku?" Aryo berharap jawaban

Sasi tidak menjawab, ia melambaikan tangan untuk menghentikan angkutan kota yang lewat. Segera ia m
enaikinya setelah kendaraan itu berhenti. Ia meninggalkan Aryo yang hancur hatinya sendirian di trotoar.

                                                                                                     * * *

Kabupaten Jayalima mempunyai wilayah yang sangat luas. Dibandingkan dengan kabuten lainnya, luas Jayalima bisa dua hingga tiga kali lipat luasnya. Di sebelah Barat didominasi oleh hutan lebat, bernama hutan Broban yang dibelah oleh jalan utama. Hanya beberapa dusun kecil yang ada disana.

Di utara terdapat sebuah gunung bernama Gunung Lor. Gunung api aktif itu menjulang tinggi bagaikan sedang mengawasi wilayah Jayalima.

Bagian timur merupakan daerah padat penduduk, berbagai bangunan ada disitu termasuk wilayah peninggalan kerajaan masa lampau yang masih terawat.

Sedangkan di wilayah selatan berbatasan langsung dengan laut selatan. Pantainya yang indah menjadi tujuan utama untuk berpariwisata.

Wilayah tengah merupakan pusat kota. Dimana geliat perekonomian Jayalima berjalan. Gedung – gedung tinggi perkantoran, pusat perbelanjaan, pasar tradisonal, gudang penyimpanan hingga warung – warung kecil berdiri saling melengkapi.

Unit kesehatan, pendidikan, kantor pemerintah daerah, dan perbankan yang berada satu wilayah dipusat kota membuat daya tarik masyarakat untuk mengadu nasib dipusat kota.

Kompleksnya kehidupan mewarnai setiap waktu di Gadinglima, pusat kota sekaligus ibu kota kabupaten Jayalima. Bisnis, karir, percintaan dan hal hal lainya selalu berputar diantara penduduknya. Bumbu – bumbu persaingan menjadi penghangat cerita disamping hangatnya kopi di warung – warung pinggir jalan.

"Saya denger juragan Kasta sekarang bangkrut. Apa bener kabar itu Kirman" Pria berkumis tebal memulai pembicaraan setelah menyeruput kopi hitamnya.

"Dibilang bangkrut si belum. Tapi merosot jauh usahanya. Denger darimana kang Toto."

"Lah, kabar ini kan sudah banyak yang tahu. Memang apa sebabnya?"

Sruuppp. "Ahhhh." Kirman menyeruput kopi susu sasetan kegemarannya, "Kan juragan Kasta sakit – sakitan sudah lama."

"Sakit? Nah kalau ini aku baru denger. Sakit apa Man?" Supir truk barang antar kota itu merasa penasaran

Persaingan Alam Gaib (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang