Pohon itu seakan menangis menggugurkan daunnya.
Seperti tau apa yang sedang ku rasa.
pohon tua itu lelah, seakan tak kuat menahan lebatnya dedaunan.
pohon tua itu kecewa, tak ada lagi bunga bermekaran yang akan tumbuh buah.
seperti ku saat ini, yang mulai mati rasa menunggu setitik cahaya.tetapi...
pohon itu sangat kuat, aku tak akan bisa sepertinya.
ia tetap berdiri tegak tak meringis sama sekali walau menahan sakitnya gerogotan rayap
ia tetap berdiri tegak dengan akar rapuhnya yang berjuang menggenggam tanah.
ia tetap berdiri tegak melindungi orang yang berdiri di dekatnya.dan aku...
aku hanyalah seorang yang rapuh.
yang mulai lelah untuk berjuang.
kalah hanya cahaya redup yang mati tiba tiba.
kecewa yang datang pada diri sendiri.
hingga hancur dimakan harapannya sendiri.pohon itu seakan mengejekku, dengan kebaikan yang ada padanya.
090119
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk mu, sebuah pesan yang tak pernah tersampaikan
PoetryMencintai, bukan perihal tentang hati yang menuntut untuk di balas. Kadang kejelasan menyakitkan pun lebih baik dari sekedar angan angan. Mencintai, bukan berarti pengemis cinta. Dalam diam, aku mencintai tanpa mengungkapkan. Ku menjelmah bagai angi...