•2 // Terlambat dan Telanjur

95 19 5
                                    

bruuum.. bruumm

Adnan dan ketiga temannya baru sampai di sekolah. ya, mereka telat. dan alasannya cukup klise, kesiangan dan malas.

gerbang sekolah sudah di tutup. dan mereka cuma punya satu akses untuk masuk ke dalam sekolah. ya, pintu gerbang samping

Adnan tetap masuk ke sekolah lewat pintu samping. motor nya dan motor teman temannya disimpan di warung macik. warung macik itu sering dijadikan tempat untuk bolos anak anak yang kelewat nakal.

"Nan. kelapangan apa cabut nih" Nathan berjalan di samping Adnan. mereka berada di tangga, jauh sekali dari barisan upacara.

"Lapangan aja lah yok. udah kangen gue sama Bu Nisa" Adnan memberi intruksi kepada teman teman nya untuk pergi ke lapangan.

"Mau kemana kalian" suara itu muncul tepat di belakang Nathan, Adnan, Aldric dan alka.

"Lo sih Nan. segala nyebut nama Ibu Negara. muncul juga kan nih orang nya." Aldric susah memasang muka panik dan takut nya. Tetapi Adnan masih terlihat santai santai saja.

Adnan balik badan dan "eh Bu Nisa. ko ada di sini bu? ibu ga ikut upacara? wah ibu ko nyontohinnya yang ga bener aja nih sama murid nya" Adnan berjalan mendekati Bu Nisa dan

"kamu sama temen temen kamu dari mana aja hah?!. itu upacara udah mau mulai ini masih aja disini ngobrol." mungkin Bu Nisa sudah kehilangan kesabarannya dan langsung menjewer telinga Adnan.

"ayo sekarang kalian semua ke lapangan. baris di barisan khusus. Ibu gak mau tau. udah telat masa baris di barisan biasa"

"oke Ibu Guru ku yang paling cantik" ucap Alka yang sedari tadi hanya diam mendengarkan celotehan Bu Nisa

"terserah kamu saja. Ibu sudah lelah berurusan dengan kalian" Bu Nisa sudah mulai lelah. ia harus menyiapkan stamina untuk menghukum Adnan dan teman teman nya saat upacara selesai.

🍀🍀

Adnan sudah ada di barisan khusus bersama teman teman nya, dan juga murid lainnya yang telat dan tidak memakai topi atau dasi.

"Chalta, baris yang benar. kamu jangan tengok sana sini. gaakan ada yang mau minjemin kamu topi" Pak Johan sudah teriak kesal karena sedari tadi Chalta selalu seperti cacing kepanasan.

"hmm iya paaak". Chalta langsung berdiri tegak. ya, Chalta berada di barisan khusus karena ia tak membawa topi upacara.

~flashback on~

"itu kamu ngapain di meja guru"

deg

Chalta panik. ia segera masuk ke kolong meja guru, dan berharap orang tadi tidak melihat dia ada di sana, tapi takdir berkata lain..

"Chalta, kamu tidak usah sembunyi lagi, saya tau kamu ada di kolong meja guru" Suara Bu Nisa makin melengking.

ya, orang yang melihat Chalta bersembunyi adalah sang Guru BK. Bu Nisa tersanyang.

CALTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang