10•

2.2K 286 11
                                    

last chapter sebelum epilog, enjoy!
















"udah semua mas?" tanya bunda seulgi saat melihat anak pertamanya itu keluar rumah.

"Udah bun, tinggal berangkat ini." jawab seulgi.

"Paspor sama tiket ndak ketinggalan kan?"

"Nggak kok bun, udah aku simpen ditas"

"Ya udah sana berangkat, keburu pesawatnya pergi" ujar bunda seulgi.

Ia lalu berjalan mendekati anaknya itu. Memeluknya erat sebelum melepas anak pertamanya itu.

"Hati-hati disana ya le, belajar yang bener. Jangan nyari bule cantik, anak tetangga aja cukup" bisik bunda menasehati seulgi.

Seulgi terkekeh mendengar nasihat dari bundanya itu.

"Siap bun, seulgi berangkat dulu ya" ucap seulgi lalu melepas pelukannya dengan sang bunda.

Seulgi membuka pintu mobil lalu masuk kedalamnya. Pas mau nutup pintu mobil, ia kaget melihat orang yang duduk disebelahnya.

"Elo ngapain disini hyun?" Bisik seulgi bertanya.

Joohyun menoleh kearah seulgi, "nganterin kamu lah"

Seulgi tambah kaget dong. Tapi didalem hati ia seneng joohyun juga ikut nganterin dia.

✨✨

Akhirnya mereka sampai dibandara sekitar jam sepuluh pagi. Pesawat seulgi take off jam setengah dua belas, jadi masih agak selo sebelum dia boarding.

"Joohyun laper tidak?" tanya ayah seulgi yang ikut mengantar.

"Enggak kok yah, tadi kan barusan sarapan" jawab joohyun.

Iya si joohyun manggil orang tua seulgi pake sebutan ayah-bunda. Cuma seulginya masih manggil orang tua joohyun pake om-tante, nggak tahu kenapa tuh. Mungkin karena joohyun kelewat supel kali ya.

"Ayah mau ngopi dulu ya, kalian jalan-jalan dulu aja, " ucap ayah seulgi lalu pergi ke salah satu kedai kopi yang ada dibandara.

Seulgi sama joohyun cuma saling pandang. Dikira ini lagi jalan-jalan di mall apa. Mana seulgi bawa tasnya agak banyak.

Akhirnya mereka berdua memutuskan buat mampir di kedai fastfood.

"Mau beli apa hyun?" tanya seulgi.

"Cheese burger satu seul, sama soda satu"

Seulgi pun jalan ke kasir untuk memesan. Nggak lama dia balik ke tempat joohyun sambil bawa satu burger, satu soda, sama kentang goreng.

"Loh kamu nggak beli seul?"

"Gue beli kentang goreng tuh"

"Itu doang? Nggak kurang?"

"Nggak joohyun, kenyang kok gue ntar"

"Serius? Nanti kalo di pesawa-"

"Udah ah ngomongnya, makan aja nih makan" ucap seulgi sambil njejelin sepotong kentang goreng ke mulut joohyun.

✨✨

"Baik-baik ya mas disana, jangan lupa telpon ke rumah kalo kangen" ucap ayah seulgi sambil memeluk anaknya itu.

"Pasti itu yah, aku nggak tahan jauh-jauh dari rumah"

"Nggak tahan jauh dari rumah atau dari joohyun?" bisik ayah seulgi menggoda seulgi.

Seulgi cuma tersenyum malu. Kemudian ayahnya melepas pelukan mereka. Sekarang giliran seulgi pamit ke joohyun.

Kelihatan banget kalo joohyun lagi nahan tangis, cuma biar nggak keliatan dia nundukin kepala.

"Elo nangis hyun?"

Joohyun mendongak, "n-nggak, kata siapa" jawabnya sedikit terbata.

"Beneran? Kok matanya sembab gitu?" goda seulgi.

"Habis kelilipan tadi, bukan gara-gara nangis kok" elak joohyun. Seulgi senyum-senyum sendiri, nggak tahan sama kelakuan temen kecilnya ini.

Seulgi berjalan mendekat lalu memeluk joohyun erat.

"Temen gue kok jadi cengeng gini sih? biasanya senyum terus. "

Tangis joohyun pecah pas seulgi bilang gitu. Sekarang dia nangis sesenggukan dipelukan seulgi.

"Kalo elo nangis, gue jadi sedih lho hyun. Berhenti nangis yuk"

Nyatanya ucapan seulgi tersebut malah bikin joohyun tambah nangis.

"Kan gue janji bakal pulang cepet, kalo gue ingkar elo boleh minta apapun sama gue deh" ucap seulgi berjanji.

Tangis joohyun mereda, ia kemudian menarik badannya sedikit dari pelukan seulgi, "apapun?"

Seulgi mengangguk, "iya, apapun"

"Janji?"

"Janji."

Lalu mereka kembali berpelukan dengan erat. Dengan lirih seulgi berbisik, "kalo elo mau suka sama cowok, tunggu gue balik ya hyun"

Joohyun mengangguk dalam pelukan seulgi, "kamu juga kalo mau nikah sama cewek yang kamu suka juga bilang aku ya."

Seulgi terkekeh, "pasti kalo itu"

HelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang