Family

42 11 3
                                    

Yuki POV

Pagi hari. Sekitar pukul 06.00-08.00 biasanya, Mansion ini belum ramai. Karena 'mereka' masih didalam ruangan mereka masing-masing. Kesunyian melanda di Mansion ini. Sambil menunggu 'mereka' aku melakukan kegiatan kesukaanku yaitu membaca. Saking sunyinya ruangan ini, aku dapat mendengar gesekan bukuku dengan jelas. Fokusku terhadap buku membuatku tidak menyadari kalau ada yang sedang berdiri di belakangku.

"Apa yang kau baca chichinasi?" Suara itu mengejutkanku. Aku pun langsung menoleh kebelakang dan melihat laki-laki bersurai merah dan bermanik hijau sedang menatapku dengan intens.

"Ah, Ayato-kun, Ohayou. Aku hanya membaca buku rumus-rumus fisika." Jawabku. Tiba-tiba kepalaku disentil oleh Ayato. "ittai." Aduhku.

"Belajar lagi. Ayolah chichinasi, sekolah masih lama lagi dan kau juga perlu refresing." Ujarnya sambil duduk di sofa yang ada disebelahku.

" Ujarnya sambil duduk di sofa yang ada disebelahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sakamaki Ayato. Bersurai Merah bermanik hijau. Anak ke-3 dikeluarga Sakamaki. Jago basket, suka takoyaki dan menyebalkan.

"Liburan tinggal 3 hari lagi Ayato-kun. Dan sudah berapa kali aku bilang jangan panggil aku chichinasi. Aku punya nama Yuki, YU-KI." Sergahku sambil menekankan kata Yuki.

"Tapi Ayato-kun ada benarnya lo Yuki-chan."

Aku langsung menggerakkan kepalaku ke sumber suara, dan dapat melihat laki-laki bertopi fedora yang menopang dagunya dipembatas tangga dan menatapku dengan mesum.

"Laito-kun." Sapaku

Sakamaki Laito

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sakamaki Laito. Bersurai reddish brown (merah kecoklatan) bermanik hijau. Anak ke-5 keluarga Sakamaki. Pandai memainkan alat musik piano, suka macaron dan mesum.

"Kalau kau belajar saja, bisa-bisa kepala cantikmu ini meledak loh Yuki-chan." Ujarnya yang sudah duduk disebelahku dan menepuk kepalaku pelan. Aku diam saja tidak menanggapinya, malahan aku berusaha memfokuskan diriku terhadap buku yang sedang kupegang.

"Tidak seperti biasanya kau memanggil Yuki-san 'Yuki-chan'," terdengar lagi suara yang tepat berada dibelakang Laito. Ternyata suara itu berasal dari laki-laki yang memeluk boneka teddy bear. "Biasanya kau memanggil Yuki-san 'Bitch-chan'." Sambung laki-laki yang memeluk boneka teddy bear itu.

Moon And SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang