After Agreeing

31 7 0
                                    

Don't forget to like, comment, and share... :)

.

.

Tap tap tap

Suara tapak kaki memecahkan keheningan, membuat kepala mereka bergerak ke suara tapak kaki tersebut.

Mereka bisa melihat enam laki-laki perkiraan belasan tahunan mengenakan seragam sekolah berdiri secara berjejer sambil menatap Karlheinz datar.

"Mereka?" Tanya Yuki memecahkan keheningan sambil memiringkan kepalanya.

"Iya, mereka adalah putra-putraku. Mereka cukup susah diatur. Dan yang lebih penting mereka juga sama seperti dirimu Yuki." Ujar Karlheinz sambil menatap keenam laki-laki dengan lembut.

Yuki mengernyitkan dahinya. Wajah-wajah didepannya ini terasa tidak asing. Dia pernah melihat mereka, tapi dimana?

"Yuki, izinkan aku memperkenalkan keluarga Sakamaki lainnya." Tawar Karlheinz memperkenalkan keenam putranya.

"Pertama-tama, yang berambut pirang anak pertamaku Shuu." Tunjuknya ke pemuda berambut pirang.

"Di sebelah Shuu, anak keduaku Reiji." Tunjuknya pada pemuda yang berkacamata.

"Si kembar tiga Ayato, Kanato, dan Laito." Dia menunjuk ketiga laki-laki dari yang berambut merah, memeluk boneka teddy bear dan yang terakhir mengenakan topi fedora.

"Dan yang terakhir si bungsu Subaru." Kata Karlheinz menunjuk pemuda berambut putih.

"Anak-anak. Ini adalah gadis yang tinggal bersama kalian. Perlakukan dia dengan hormat." Pinta Karlheinz tidak dijawab oleh putranya.

"Yuki perkenalkan dirimu." Ujar Karlheinz memecahkan lamunan Yuki yang masih memikirkan keenam pemuda didepannya itu. 'Dimana aku pernah melihat mereka?' Batinnya dari tadi. Segera ingat apa yang harus dia lakukan dia pun segera membuka mulutnya.

"Hajimemashite watashi no namae wa Tsukishiro Yuki desu. Yoroshiku onegaisimasu." Ucap Yuki sambil membungkukkan badannya. Perkenalannya dibalas gumamman pelan oleh keenam pemuda itu.

Setelah mengangkat kepalanya, Yuki langsung teringat siapa pria yang didepannya ini.

"Kalau begitu Yuki, anak-anak, aku pergi dulu ya. Ada sesuatu yang harus aku lakukan, aku harap kalian cepat akrab, oke." Ucap Karlheinz dan segera pergi lebih tepatnya menghilang meninggalkan mereka semua.

Kepergian Karlheinz menciptakan keheningan diantara mereka semua. Yuki yang menatap mereka dengan dingin dan datar sedangkan Sakamaki bersaudara menatap Yuki dengan tajam. Keheningan mereka terpecah oleh suara dari salah satu pria didepan Yuki.

"Aku tidak percaya kita bakal bertemu lagi, onna." Ujar pria berambut merah yang memecahkan keheningan (Ayato).

"Ah~ Aku harap kita bisa cepat akrab. Bitch-chan." Sambung pria bertopi fedora dengan nada yang mesum (Laito).

"Ttaku. Aku harap kau tidak akan merepotkanku." Sahut pria berkacamata dengan suara formal (Reiji).

"Mendokusai." Celetuk seseorang berambut pirang (Shuu).

"Lihat teddy, kita dapat teman baru." Ucap seseorang dengan teddy bear ditangannya (Kanato).

"Hm." Dengus pria berambut putih memalingkan wajahnya kearah lain (Subaru).

'Aku tidak salah, benar, mereka ini.' Batin Yuki terus-menerus meyakinkan dirinya, kalau keenam laki-kaki yang didepannya ini-.

"Apa kakimu sudah sembuh chichinasi?"

Moon And SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang