"penyemangat"

97 12 4
                                    

Alhamdulillah aku masih punya penyemangat ke dua dalam hidupku, yang pertama adalah keluargaku dan yang ke dua adalah sahabat-sahabat ku yang selalu ada suka maupun duka. Dulunya aku tak percaya ada pertemanan yang seperti itu, dulu aku selalu ngerasa kalok kawan itu hanya ada sama kita kalok pas lagi seneng- seneng nya aja. Ternyata pemikiran ku itu sangat lah kekanak kanakan, ternyata itu salah, aku uda buktikan sendiri, kalau aku selalu di kelilingi oleh keenam sahabat yang selalu siap untuk berada di sisiku dalam keadaan apapun. Aku bangga memiliki mereka berenam.

oh iya aku belum mengenalkan mereka berenam hehe maaf kelupaan. Nadhin, muthi, aulia, hani, sari, salsa. nah, inilah keenam sahabatku, ya sahabat terbaikku.

saat lagi ngumpul bareng, aku selalu cerita tentang kisahku yang terlalu berharap dengan seorang pria, dan merekapun selalu merespon dengan baik dan menanggapi kisahku dengan cermat. Sebagaian dari mereka mendukungku dan percaya jika aku berjodoh dengannya dan sebagian lagi mendukung serta memberi peringatan padaku agar aku jangan terlalu berharap padanya. Setelah mendengar kata-kata mereka, aku jadi senang karna aku tau apapun yang mereka bilang, semuanya adalah Dukungan untukku. aku tau, jika mereka semua hanya menginginkan yang terbaik untukku, selagi itu dalam hal kebaikkan. dan mereka juga akan melarang serta memperingatiku jika aku melakukan hal yang dapat menyulitkan diriku sendiri. (thanks friends)

Nadhin:"Ren sekarang gimana perasaanmu padanya? Masik besar kah? (nadhin bertanya dengan penuh kekhawatiran yang terlihat jelas di raut wajah imutnya)."
Aku:"alhamdulillah sekarang aku uda sedikit demi sedikit bisa melupakannya, aku sadar jika aku tak boleh terus-terusan berharap pada orang yang belum tentu di takdirkan menjadi jodohku. lagian dosa kan berharap Dan menyimpan rasa suka yang berlebihan sama orang yang bukan makhrom kita. ( aku menjelaskan itu semua kepada mereka)."

setelah aku menjelaskan itu kepada mereka seketika Keheningan menghampiri kami di tengah perbincangan, hening tak bersuara , bahkan bunyi jarum jampun sampai kedengaran .

" Seketika ada Yang memberi tepukan tangan yang sangat keras, dan kami semua Tersentak oleh suara keras tepukan tangan itu yang yang membuat suasana kembali normal, ntah dari mana asal suara itu dan ntah siapa yang bertepuk tangan. Berbagai macam peryaaan terlintas jelas di dalam pikiran kami masing-masing, sambil mencari asal suara ini. Dan ternyata suara tersebut berasal dari sudut kelas, dan ternyara itu adalah rivi, (ya dia adalah temen dekatku yang sering kali Jadi temen curhatku setiap saat, kami satu pemikiran dan cerita kami juga selalu nyambung, hehe karna sebenarnya kami punya masalah yang sama, ya sama-sama menyukai orang yang lebih tua dari kami).

Rivi pun berjalan menuju arah kami dan ikut ngobrol bersama.
Rivi": " kamu hebat Rena , aku bangga Mendengar penjelasan darimu tadi, Mangakanya aku tepuk tangan(wajah senang yang terpancar jelas dari raut wajahnya). "
Aulia: " yaps gitu dong Ren uda gausah galau-galau lagi. Mending seneng-seneng aja bareng aku heheh. (sambil melawak).
"Hani:"apapun yang membuat kamu seneng aku bakal dukung setiap keputusanmu ok semangat yaa(wajah penuh semangat). "
Sari:" aku yakin kamu dan dia bakal berjodoh, untuk sekarang tenang, sabar, nunggu dia datang dan melamarmu di waktu yang tepat(sambil menepuk pundakku)
Muthi:"aku yakin kelen dua jodoh(bicara dengan suara cemprengnya)."
Salsa:" jangan terlalu berharap sama orang yang belum tentu mengharapkan mu, nanti kamu kecewa Renaaa, bersikaplah seperti strong woman (sambil membisikkan ketelinga ku). "

semua kata-kata mereka tadi sangat menginspirasi untukku, thank you friends. dan membuatku untuk maju dan membuka lembaran baru untuk melupakan cinta-cintaan dan Harus fokus untuk terus belajar dangan sebaik-baiknya. (semangaaaaaaattttttt Rennaaaaa) teriakku dalam hati hehe.

"SANG MISTERI"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang