Chapter 7: "CEWEK GENIT"

42 5 2
                                    

"Aku tidak cemburu. Tetapi milikku jangan pernah kau ganggu!"

-KarinAR-

****************

Pagi ini, terlihat gadis cantik dengan senyum merekahnya yang tidak pernah luntur, tengah berjalan di koridor sekolah yang belum ramai.
Hari ini, suasana hati dan pikirannya sangat baik. Karena sebentar lagi ia akan bertemu dengan seseorang yang belakangan ini ia rindukan kehadirannya.

***

"Kringgg...kringgg...kringgg" bel pertanda masuk telah berbunyi.
Murid-murid berhamburan memasuki kelasnya masing-masing.

Karin sudah stand by di bangkunya sedari tadi. Matanya tak lepas menatap ke arah pintu. Ia menantikan seseorang. Dan benar saja, orang yang ia nantikan dari kemarin, hari ini sudah kembali bersekolah.

Namun, semua tak seindah yang Karin harapkan. Matanya tiba-tiba memanas setelah melihat Bryan datang dengan Ayla yang tengah bergelayut manja pada lengannya. Ayla sangat posesif memegangi lengan Bryan dan sedari tadi senyuman di bibir Ayla tak pernah pudar.Kejadian itu, membuat hati Karin remuk bukan main. Membuat air di pelukuk matanya memaksa untuk keluar. Namun, sebisa mungkin Karin menahannya agar tidak terlihat lemah dan cengeng di hadapan Bryan. Ia memilih memalingkan wajahnya ke arah depan.


Menyadari hal itu, Lea yang berada di samping Karin, tau betul bagaimana perasaan Karin saat ini. Ia mengelus punggung Karin, seolah-olah sedang mentransfer kekuatan untuk Karin.

Karin hanya bisa diam dan tersenyum kecut mengingat kejadian yang baru saja terjadi.

Beberapa menit kemudian, guru pengajar datang dan pelajaranpun dimulai.

****************

"Kringg...kringg...kringg..." bel tanda istirahat telah berbunyi. Banyak murid yang berbondong-bondong keluar kelas menuju kantin.

Kini keadaan kelas tidak terlalu ramai. Hanya menyisakan beberapa murid dengan kesibukannya masing-masing.

Begitu juga dengan Karin. Saat ini, moodnya sangat buruk. Jadi, dia hanya diam di dalam kelas dan tak ada niatan untuk pergi ke kantin.

Melihat hal itu, ketiga sahabatnya datang. Mereka kesal bukan main kepada Ayla. Yah mereka semua tahu, jika sebenarnya Karin cemburu. Namun, tetap saja jika ditanya, Karin tidak akan menjawab pertanyaan mereka. Mengenai perasaan Karin yang sebenarnya terhadap Bryan.

Akhirnya mereka memutuskan untuk melabrak si cabe itu. Yah cabe. Siapa lagi jika bukan Ayla.

"Rin, udah dong. Jangan murung gitu." kata Lea lirih.

"Kita ikut sedih tau Rin." sambung Dira.

"Gue gak papa guys." jawab Karin.

"Lu mau kita labrak tuh cabe Rin?" ucap Fera yang terlanjur kesal.

"Gak usah deh. Biarin aja. Emang gue siapanya Bryan? Gak ada hak buat ngelarang dia deket ama cewek lain kan?" jelas Karin.

"Tapi lu cemburu kan Rin?" tanya Dira.

"Gak." sanggah Karin.

"Ok, tapi kita bakalan tetep labrak tuh cabe. Sapa sih namanya? Laya? Alya? Alay?" gerutu Fera.

"Ayla, Fer." ucap Lea.

"Bodo ah. Gue gak mau nginget dia. Mending gue panggil Alay aja deh. Cocok banget dah ama sikapnya." oceh Fera.

"Setuju!" seru Dira dan Lea serempak.

"Kuy cabut. Tuntaskan masalah!" ajak Fera.

