Chapter 1 | Differen Life

66.1K 1K 39
                                    

Adegan 18+
Yang masih dibawah umur tolong minggir yaa, atau Skip aja.

------

"Aaaahhh...uuhhh... Renoo." Racau seorang wanita saat kelaminnya terus dihantam oleh benda tumpul panjang dan berurat milik pria tampan yang berada diatas tubuhnya.

"Yes... panggil namaku baby." Reno terus memompa milik Melissa yang sudah hampir satu jam, namun ia belum merasa puas.

"Ooohhhh Renoo...a..aku lelaahh." Melissa yang sudah tak kuat dengan kelakuan lawan mainnya yang semakin membabi buta. Bahkan tak memberi jeda sedikit pun.

"Aaaaakkhhhh...." Akhirnya Reno melakukan pelepasan untuk yang kelima kalinya.

Nafasnya masih tersenggal-senggal saat melihat Melissa terkulai lemas karena kelelahan. Entah kenapa Reno tak pernah merasa puas, bahkan sebelum Melissa datang ia sudah memesan wanita bayaran dari club malam langganannya, namun tak ada satupun yang bisa memuaskan nafsu bejat sang Reno.

Segera ia bangkit dan membuang bekas kondom yang sudah ia pakai pada tempat sampah disudut kamar hotel. Ia mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai dan melemparkan beberapa lembar uang kertas berwarna merah muda pada tubuh telanjang Melissa.

Melissa yang melihat itu tersenyum dan segera memasukkan uang itu pada sling bag miliknya.

Melissa memang bukan wanita bayaran, ia seorang model kelas atas yang sering dikencani oleh beberapa pria hidung belang.

"Cepatlah keluar !" titah Reno yang sudah rapi dengan pakaiannya.

"Baik Reno, aku siap melayanimu jika kau membutuhkanku lagi !" Melissa segera bangkit dan memakai pakaiannya secepat mungkin.

"Cup." Ia mencium pipi kanan Reno dan berlalu pergi.

Reno yang terdiam segera mengusap bekas ciumannya Melissa dengan kasar.
"Cih, menjijikkan !"

Reno yang mempunyai kelaian hyper seks tak pernah puas hanya dengan satu wanita saja.

Drrrrtttt

Ponselnya bergetar, tertera nama Bagas disana.

"Hallo..."

"......."

"Baiklah aku akan kesana !"

"......."

Sambungan teleponpun terputus. Segera ia menyambar kunci mobil dan menuju tempat dimana Bagas berada.

-------

Sore itu seorang gadis cantik berusia 18 tahun mengayuh sepeda mininya setelah berkeliling berjualan bunga dengan kecepatan tinggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore itu seorang gadis cantik berusia 18 tahun mengayuh sepeda mininya setelah berkeliling berjualan bunga dengan kecepatan tinggi. Ia mendapat kabar dari temannya jika kakek Usman sedang sakit dan harus dirawat di rumah sakit karena serangan jantung.

I'm Not a Bitch !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang