Diantara perbatasan selatan dan barat
Tidak ada earphone di teliga. Aku terdiam duduk melamun 'tuhan ini double sungguh, kenapa?' Gumam ku dalam hati
Setidaknya kasihlah seseorang yang bisa mendengarkan ku untuk bercerita tentang ketakutan-ketakutan ku dengan usaha usaha ku. Yang memberikan ku ucapan 'gapapa kamu udah usaha keras' sambil ngusap air mataku yang jatuh satu persatu.
Tidak dengan hati yang sangat rapuh di tutupi muka yang cukup tenang. Sungguh bisa disebut apa aku begitu, bukan wonderwoman! Pengecut iya.//selatan dengan barat.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKAN KU CERITAKAN
Historia CortaPerasaan-Perasaan yang hanya bisa ku tuliskan, tapi tidak bisa ku ungkapkan kepada orang lain.