Adegan 21+
Yang masih dibawah umur harap menyingkir dari part ini !!-----
Reno segera melepas jas yang ia kenakan dan memakaikan pada bahu telanjang Jasmine. Banyak pasang mata yang melihat tubuh Jasmine dengan mata nyalang, Reno tak suka itu. Ia merengkuh pinggang ramping Jasmine dengan possesive dan segera pergi dari tempat itu.
Namun saat keluar banyak wartawan yang sudah menunggunya dengan berbagai pertanyaan. Segera ia memeluk Jasmine dari samping, tak lupa para bodyguard membantu mereka untuk mencari jalan ke mobil.
Jasmine merasa risih dengan pelukan erat Reno pada tubuhnya, namun tak ada pilihan lain karena tubuhnya yang berhimpitan dengan para wartawan itu.Jasmine penasaran sebenarnya pria yang membelinya itu menjabat sebagai apa ? Sepertinya salah satu orang yang berpengaruh di Negri ini.
"Shit !" Umpat Reno saat berada didalam mobil mewah miliknya.
"Juna bagaimana bisa wartawan itu sampai kesini ?" Reno berbicara pada supir pribadinya itu.
"Maaf tuan, saya tidak tahu tentang hal itu !"
"Pastikan besok pagi tidak ada enfotaiment yang meliputku !"
"Baik tuan."
Sedangkan Jasmine yang mendengar percakapan itu hanya bingung. Ia terus memandangi wajah Reno, tanpa ia sadari bahwa Reno kini melihat ke arahnya.
"Kenapa kau melihatku seperti itu ?" Jasmine mengejapkan matanya berkali-kali saat ia tertangkap basah memperhatikan pria didepannya."Emb...tidak." Jawabnya gugup dan segera ia memalingkan pandangan ke luar jendela mobil yang tertutup.
"Siapa namamu ?"
"Bukankah kau sudah mengetahuinya, lalu untuk apa bertanya ?" Ucap Jasmine dengan ketusnya.
"Wow ... ternyata kau galak juga, apa kau lupa jika aku sudah membelimu ?" Reno mendekatkan wajahnya pada Jasmine, sedangkan Jasmine semakin menghindar. Bahkan tubuhnya sudah bergetar.
"Mau apa kau ?" Jasmine menyilangkan kedua tangannya pada padanya.
Reno semakin maju dan kedua carinya memegang dagu Jasmine.
"Tentu saja ingin mencicipimu sayang." Wajahnya semakin mendekat dan Jasmine reflek menggigit bibir bawahnya dengan memejamkan matanya karena ketakutan."Maaf tuan kita sudah sampai !" Juna merasa takut karena sudah mengganggu aksi sang majikan.
"Sial !" Reno merasa frustasi karena ia gagal mencicipi bibir ranum Jasmine.
Reno segera turun dari mobil dan menggenggam pergelangan Jasmine dengan kuat. Bahkan Jasmine yang ada dibelakangnya tak bisa mengimbangi langkah lebar Reno.
-----
Reno memasuki sebuah rumah berlantai dua yang jauh dari keramaian kota. Ia terus membawa Jasmine masuk tanpa menghiraukan sapaan para pelayan yang berjajar didepan pintu.
"Reno sakiit...lepass !" Jasmine mencoba melepas cekalan dipergelangan tangannya namun gagal.
Tanpa menggubris rengekan Jasmine, ia menuju sebuah kamar di lantai dua.
"Ingat jangan sampai ada yang mengangguku, kalau sampai ada yang menganggu kesenanganku, kalian tahu sendiri akibatnya !" Titah Reno pada kedua pengawal yang ada disana."Ayo masuk !!" Reno menyeret tubuh mungil Jasmine dan menghempaskannya pada kasur king size
"Auuuhhh." Ringis Jasmine.
Reno melepas kemeja yang ia kenakan, hanya menyisakan celana bahan, memperlihatkan tubuhnya yang atletis.
Jasmine yang melihat itu segera bangun dan berjalan mundur sampai menatap dinding.
"Mau apa kau ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not a Bitch !
Romansa[HR #39 dalam generalfiction 28-03- 2019] (21+) KONTEN DEWASA-Berbijaklah dalam memilih bacaan. Apa jadinya jika kita dihadapkan pada dua pilihan, antara nyawa seseorang dan harga diri. Jasmine Lorena, gadis berusia 18 tahun. Hidup sebatang kara se...