Chapter 8

51.5K 1.1K 179
                                    

Happy reading
.
.
.
.

Pagi ini Jasmine pergi bersekolah seperti biasa, ia sering menikmati makanan pesanannya di kantin sendirian. Jasmine adalah anak yang tidak suka bergaul, hari-harinya ia habisnya untuk membaca buku di perpustakaan atau pergi ke kantin, tidak jarang Kevinlah yang menemaninya seperti saat ini.

"Kau kenapa aku perhatikan dari tadi kau diam saja mel ? Itu lihat makananmu sampai dingin begitu ?"
Kevin menunujuk pada makanan Jasmine yang sudah mulai dingin.

Jasmine yang sedang melamunpun menoleh.
"Emb tidak Vin aku hanya kepikiran kakek saja ." Bohongnya.

"Kau tidak sedang sakit bukan ?" Raut wajah pemuda itu terlihat sangat mengkhawatirkan gadis pujaan hatinya itu.

Jasmine tersenyum tipis.
"Aku baik-baik saja kok ."

Tiba-tiba terdengar dering ponsel yang sangat keras. Kevin mengerutkan keningnya saat Jasmine merogoh saku dan mengeluarkan benda pipih itu. Ia melihat tertera nama Reno disana. Setelah membaca isi pesan pria itu, Jasmine kembali memasukkannya pada sakunya. Ia tak tahu sampai kapan hidupnya akan seperti ini. Hidup dalam ancaman seorang Reno, melawanpun tak mungkin, Jasmine yakin Reno tak main-main dengan ancamannya itu.

Kevin merasa heran dari mana Jasmine mendapatkan ponsel mahal seperti itu, setahunya itu adalah keluaran terbaru dan harganya tidak murah.
"Mel, dari mana kau mendapatkan ponsel sebagus itu ?" Jasmine mengejapkan matanya tersadar jika sedari tadi Kevin memperhatikannya.

"Emb ... ini ... dari Shilla, ya Shilla yang memberikannya untukku!"

"Untuk apa Shilla memberikanmu ponsel semahal itu? Dan ibu bilang kau sudah meminjam uang padanya senilai lima puluh juta untuk biaya operasi kakekmu?" Selidik Kevin tak percaya.

"Untuk apa aku berbohong padamu Vin? Kalau kau tak percaya ya sudah?" Jasmine bangkit dari tempat duduknya namun tiba-tiba pergelangan tangannya dicekal oleh Kevin, sehingga mereka berhadapan dan Kevin memeluknya erat.

"Ma'afkan aku Mel, aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya takut kehilanganmu saja, aku tak ingin kamu seperti Shilla itu saja!"

Deg

Kevin mengurai pelukannya, ia menatap wajah cantik Jasmine.
"Mel, kamu mau kan ma'afin aku ?" Jasmine hanya mengangguk.

'Ma'afkan aku Vin, sebenarnya aku tidak ada bedanya dengan Shilla, aku terpaksa melakukan ini'

"Ayo kita masuk ke kelas !" Ajak Kevin.

-----

Tokyo, Jepang.

Seorang pria paruh baya sedang berbicara dengan seseorang di ponselnya.

"Baiklah, hubungi aku lagi jika ada perkembangan selanjutnya."

Ia mematikan sambungan telepon itu, kemudian membuka laci meja mengambil selembar kertas kecil yang sangat berharga baginya. Sebuah foto yang sudah usang, disana ia bersama seorang wanita cantik dan dengan kedua bayi mungil yang baru saja dilahirkan. Namun kebahagiaan itu tak bertahan lama setelah sang istri mengidap penyakit  kanker darah dan harus mendapat penanganan medis secara serius. Mau tak mau Tama harus mengurus kedua buah hatinya sendirian. Ia terlalu sibuk apa lagi pekerjaan di kantor yang menuntutnya untuk selalu datang tepat waktu, belum lagi restoran jepang yang baru ia buka sebulan lalu. Setelah bekerja ia menyempatkan waktu untuk menengok Reina, sang istri yang dirawat di rumah sakit. Untung kedua buah hatinya yang berjenis kelamin perempuan itu diurus dengan baik oleh pasangan suami istri yang menjadi pembantunya. Namun suatu hari pasangan suami istri meminta izin untuk kembali ke negara asalnya Indonesia, Tama bingung harus bagaimana. Setelah berfikir ia memutuskan untuk menyerahkan salah satu buah hatinya pada pasangan suami istri itu, mereka sangat bahagia apalagi belum dikaruniai anak setelah menikah dua tahun. Dengan berat hati Tama melepas putri kecilnya itu pada asuhan Ana dan Sultan. Semua biaya Tama yang penuhi, apalagi di Jakarta ada kakak kandungnya yang berada disana, yang bisa ia andalkan untuk mengawasi putrinya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Not a Bitch !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang