Prolog

72 12 9
                                    

Sinar bulan purnama yang sangat terang menyinari halaman mansion yang dipenuhi oleh bunga mawar. Ditengah taman mawar itu, seorang gadis yang sedang memetik setangkai mawar menatap bulan purnama dengan takjub. Ada rasa kagum yang menyelimuti dirinya sehingga ia tidak menyadari bahwa dirinya sedang diawasi oleh seseorang.

"Apa yang kau lakukan disini?" Sang gadis langsung menggerakkan kepalanya ke sumber suara itu.

"Kau tahu sangat berbahaya keluar di waktu malam apalagi saat bulan purnama." Sambung orang itu. Gadis itu tidak merespon perkataan orang itu dan kembali menatap bulan.

"Subaru-kun juga sedang apa disini?" Pria yang dipanggil Subaru itu langsung mendengus kesal, bukannya menjawab pertanyaannya malah bertanya kembali.

"Kemana pun aku pergi itu bukan urusanmu Yuki." Gadis itu, Yuki, tersenyum mendengar jawaban yang diberikan Subaru.

"Sou da nee." Gumamnya, dan kembali menatap Subaru, "Kalau begitu kemana pun aku pergi, itu juga bukan urusanmu Subaru-kun." Balas Yuki sehingga membuat Subaru menggeram.

Yuki yang melihat Subaru geram bukannya takut atau merasa bersalah, melainkan ingin tertawa tetapi tidak mungkin dia melakukannya jika dia masih ingin hidup. Jadi, dia hanya mendengus menahan tawanya yang bisa saja meledak.

"kau menertawakanku?" Tanya Subaru kesal yang ternyata mendengar suara dengusan Yuki yang berusaha menahan tawanya.

"Gomen-gomen Subaru-kun, habisnya melihat wajah Subaru-kun yang seperti itu cukup lucu. Kawaii." Balas Yuki sambil tersenyum tipis ke arah Subaru.

"Haah!!" Teriak Subaru marah.

Yuki kembali menahan tawanya dengan menutup mulutnya. "Gomen, baiklah aku akan kembali ke kamarku. Oyasumi Subaru-kun."

Yuki meletakan bunga mawar yang dipetik di taman dan berjalan menuju 'rumahnya'. Saat dia melewati Subaru, tangannya dicengkram Subaru sehingga membuatnya berhenti berjalan. Yuki membelalakan matanya saat ia menatap mata Subaru yang terlihat menakutkan, dalam benaknya ia tahu bahwa saat ini ia dalam bahaya. Subaru langsung menarik Yuki kedalam pelukannya dan menyingkirkan rambut Yuki hingga leher terekspos sempurna.

"Ini hukumanmu karena menertawakanku."

Ctak! Sruup

"Akhh...S.Subaru-kun..." Rintih Yuki karena taring Subaru yang sudah menembus kulit di lehernya.

Yuki berusaha lepas dari cengkeraman Subaru, tetapi hal itu sia-sia. Subaru makin memperkuat cengkeramannya dan makin mempererat pelukannya. Lama-kelamaan tubuh Yuki melemas dan matanya yang dipaksanya untuk terus terbuka pun lama-kelamaan menutup dan hanya menyisakan kegelapan.

.

.

.

.

.

.

Hai semuanya......

Saya adalah penulis yang baru-baru ini muncul didunia Wattpad ini. Saya mohon kerja samanya dengan pembaca sekalian yaaa....

Jangan lupa Like, Share, dan Comment nya ya....

Moon And SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang