Pagi itu seorang gadis SMA dengan rambut yang dikuncir kuda tengah bersemangat mengayuh sepedanya menuju sekolahnya. Ia adalah Reina Andriana gadis sederhana dan ceria, tak pernah menyerah melawan berbagai rintangan hidup. Ia selalu tersenyum dalam menghadapi berbagai rintangan hidup.
Kini ia mengayuh sepedanya menuju gerbang sekolahnya yang bertuliskan SMA Harapan Bangsa. Ia adalah salah satu murid dari jalur beasiswa,Reina tergolong murid yang cerdas dan rajin.
"Pagi Pak Karso." Sapa Reina kepada satpam yang bernama Karsono itu
"Eh neng Reina, semangat banget. Pagi-pagi udah nyampe aja."
"Kita kan harus semangat setiap hari, jadi jangan pas kita lagi dapat sesuatu aja kita baru semangat." Jawab Reina dengan senyuman. Satpam itu hanya menganggukkan kepalanya
"Ya udah pak, Reina masuk dulu ya." Reina pun melenggang pergi meninggalkan pak Karso
---
Di tempat lain seorang tengah tergesa-gesa karena ia bangun kesiangan. Dia adalah Gatra Sean Erlando, dengan tergesa-gesa ia berlari mendekati meja makan dan mengambil selembar roti dan segelas susu.
"Den Gatra kenapa nasi gorengnya tidak dimakan? Udah dingin ya?" Tanya seorang pembantu yang biasa dipanggil Bi Surti itu
"Bukan, aku berangkat dulu ya bi. Aku udah terlambat banget ini." Jawab Gatra dengan berlari menjauhi ruang makan. Pembantu itu hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan majikan nya itu
---
Sesampainya di parkiran sekolah, Gatra segera turun dari motor sport merah kesayangannya.
"Untung tadi di gerbang nggak ada yang jaga" racau Gatra pada dirinya sendiri. Dengan waspada ia melihat ke sekeliling lorong sekolahnya. Saat ia lihat bahwa sekolahnya sudah sepi, ia berjalan mengendap menuju kelasnya.
Di lihatnya bahwa kelasnya masih ramai tanda bahwa masih belum ada guru yang memasuki kelasnya. Dengan cepat ia langsung memasuki kelasnya. Saat Gatra akan menduduki bangkunya seseorang yang berada dibelakangnya menepuk pundaknya.
"Dari mana aja lo? Gue kira lo bolos tadi." Tanya laki-laki yang bernama Reno itu
"Kalau tadi gue bolos emangnya kenapa?"
"Ya... seenggaknya kalo lo bolos itu kabar-kabar dulu. Gue juga mau ikut bolos."
"Dasar gak jelas." Sungut Gatra
---
Kringgg... suara dering bel telah berbunyi pertanda bahwa pelajaran sekolah telah berakhir.
"Untuk materi selanjutnya kita lanjutkan minggu depan dan untuk pelajaran hari ini kita akhiri sampai di sini." Ucap sang guru seraya mengakhiri pelajaran. Selepas sang guru meninggalkan kelas para murid berhamburan keluar kelas dengan mengendong tasnya masing-masing.
Sama halnya dengan Reina kini ia tengah berjalan menuju parkiran sekolah untuk mengambil sepedanya.
Sesampainya diparkiran sekolah ia bergegas menaiki sepedanya. Saat ia hendak melajukan sepedanya ada seseorang yang tengah memanggil nya. "Reina!!!"
Mendengar ada yang memanggil namanya, Reina pun menoleh kan kepalanya. "Karin, ada apa?" Tanya Reina
"Minggu depan ada olimpiade sains lho, Lo mau ikut nggak? Kalo lo mau ikut gue daftarin juga."
"Boleh. Kalau boleh tahu siapa aja yang bakal ikutan?" Tanya Reina
" Gue, Lo ama si Dodit." Reina hanya menganggukkan kepala
"Ya udah gue duluan ya, gue ada urusan soalnya." Reina kembali mengangguk kan kepalanya.Karin pun melenggang pergi meninggalkan Reina sendiri
---
Di lain tempat, tepatnya di SMA Bima Sakti, Gatra dan Reno tengah berjalan menuju parkiran sekolah. Gatra bejalan mendekati motor merah kesayangannya, saat Gatra hendak melajukan motornya tiba-tiba Reno ikut naik ke atas motornya.
"Mau apa Lo? Turun nggak!" Sungut Gatra
"Gue mau nebeng, boleh yah?" Pinta Reno dengan memasang puppy eye nya
"Gak usah kek gitu, jijik gue lihatnya." Reno hanya tersenyum dengan memperlihatkan gigi putihnya
"Makasih Gatra Lo adalah teman gue yang paling baik" puji Reno pada Gatra
"Siapa bilang gue mau nebengin Lo?"
"Kok gitu sih Gatra, jahat Lo mah."
"Terserah gue, motor gue jugak." Sungut Gatra
"Terus gue pulangnya naik apa dong?" Tanya Reno sedikit memelas
"Tau." Jawab Gatra sambil mengedikkan bahunya
"Lo nggak kasihan apa,lihat gue pulang jalan kaki?"
"Bodo, emang gue pikirin?" Jawab Gatra sambil melajukan motornya menjauhi parkiran sekolah
---
Sore ini Reina tengah menikmati sang senja di balkon kamarnya dengan di temani semilir angin yang membuat rambut hitamnya berterbangan
"Sebelum kegelapan malam menelanmu ijinkan aku menikmati semburat cahaya mu." Ucap Reina seraya menutup matanya
"Ternyata kau ada di sini? Apa yang sedang kau lakukan?" Suara bariton menyadarkan Reina
"Hanya menikmati senja" jawab Reina kepada pria yang tengah berdiri di samping nya
"Ternyata kau tidak berubah, masih saja menyukai senja." Ucap pria yang berstatus sebagai kakak Reina itu. Reina hanya tersenyum
"Apa yang membuat mu menyukai nya?" Andra kembali bertanya kepada sang adik
"Entahlah." Jawab Reina dengan mengedikkan bahunya
"Apa kakak juga menyukainya?" Tanya Reina yang hanya dijawab dengan gelengan
"Kenapa?" Reina kembali bertanya
"Karena dia hanya muncul saat kegelapan hendak menelan nya." Jawab Andra yang hanya dibalas dengan anggukan oleh Reina
Kini mereka berdua tengah menikmati senja di balkon kamar Reina.
Author bakal update setiap seminggu sekali.
Kalau baca tinggalkan jejak ya
Jangan lupa vote dan coment
KAMU SEDANG MEMBACA
Redupnya Senja
Dla nastolatkówHanya sebuah sebuah cerita pasaran yang menceritakan seorang gadis buta yang mampu memberikan kenyamanan dan kehangatan layaknya senja kepada seorang Gatra Sean Erlando cowok yang terkenal dingin dengan sejuta pesona, putra dari seorang pengusaha ka...