Chapter 1: "KAGET"

124 9 10
                                    

Semilir angin menyusup di sela-sela jendela. Membuat tubuh gadis bersurai hitam nan panjang ini, merasakan kedinginan. Ia pun menarik selimut, hingga menutupi seluruh bagian tubuhnya dari ujung kaki sampai atas kepala. Kemudian ia melanjutkan kembali ritual kesayangannya itu.

Tak lama setelah itu, alarm yang berada di atas nakas meja berdering begitu nyaring.

"Kkkkrrrriiiiiinnnnggggg... kkkrrriiiinnngggg.... kkkrrrriiiinnnngg...."

Ya, ini masih pagi sekali tepatnya jam 03.30. Namun mau tak mau, suka tak suka, dan sayang tak sayang, gadis itu harus bangun untuk mempersiapkan diri melaksanakan salat subuh dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah.

Gadis itu pun mulai beranjak dari tempat tidurnya untuk mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi. Setelah 15 menit melakukan ritual mandi, gadis itupun sudah berganti pakaian santai. Kemudian melaksanakan salat subuh.

Selepas salat subuh ia mengganti pakaiannya menggunakan seragam sekolah. Kemudian menuju ke depan cermin untuk merapikan bajunya. Dan tak lupa ia juga sedikit memoles wajahnya dengan baby powder, sehingga wajahnya terlihat natural.

Gadis itupun beralih menuju meja belajar untuk mengambil tas sekolahnya setelah mengecek kembali buku-buku pelajaran hari ini.

Dirasa semua perlengkapan sekolah sudah lengkap, ia pun beralih menuju meja makan yang berada di lantai bawah dengan menuruni anak tangga satu persatu.

****************

"Pagi ma, pagi pa." ucap gadis itu setelah sampai di meja makan. Yang disana sudah ada Gratma Rizal, ayahnya dan Syila Aulia ibunya. "Eh, pagi juga sayang." balas Syila. "Ayo sini, duduk kita sarapan bersama." lanjut Gratma kepada putri semata wayangnya itu.

Gadis itupun mendaratkan bokongnya pada bangku yang berada di samping kiri ayahnya, sedangkan Syila duduk disamping kanan Gratma, suaminya. Mereka pun mulai sarapan bersama.

Selepas sarapan, gadis itu berpamitan kepada Syila juga Gratma untuk berangkat sekolah. Ia pergi ke sekolah menggunakan angkutan umum karena hari ini Gratma tidak dapat mengantarnya seperti biasa.

****************

Tepat pukul 06.15, gadis itu sudah sampai di sekolah tercintanya yang tak lain adalah SMA Merah Putih. Di sinilah kisah-kasih gadis itu dimulai.

***

Pengendara sepeda motor, melajukan sepeda motornya dengan keceptan tinggi memasuki gerbang sekolah menuju tempat parkir.

"Ttttiiiiinnn...tttiiinnn..tttiiinnn..."

klakson sepeda motor itu, sontak saja membuat Karin terlonjak kaget. Jantungnya berdebar tak karuan dan dia rasa dirinya sudah berada di surga.

Namun, setelah berhasil menghindar dari sepeda motor itu, Karin masih diam tak berkutik dari tempatnya. Dia masih mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.

Di rasa nafasnya sudah kembali teratur, Karin memilih untuk tidak menghiraukan pengendara sepeda motor itu. Dia lebih memilih untuk pergi ke kelasnya saja daripada harus berurusan dengan orang itu. Karena dia sudah tau siapa orang itu dan dia betul-betul tau, bagaimana jadinya jika harus berurusan dengan orang itu.

*Desc Karin:
Karin Aulia Rizal. Kerap disapa Karin. Putri semata wayang dari Gratma Rizal dan Syila Aulia. Gadis yang memiliki surai hitam nan panjang, tubuh yang ideal, dan memiliki wajah yang imut serta menggemaskan ini merupakan salah satu siswi di SMA Merah Putih. Kelas XI IPA 5. Mempunyai otak yang lumayan encer dan berhobi menyanyi.

***

Tbc

Hallo readers😘😘
Ditunggu kelanjutannya yah...
Maaf sebelumnya jika ceritanya membosankan...
Maaf juga nih kalok ada yang yang typo..😅
Maklum lah ini cerita pertama author...

*Eeeiiitss...
Biar gak kepo-kepo karena ceritanya gak lanjut-lanjut... Pluss(+)
Biar author rajin nih ngupdate ceritanya...

READER JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAH..😘😘🤗

Memory of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang