Caltha sedang berada di mobil Brian. mereka memang berangkat bersama, karena kaki Caltha yang masih sakit. dan juga akibat sang Mama yang terus memaksa Brian untuk membawa mobil, padahal yang biasa Brian bawa adalah motor.
Sekarang, Caltha dan Brian sudah berada di parkiran sekolah. Brian terlihat bingung, bagaimana cara Caltha bisa naik ke kelas nya yang berada di lantai dua, sedangkan kakinya masih sakit
dan sebuah ide terbesit di benaknya. ia akhirnya menelepon Amira, untuk membantu memapah Caltha ke kelas
"halo Mi"
"kenapa Bang? tumben nelpon. Caltha sama lo gak Bang?" balas Amira dari telepon
"justru itu, gue nelpon elo karna mau minta tolong. keparkiran sini cepet"
"minta tolong apa Bang?" tanya Amira penasaran
"gausah nanya mulu. sini cepetan." Brian pun langsung memutuskan sambungan telepon mereka.
tak berselang lama, Amira datang. ia sengaja mengetuk jendela mobil di sebelah Caltha. Caltha yang mendengarnya pun langsung membuka pintu mobilnya.
saat Caltha turun dari mobil nya. mata Amira langsung tertuju pada kaki Caltha yang sudah di perban. ia pun lantas terkejut, karena setahunya kemarin Caltha tak kenapa napa. bahkan sempat bertukar pesan dengannya. tapi sekarang keadaannya berbeda
"Hiiy. Kenapa lo? kok bisa gini? perasaan lo kemaren gak papa deh. masih LINEan sama gue. kok tau tau gini aja" Amira tak dapat menutupi keterkejutannya. ia lantas memerhatikan Caltha dari ujung rambut hingga ujung kaki
"iii apasi Mi. gak apa apa kok. cuma kecelakaan kecil aja" jawab Caltha pelan sambil memegang bahu Amira pelan
Amira sepertinya tak puas atas jawaban Caltha, dan ia pun akhirnya memutuskan untuk bertanya kepada Brian yang sedari tadi duduk di salah satu motor siswa, dan memerhatikan interaksi antara Amira dan Caltha
"Bang, Jeje kenapa nih? kok bisa luka luka gini?" tanya Amira dengan raut wajah penasaran
"lukanya cuma satu. gausah pake luka luka gitu. kesannya parah banget. lagian lo tanya aja sana sama Caltha. jangan sama gue"
selesai menjawab pertanyaan dari Amira, Brian pun langsung pergi meninggalkan kedua insan yang saling terpaku atas ucapannya tersebut
"Abang lo kenapa sih Je? kayak orang PMS aja mood nya berubah ubah. tadi baik, barusan jadi ketus. heran gue" Ucap Amira sambil melihat kepergian Brian dari tempatnya tadi
"gue juga gak ngerti. mungkin emang lagi gak mood, makanya kayak gitu."
"lo utang satu penjelasan sama gue Je. jelasin cepetan kenapa lo bisa gini"
"iya nanti Miii. ini gue pegel berdiri terus, kekelas dulu baru gue ceritain." ucap Caltha sambil mendengus sebal
"eh iya lupa. yaudah ayo" Amira pun langsung membantu Caltha berjalan, sangat perlahan. apalagi saat mereka berada di tangga.
🍀🍀
sesampainya Caltha di kelas, ternyata kelas nya sudah cukup ramai. jadi ketika ia masuk, seluruh temannya pasti menengok ke arah nya. apalagi di tambah kaki Caltha yang di balut perban
beberapa teman Caltha cukup penasaran, dan ingin bertanya bagaimana kah kronologis kejadiannya, atau bagaimana keadaannya sekarang, tapi itu hanya ada di pikiran mereka saja, mereka hanya menatap Caltha dengan tatapan penasarannya
dan beberapa temannya juga memandang nya tidak peduli, hanya melihat dan langsung membalikkan pandagannya. dan bahkan ada yang memandang nya tak suka secara terang terangan
KAMU SEDANG MEMBACA
CALTHA
Dla nastolatków[new cover] kalau kamu sabar dan gak banyak ngeluh, Tuhan pasti bakalan ngabulin apa yang kamu minta. inget, Tuhan itu gak pernah tidur. -Caltha, 2018 🍀🍀🍀 Orang bilang masa SMA itu paling asik dan sulit di lupakan kan? tapi bagaimana kisah Adnan...