Epilog

2.6K 269 10
                                    

ps. play lagu di mulmed guys
——————————————

Kalo ada yang nanya seulgi nembak joohyun nggak pas dia berangkat ke inggris, jawabannya nggak. Seulgi masih nggak berani bilang.

Dan sekarang udah hampir satu tahun seulgi pergi. Joohyun sama seulgi masih sering kontakan. Biasanya sih pas hari minggu, biar mereka bisa cerita apa yang terjadi dalam satu minggu itu.

Awalnya joohyun emang ngerasa sedih banget pas ditinggal seulgi. Ya iyalah mereka udah temenan dari umur lima tahun jadi kalo tiba-tiba dipisahin pasti ngerasa kehilangan satu sama lain.

Cuma anehnya, akhir-akhir ini seulgi nggak bisa dihubungi. Dichat juga cuma di read. Ditelpon nggak diangkat. Sosial medianya seulgi yang lain juga nggak aktif.

Joohyun jadi badmood parah. Apalagi disekolah temen-temennya pada lupa kalo hari ini dia ulang tahun.

Padahal dia udah ngode keras ke mereka. Cuma nggak ada yang peka. Nggak kayak kalo ada seulgi.

Nah kan inget seulgi lagi dia.

"Hyun, "

Joohyun menoleh dengan cepat, tapi sayang ekspetasinya terlalu tinggi. Ia kira yang manggil dia itu seulgi, soalnya yang manggil dia joohyun cuma seulgi. Nama bekennya disekolah itu irene, jadi murid lain pada manggil dia irene bukan joohyun.

"Kenapa tal?" tanya joohyun melihat temannya itu berdiri didepan pintu kelas.

"Main yuk, "

Joohyun menaikkan satu alisnya, "main? Tumben kamu ngajak main"

Krystal tersenyum, "lagi stres gue, butuh hiburan"

"Ya udah ayo"

✨✨

"Jadi, mau main apaan nih?" tanya Lisa ketika semua temannya udah berkumpul.

"Yang bisa dimainin sama cewek cowok lah" ujar chaeyoung. Semua tampak berpikir

"Kejar-kejaran?"

"Nggak nggak, itu permainan bocah banget. Ganti yang lain" ucap wendy menolak ide jennie.

"Gimana kalo petak umpet?" usul Krystal.

"Petak umpet ya? Boleh tuh boleh" joohyun tampak senang, sudah lama ia tidak bermain petak umpet.

"Oke, jadi kita main petak umpet ya. Areanya cuma boleh dari sini sampai taman belakang. Lebih dari itu dia gantian jaga" kata jennie memberitahu aturan permainan.

Mereka pun hompimpa untuk menentukan siapa yang jaga.

"Ah sial! Kenapa gue harus milih kertas" umpat bang byul ketika melihat dirinya kalah dalam hompimpa.

"Nah karena elo kalah, elo yang jaga bang"

"Iya, iya, gue tahu" ujar bang byul lalu membalikkan badan menghadap tembok sekolah.

"Itung sampe seratus ya bang, jangan cepet-cepet" ucap jennie. Lalu dia dan yang lainnya segera bersembunyi.

Joohyun berlari mencari tempat sembunyi. Sayangnya, daritadi tempat yang dia anggep cocok buat sembunyi udah dipake sama yang lain.

"Cari tempat lain rene, gak cukup buat dua orang ini" ucap wendy begitu melihat joohyun hendak bersembunyi bersamanya.

"Please wen, gak ada tempat sembunyi lagi ini" joohyun memohon kepada wendy, itungan moonbyul udah sampe tujuh puluhan. Kalo nggak segera sembunyi, dia bisa ketangkep.

"Coba ke taman belakang sana, kayaknya masih ada tempat"

Karena terdesak, akhirnya joohyun menuruti perkataan wendy. Ia berlari secepat mungkin ke taman belakang.

"Aduh dimana ya? Nggak ada tempat sembunyi ini" keluhnya karena melihat taman belakang hanya dipenuhi oleh pohon-pohon dengan ukuran sedang.

"Sembunyi disana aja kali ya" ucapnya pada diri sendiri. Ia berlari kecil menuju pohon yang terlihat paling besar.

Begitu ia bersembunyi dibalik pohon tersebut, ia melihat seseorang sedang duduk disalah satu kursi taman.

Ia tidak begitu dapat mengenali orang tersebut karena orang itu duduk membelakanginya.

Dia ngerasa agak aneh. Dari apa yang ia tahu, nggak pernah ada orang yang milih istirahat ditaman belakang. Murid-murid disekolah ini lebih milih istirahat di kantin. Kalau nggak dikantin ya diperpus atau ditaman depan.

Karena rasa penasaran, ia mencoba mendekati orang tersebut. Semakin mendekat, ia semakin merasa familiar dengan orang itu.

Hingga akhirnya orang tersebut menoleh kearahnya. Mungkin merasakan ada yang berjalan mendekatinya.

Joohyun menutup mulutnya yang terbuka. Ia terkejut. Ia rindu sekali.

Orang itu bangkit dari duduknya. Berjalan mendekati joohyun sambil tersenyum tipis.




































"Halo joohyun, lama tak jumpa."
































END

HelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang