Adnan dan Caltha sudah sampai di Mall yang Adnan maksud. Mereka sedang berjalan ke arah salah satu restaurant Jepang. Ini semua karena Caltha yang terus meminta kepada Adnan, bahwa mereka harus makan di restaurant Jepang
padahal yang Adnan inginkan hanyalah restaurant ayam yang biasa. tapi karena Caltha yang sangat berisik, Adnan pun menyetujui nya. agar Caltha tak terus terusan berbicara.
"udah di traktir ngelunjak juga ya ni cewe" ucap Adnan pelan sambil melirik Caltha yang sedang berjalan di sebelahnya
"apa?" tanya Caltha sambil menhentikan jalannya
"hah? kenapa Tha?" tanya Adnan yang ikut ikutan berhenti
"tadi lo bilang apa? gue gak denger." tanya Caltha lagi sambil menampilkan raut wajah penasaran
"ah, bukan apa apa, cuma ngomongin orang yg lewat tadi" balas Adnan gugup, sambil menggaruk tengkuk nya yang tak gatal. "yok, laper nih" Ajak Adnan, ia pun menunjuk ke arah perut nya
"duduk dimana Ad?" tanya Caltha sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru restaurant
"itu aja" tunjuk Adnan pada salah satu kursi yang berada di paling ujung. ia pun berjalan mendahului
sesampainya mereka di kursi, Adnan pun memesan makanan yang Caltha dan dirinya inginkan. selama menunggu makanan siap, mereka hanya memainkan handphone masing masing, terjadi keheningan di antara mereka. ingin berbicara namun takut untuk salah ucap
keheningan selesai ketika sang waiters membawakan pesanan mereka. dan keheningan kembali terjadi ketika mereka makan. oh, ini sungguh moment yang paling menyebalkan bagi sebagian orang
tak ada yang ingin membuka percakapan terlebih dahulu, baik Caltha maupun Adnan. semua itu di dasari oleh gengsi. hingga makanan mereka habis.
Caltha yang sudah selesai makan lebih dulu dari pada Adnan pun langsung memainkan handphone nya kembali, ia memainkannya karena harus menunggu Adnan yang makanannya hampir habis
"yuk" Ajak Adnan, ia baru saja menyelesaikan makannya
"yuk? apa?" ulang Caltha yang tidak paham maksud Adnan
"pulang" jawab Adnan sambil menyesap minumannya
"eh mau pulang apa mau muter muter dulu? siapa tau ada yang mau di beli" sambung Adnan lagi
Caltha tampak berpikir, sampai ia memutuskan untuk "muter muter dulu deh, sekalian gue mau beli jedai"
"okey, lo duluan aja kedepannya. biar gue bayar makannanya dulu" titah Adnan
Caltha pun bangkit dari duduknya dan meniggalkan Adnan. sambil menunggu Adnan, Caltha membuat instastory di instagram pribadinya
"narsis banget ya lo ternyata" Ucap Adnan dari jauh. ia terkekeh pelan karena melihat Caltha yang sibuk berselfie ria
"eh udah selesai ternyata" Ucap Caltha terbata bata
"udah. yuk" ajak Adnan. "mau kemana lo nya? gue ikut aja"
"ke stroberi ya. kan mau beli jedai lagi" ucap Caltha sambil menunjuk ke arah belakang kepalanya, karena disana terpampang jedai yang sering ia gunakan
"siap komandan" balas Adnan sambil memberi hormat ke arah Caltha. "btw. ladies first" lanjut Adnan sambil menunjukan jalan
"apaan deh lo" papar Caltha sambil menepuk lengan Adnan pelan. Caltha pun terkekeh atas sikap Adnan yang mendadak over.
selama di perjalanan ke store yang dimaksud. Adnan dan Caltha tak berjalan beriringan, melainkan Caltha yang memimpin, dengan Adnan yang mengikuti dibelakangnya, seperti anak ayam yang mengikuti induknya
KAMU SEDANG MEMBACA
CALTHA
Teen Fiction[new cover] kalau kamu sabar dan gak banyak ngeluh, Tuhan pasti bakalan ngabulin apa yang kamu minta. inget, Tuhan itu gak pernah tidur. -Caltha, 2018 🍀🍀🍀 Orang bilang masa SMA itu paling asik dan sulit di lupakan kan? tapi bagaimana kisah Adnan...