"Kuy." semangat Dira dan Lea.

"Tapi guys, jangan deh." kata Karin.

Namun, apalah daya Karin. Ucapannya tak digubris oleh ketiga sahabatnya itu. Karin hanya bisa pasrah. Disisi lain, Karin juga merasa senang. Karena, ketiga sahabatnya itu sangat pengertian dan sayang padanya.

Akhirnya mau tidak mau, Karin mengikuti ketiga sahabatnya itu. Sebelum masalahnya tambah runyam.

***

"Woi cabe alay!" sentak Fera kepada Ayla yang sedang menulis di bangkunya.

"Ada apa Fer?" tanya Ayla.

"Lu jadi cewek genit banget sih? Belum cukup lu, deketin semua cowok?" oceh Fera.

Diantara keempat gadis bersahabat itu, Feralah yang terlihat lebih tomboi dan pemberani.

"Serakah banget yah lu? Semuanya mau di gebet! Emang lu pikir semua cowok, milik nenek moyang lu? Jadi seenaknya main gebet sana gebet sini!" sambung Dira yang sudah tidak tahan untuk mengungkapkan semua kekesalannya terhadap Ayla.

"Maksud kalian apa sih? Gue gak ngerti." kata Ayla lirih.

"Gak usah drama deh lu. Dasar Bitch!" cibir Lea.

"Gue gak ngerti maksud kalian. Hiks..hiks...hiks..." ucap Ayla dan suaranya mulai gemetar karena menangis.

"Hebat..hebat...dasar drama queen. Lu gak usah muna deh. Disini tuh, lu yang salah! Jadi jangan bersikap kalau lu yang tersakiti!" tegas Dira.

"Hiks..hikss..hikss. Gue minta maaf deh ama kalian. Meskipun, gue juga gak ngerti salah gue itu apa." kata Ayla.

"Serah! Stop nangis! Stop drama! Dan stop jadi PHO!" kata Lea dengan mantap.

Karin hanya diam saja melihat ketiga sahabatnya tengah melabrak Ayla. Namun, akhirnya Karin menengahi mereka karena bel masuk akan segera berbunyi. Dan dia takut jika masalah ini sampai diketahui oleh guru BK.

"Udah yuk, bentar lagi bel masuk bunyi lho." bujuk Karin.

Ketiga sahabatnya menoleh dan tersenyum sebagai jawaban.

Kemudian mereka berlalu menuju bangkunya masing-masing setelah memberi peringatan keras kepada Ayla si cabe alay itu.

***

*Desc Ayla
Ayla Elvarada Rizer. Sebut saja Ayla. Cantik, lumayan pinter, dan anak hitz. Sebenaranya orangnya tuh baik. Tapi yah gitu, cabe. Gak tau kenapa gitu yah? Suka banget gonta ganti gebetan. Terus sok kecakepan, caper, dan parahnya lagi baperan. Kenapa banyak yang gak suka ama Ayla? Karena itu tadi, genit ama cowok. Entah itu adek kelas, kakak kelas, bahkan temen sekelas. Itulah alasan mengapa teman-teman sekelasnya, khususnya yang perempuan nih yah, males temenan ama dia. Suka bikin ilfeel sih. Dan satu lagi, dia itu jago banget drama. Dan pantes banget deh, menyandang sebagai "Drama Queen".
Jadi guys, jangan salahin Karin dkk yah kalau gak suka ama si Ayla. Salah Ayla sendiri sih, kayak cabe. Terus nih yah, gak jarang juga lo temen-temennya, khusus yang perempuan ngejauhin si Ayla.
Jadi, intinya bukan cuma Karin dkk yang gak suka ama si Ayla. Tetapi lebih dari mereka, masih banyak yang gak suka sama Ayla.

Tbc

Thank's untuk kalian yang masih stay disini❤
Happy reading❤
Jangan lupa untuk Vote juga Komen yang sebanyak-banyaknya yah👌
-Semoga Kalian Suka-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Memory of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang