"Kamu sederhana, Saya cinta."
===
Jennie melangkahkan kembali kakinya ditempat ia bekerja saat ini, setelah kemarin ia bekerja sambil menahan emosi, hari ini ia berjanji akan lebih tahan dengan sikap kai.
Baru saja ia duduk, telfon kantornya berdering, ia tau itu Kai karena deringnya yang paling berbeda, jam masih pagi namun kai sudah menelfonnya.
"Permisi."Ucapnya masuk tanpa persetujuan lagi, karena kai kemarin bilang bahwa hanya jennie yang boleh masuk tanpa izinnya.
"Ambilkan saya sarapan."Ujar Kai membuat jennie menghembuskan nafas kasar.
"Pak saya sekretaris bapak bukan pembantu, saya kerja hanya untuk membantu tugas kantor bapak bukan keperluan pribadi bapak."Jawab jennie membuat kai menatapnya, ada keterkejutan dibalik tatapannya, namun jennie tidak gentar ia sudah siap lahir batin jika dipecat dari perusahaan ini.
"Silahkan keruangan kamu."Ucapnya tanpa menoleh kearah jennie, membuat gadis itu cukup bingung, apa ia dipecat?Atau bagaimana? jennie pun kembali keruangannya.
Namun anehnya ada perasaan bersalah saat ia mengucapkan itu, ditambah melihat kantong hitam dibawah mata Kai, ia benar-benar seperti karyawan pembangkang. Setelah duduk berapa menit dikursinya ia menyerah, rasa bersalah ini menggerogotinya. dia pun berdiri dan mengambilkan kai sarapan pagi.
"Permisi"Ucap jennie masuk dan meletakan sarapan tepat didepan kai.
"Gausah."Jawab kai singkat menatap jennie, membuat gadis itu menunduk.
"Maaf pak saya seharusnya tidak berbicara seperti itu. saya minta maaf pak."Ujar jennie menunduk hormat. "Dimakan pak, bapak punya jadwal diluar. saya permisi."Lanjut jennie berlalu dihadapan kai, ia takut sungguh ia takut tatapan tajam kai.
"Saya belum selesai."Panggilnya namun tidak dihiraukan jennie.
"Dosa apa gue dapet sekretaris kaya gitu?"
===
"Pak semua berkas sudah siap."Ucap jennie memasuki ruangan bosnya.
"Baik."Jawabnya."Kamu ikut saya."
Sebelum jennie jawab, kai sudah memakai jasnya, merapikan sedikit rambutnya dan berlalu membuat jennie mau tidak mau mengikuti kai.
"Pak saya ambil tas dulu."Intrupsi langkah kai membuat lelaki tegap tersebut menatap jennie.
"Saya tunggu dimobil."
"Saya ga tau mobil bapak."Ucapnya lagi dan lagi kai menghembuskan nafasnya kasar.
"Yaudah saya tunggu cepetan."Jawab kai menyilangkan tangannya. Jennie pun berlalu keruangannya, tak lupa ia memakai parfume kesayangannya, karena tidak mungkin ia menemani bosnya dengan wangi lusuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
OLDER'
Fanfiction[KAIJEN] [Kai seorang CEO muda yang sangat kompeten dipertemukan dengan jennie gadis cerewet yang sangat menggemaskan.] "Yaudah kamu aja calonnya?" "Sinting" [Bagaimana kisah keduanya, diharapkan bijak memilih bahan bacaan.]