Part 19

2.8K 127 2
                                    

Lisa sedang mengendarai mobilnya dengan kecepatan cukup tinggi. Terlihat raut khawatir di wajahnya. Tadi dia mendapatkan pesan yang mengatakan kalo mamanya kecelakaan. Jujur walau pun Lisa marah atau kesel yang jelas dia tidak bisa membenci kedua orang tuanya. Karena mereka lah Lisa ada saat ini.

Lisa buru-buru turun saat sudah sampai di gedung rumah sakit. Dia sangat ingin cepat ketemu mamanya.

"Mama mana pa?" Papa Lisa menoleh dan mendapatkan anak bungsunya menatap dirinya.
Air mata Lisa tidak dapat terbendung sekarang.

"Mama masih di dalam, mama operasi" sahut kakak Lisa, Nickhun.

Mendengar kata operasi membuat Lisa berpikir yang tidak-tidak. Dia menangis makin keras. Mama yang dicintainya itu sekarang sedang berjuang demi keluarganya.

Merasa cukup tenang, Lisa memberanikan diri untuk bertanya, "Kenapa mama bisa kecelakaan kak?"

"Tadi mama minta gue nganterin dia untuk nyusul lo. Tiba-tiba aja ada truk yang gak disangka malah nabrak kita" Sungguh apa lagi ini. Gara-gara dia mamanya sedang berjuang di dalam.

"Maaf lis," kata Nickhun sendu.

"Enggak, ini bukan salah lo ini salah gue hiks..."

"Karena gue mama ada di dalam. Karena gue kalian tertabrak. Karena gue---"

"Lisa udah lis"

Jennie memeluk Lisa dari samping. Di belakangnya ada Rose, Jisoo dan Bts. Kenapa mereka ada di sana? Tadi saat Lisa masih menangis Nickhun menelpon Jennie. Dan kebetulan Jennie masih dirumah Jimin, makanya sekarang mereka semua ke sini.

"Gue jahat banget ya Jen?"

"Enggak Lis. Lo itu orang terhebat yang pernah gue temui"

"Ck gue cuma pembawa masalah Jen"

"Enggak Lis, itu gak bener" kata Rose.

"Iya Lis. Jangan nyalahin diri lo sendiri" tambah Jisoo.

"Kita makan aja yuk Lis. Tadi lo belum makan apa-apa" ucap Jennie.

Lisa menggeleng, "Enggak Jen. Gue gak mau makan. Mama aja belum tentu makan. Masa gue makan"

"Lis. Lo gak mau kan mama lo sedih saat lo gak makan?" tanya Rose. Lisa menggeleng lagi.

"Ya udah ayuk makan" mau tak mau Lisa mengiyakan ajakan sahabatnya.

Nickhun tersenyum lega Lisa mau di ajak sahabatnya. Bagi Nickhun adiknya itu tidak salah pilih teman. Dia beruntung adiknya dikelilingi oleh orang yang menyayanginya.

2 minggu kemudian

"Pagi Rose" sapa Jisoo sambil mendudukkan bokongnya di kursi.

"Pagi juga Jis"

"Lo udah ngerjain tugas dari pak Sehun?"

"Udah. Jangan bilang lo mau nyontek ya"

"Hehehe tau aja lo" Rose mendengus kesal. Temannya yang satu ini tidak pernah berubah.

Jisoo mengerjakan tugasnya dalan diam. Ralat tepatnya menyontek tuga Rose. Tiba-tiba Jennie datang dengan wajah kusut dan penuh lebam. Kondisi Lisa yang berada tepat di belakang Jennie pun juga sama.

"Kalian berdua kenapa?" Rose menaukkan alisnya pertanda bingung.

Tidak ada satu pun dari mereka berdua yang menjawab pertanyaan Rose. Jennie langsung duduk di bangkunya dan memakai earphone.

Sedangkan Lisa menidurkan kepalanya di kelipatan kedua tangannya. "Huh capek" gumamnya.

Jangan tanyakan bagaimana raut wajah Rose. Berbeda dengan Jisoo yang tidak peduli dan lebih mementingkan tugasnya.

Brak

Pintu kelas di buka dengan kasar dan menampilkan 9 orang cewek dengan gaya cabe-cabe an.

Mereka Twice, kakel yang suka membully dan menindas yang lemah. Rose dan Jisoo menatap tidak suka kakel mereka itu. Bagi Blackpink, Twice itu sok berkuasa banget di sekolah sama seperti Bts.

"Heh kalian" tunjuk Nayeon kepada Blackpink.

"Apa?" tanya Rose.

"Kalian punya urusan sama kita!" ketus Jihyo.

"Apa? Kita gak pernah punya urusan sama kalian" sahut Jisoo.

Chaeyoung mengebrak meja Jisoo dengan keras. "Kita punya urusan sama kalian!" katanya penuh penekanan.

Jisoo berdiri sambil mengebrak mejanya. "Denger ya kakel yang terhormat kita gak pernah punya urusan sama kalian!" tatapan tajam nan menusuk di lontarkan oleh Jisoo.

Nayeon, kakel bergigi kelinci meletakkan kedua tangannya di depan dada. "Oh ya? Jelas-jelas kalian deketin Bts, itu jelas urusan kita!"

Karena sudah sangat jengkel dengan ucapan kakelnya yang gak nyambung ini, Rose berdiri dari duduknya. "Kita gak pernah deketin Bts ya!" serunya.

"Lo pikir gue buta?! Gue pernah liat temen lo itu pergi sama Yoongi!" tunjuk Momo ke Jennie yang terlihat acuh.

"Jangan macam-macam lo semua sama kita. Kalo kita ngeliat salah satu dari kalian deket-deket Bts, liat aja apa yang akan kita perbuat," Twice pun meninggalkan Blackpink yang masih berkutat dengan fikiran mereka masing-masing.

"Kenapa setiap masalah yang kita hadapi itu berhubungan dengan bts?" - batin Blackpink.

*

*

*

Hari ini sangat melelahkan bagi Rose. Memejamkan matanya sebentar untuk menghilangkan kepalanya yang terasa pusing.

"Tok tok tok. Ada paket untuk Non," ucap pembantu Rose dari luar.

Dia turun dari kasurnya dan membukakan pintu. Melihat sekilas kotak paket yang di bawa pembantu didepannya ini. "Dari siapa bi?" tanyanya.

"Gak tau non. Bibi cuma nemu kotak ini di depan dan gak ada nama pengirimnya,"

Rose mengambil kotak itu dan tersenyum. "Makasih ya bi"

"Iya non. Kalo begitu bibi pergi dulu ya,"

Rose masih berdiri di pintu kamarnya sambil memikirkan siapa kah orang yang mengirimkan paket untuknya ini? Dan apa isi dalam kotak paket itu?

Dibukanya isi kotak itu, ternyata di dalamnya ada boneka dan bunga mawar. Rose sangat senang menerimanya. Ada secarik kertas yang terselip di dekat boneka, lalu mengambilnya. Dan membaca isinya.

Senyummu sangat indah

****


Kembali lagi sama gue. Kenapa gue updatenya sekarang? gak hari Minggu aja? Itu karena gue emg pengennya sekarang. So happy reading guys😉

BLACKPINK X BTS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang