chapter 26

191 28 1
                                    

"Tumben kau datang diruangan ku,apa kau ingin berbicara sesuatu kepadaku???" tanya manager lee dengan santai sambil menatap pria yang kini duduk didepannya.

"Aku ingin membicarakan sesuatu kepadamu manager lee" ucap pria itu dengan aura dingin.

"Apa yang ingin kau bicarakan kepadaku taehyung??"
Taehyung yang sedari tadi berusaha tenang menghadapi emosinya melihat ekspresi manager lee yang seakan tidak tahu apa-apa seakan dia tidak melakukan apa-apa.

"Manager lee,aku sudah menganggapmu seperti kakakku sendiri dan aku sangat menghormatimu tapi yang kau lakukan ini semuanya salah.aku tidak ingin orang lain mengganggu kehidupanku" ucap taehyung.

Taehyung menarik nafas sejenak dan kembali melanjutkan ucapannya "kumohon kau jangan menyentuh sejeong ataupun mengganggu kehidupannya"

Manager lee hanya diam mendengar setiap ucapan taehyung dengan tenang..

"Baiklah jika itu maumu" taehyung akhirnya bisa bernafas lega mendengar itu.

"Tapi....ada syaratnya!" ucap manager lee sambil tersenyum miring.

Taehyung yang baru saja bernafas bernafas lega kini menjadi patung."syarat??"

"Kau harus menjauhinya" ucap manager lee dengan tegas.

Taehyung makin diam mematung tidak bisa bicara hatinya kini hancur berkeping-keping.

"Aku tidak bisa menjauhinya" tolak Taehyung.

"Baiklah jika itu maumu kau akan melihatnya menderita dan itu semua karena mu" ancam manager lee.

Taehyung menggepalkan tangannya siap-siap kapan saja akan melayang ke wajah manager lee.

"Apa tidak ada cara lain selain itu" mohon Taehyung.

"Tentu saja ada!"

"Mari kita mulai permainan ini sejeong"gumam manager lee

.

.

.

.

.

"Sejeong-ah"

Sejeong yang sedari sibuk menghayal kini terlonjat kaget ketika sesuatu benda dingin menyentuh pipi kanannya.sejeong mendongakkan kepalanya dan mendapati eunwoo tersenyum kepadanya sambil menyodorkan minuman kaleng sejeong segera mengambilnya dan meneguknya.

"Apa yang terjadi kepadamu?? Kenapa kau terus menghayal sedari tadi??" tanya eunwoo khawatir.

"Tidak...ak-aku hanya memikirkan tugas kuliah" bohong sejeong.

"Kau tidak usah berbohong kepadaku jika tidak ingin menceritakan kepadaku aku tidak akan marah tapi setidaknya kau bisa menghilangkan sedikit beban dihatimu" ucap eunwoo dengan lembut.

"Bukan begitu hanya saja....." sejeong merasa bersalah ke eunwoo.

"Tidak apa-apa aku tidak memaksamu berserita"

Sejeong diam sejenak berpikir-pikir yang dikatakan eunwoo itu memang ada benarnya lagi pula eunwoo orangnya dapat dipercaya.

"Baiklah aku akan menceritakannya tapi bisa kah kau berjanji kepadaku untuk menjaga rahasia ini" mohon sejeong.

Eunwoo sontak menganggukan kepalanya yakin"aku janji"

Sejeong akhirnya mulai bercerita tentang masalahnya ke eunwoo walau dalam hatinya dia masih ragu-ragu menceritakan ini ke orang lain tapi setidaknya rasa cemasnya akan hilang sedikit.

Eunwoo duduk diam mendengar semua cerita kisah sejeong dengan baik bahkan saat sejeong asik menceritakan kisahnya jujur saja eunwoo sempat terkejut dan tidak percaya tapi melihat raut wajah sejeong dia menjadi percaya.

"Aku tidak tahu harus berbuat apa-apa??" keluh sejeong.

"Sebaiknya kau jalani saja tapi jika kau merasa tidak baik atau kau merasa sakit,aku akan selau berada disini menemanimu" ucap eunwoo tulus tangannya kini terangkat mengusap pelan kepala sejeong.

Sejeong akhirnya bisa tersenyum dan perasaanya kini mulai membaik.

.

.

.

.

.

.Sejeong merasakan handphonenya bergetar dia segera meraihnya ternyata ada sebuah notifikasi dari taehyung.

TATA OPPA

Bisa kah kau datang besok di agensi ku,aku akan menunggu.

Setelah mendapatkan pesan dari taehyung membuat sejeong heran dia terus bertanya dalam hati untuk apa taehyung memintanya datang ke sana,sejeong langsung khawatir dan perasaannya menjadi tidak tenang.

.

.

.

.

.

.

.sejeong sedang menuju ruangan yang ditujuh taehyung setelah mendapti pesan darinya.

Saat sampai disana Sejeong makin dibuat terkejut saat melihat banyak wartawan didalam sana.

"Ada apa ini??!!"

Saat asik melamun seseorang datang dan menepuk bahunya sehingga sejeong menjadi terlonjat kaget.

"Jungkook oppa"

Jungkook tersenyum melihat kearah senyuman sambil melambaikan tangannya"halo...Sejeong "

"Halo oppa"sapa sejeong balik.

" apa yang kau lakukan disini??"tanya jungkook heran melihat kehadiran sejeong disini.

"Aku juga tidak tahu tapi taehyung oppa meminta ku kesini" jawab sejeong.

"Taehyung hyung??"

"Hum"

"Kenapa perasaanku tidak enak??" gumam jungkook.

"Sebaiknya kau duduk disana" ajak jungkook dan memberikan kursi ke Sejeong.

"Kalau begitu aku pergi dulu" pamit jungkook.

Baru saja jungkook pergi pintu aula terbuka dan muncullah pria berjas hitam dari pintu sontak semua orang yang di sini berdiri dan membidikan kamera ke arah pria itu yang tidak lain manager lee.

Bidikan ke kamera teralih saat seseorang kembali muncul dibalik punggung manager lee.

Sejeong seketika menjadi patung bahkan hatinya seperti terhantam batu saat melihat keberadaan taehyung dan juga yerin.

Tidak lama kemudian muncul jungkook dari pintu dengan wajah khawatir sambil menatap Sejeong.

Baru saja jungkook ingin mendatangi Sejeong tapi tangannya ditahan oleh taehyung.

"Lepaskan" geram jungkook.

Untung orang yang disana tidak menyadari raut wajah jungkook.

Taehyung menatap jungkook seakaan meminta tolong untuk tidak melakukakan sesuatu.hal bodoh melihat itu jungkook hanya diam dan pergi begitu saja.

Sejeong yang melihat jungkook dan taehyung membuat perasaanya tidak enak.

"Apa yang akan terjadi??"

















TBC

My MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang