Apakah kau punya seseorang yang kau idolakan? Yang mana orang itu adalah anggota grup musik yang juga kau idolakan. Yang mana orang itu adalah anggota terpenting di grup musik tersebut. Yang tanpa kehadirannya di setiap grup musik itu tampil (mungkin) masih terasa ada yang kurang. Pernahkah kau berharap orang itu akan kembali bersama grup musiknya? Pernahkah kau berharap orang itu akan kembali beraksi, memainkan alat musiknya, meloncat-loncat, dan berteriak di panggung? Dan juga pernahkah dalam tidurmu, kau memimpikannya?
Hujan deras belum berhenti mengguyur kota (agak) dingin ini, sore ini menjelang Maghrib. Padahal siang tadi sangat panas sekali hingga membuat setiap orang mengeluhkan dan mensyukurinya. Manusia tidak pernah tahu kehendak alam. Juga alam tidak pernah tahu kehendak Tuhan. Beruntunglah aku yang lebih menyukai hujan. Suasana yang dingin dan tenteram ini begitu nyaman. Melihat air-air turun lalu jatuh di permukaan membuat penat di hati dan pikiranku hilang. Damainya perasaan ini tak pernah kurasakan sebelumnya. Seperti mungkin akan hanya sekali ini saja.
Terngiang-ngiang di kepalaku masalah tadi, tuntutan tadi, dan keberkahan tadi. Semua itu datang tiba-tiba. Tanpa alasan aku tidak bisa memprediksi semua itu akan datang bersamaan dan mengubah hari-hariku. Aku jadi menyutujui penggalan lirik lagu "The pain and the pleasure all come together, There is no reason why" oleh salah satu grup musik favoritku. Ditambah dengan turunnya hujan ini yang suasananya adalah sebuah salah satu kenikmatan hidup. Meski begitu orang-orang yang di dekatku, yang jauh di sana, dan yang ada di belahan bumi sana pasti ada yang menganggap bahwa hujan ini adalah sesuatu yang membuat mereka mengeluh.
Karena hujan aku jadi tidak bisa melihat mega merah di langit. Langit yang menjadi abu-abu ini sedikit demi sedikit menjadi gelap. Aku bersyukur hujan masih tetap mengguyur meski tidak sederas tadi. Yang terpenting hawa dingin ini masih kurasakan. Sekitar kamarku begitu sangat sepi. Tenang. Dan gelap. Kabut tipis yang tak diundang, tiba-tiba muncul. Membuat buram yang terpandang di tempat jauh. Sinar lampu di atas masih bisa kulihat. Sinarnya yang oranye entah kenapa membuat mataku terperangah. Jantungku berdegup teratur. Keringat tidak berani muncul karena dingin. Langit gelap di sana tiba-tiba menjadi sangat tidak jelas. Aku tertarik ke belakang oleh sesuatu. Menjauh dari pintu yang tiba-tiba tertutup dengan sendirinya, aku melayang ditarik menuju kegelapan. Terombang-ambing tangan dan kakiku. Entah kenapa tarikan ini terasa lembut. Aku mengantuk.
Aku terbangun. Suasana kamar ini begitu suram. Lampu dapur remang-remang menyambut kesuraman ini. Ketika terbangun aku bisa merasakan kamar ini begitu luas. Dengan atap kamarnya begitu jauh di atas sana. Apakah ini kamarku? Aku tidak ingat kalau kamarku begitu luas dengan dapur yang ada tepat terpandang ketika aku bangkit dari tidurku. Oh ya, apakah aku baru saja tertidur? Apakah sesuatu yang menarikku tadi, membuatku tertidur? Eh, apakah tadi cuma mimpi? Tadi terasa begitu sangat nyata. Hujan deras yang kupandangi begitu jelas. Begitu pula dengan hawa dingin yang kurasakan. Kenyataan dalam mimpi aku tidak pernah merasakannya sebelumnya.
Aku terduduk dalam kebingungan. Jam berapakah ini? Lampu dapurku menyala, apakah sudah malam? Namun, tidak terdengar suara sekumpulan jangkrik atau kodok yang sedang melakukan paduan suara. Apakah ini sudah malam? Tiba-tiba sesuatu menyala terang di samping kiriku. Kutengok bahwa itu adalah laptopku yang tidak pernah kusadari ada di sana. Itu juga belum sama sekali kubuka dan kunyalakan. Cahaya terang di laptopku membuatku melupakan kebingungan atas apa yang terjadi. Kudekatkan kepalaku ke laptop, tanpa takut mataku akan ulap. Begitu kepalaku kudekatkan, cahaya tersebut tidak seterang tadi. Aku bisa melihat laptopku memainkan sebuah video. Aku tiba-tiba memiliki ingatan bahwa aku pernah mengunduh video ini dari internet. Video salah satu konser grup musik favoritku. Tanpa terasa sedikitpun, badanku sudah menghadap laptop ini. Sebuah keinginan menyuruhku untuk menonton video tanpa suara ini.
Dalam video itu aku bisa melihat sebuah konser dengan langit abu-abu di atasnya. Panggung berukuran lumayan besar dengan para anggota grup musik yang sedang melompat-lompat. Di samping kanan panggung ada orang dengan rambut keriting berwarna coklat, memakai kaos tanpa lengan dan celana jins ketat sedang memainkan alat musik bass berwarna coklat dengan sangat semangat. Sekali-kali dia mendekatkan mulutnya ke mikrofon yang ada di depannya. Di samping kiri panggung ada orang dengan rambut gondrongnya yang panjang menyisakan wajah bagian kirinya yang terlihat, memakai baju hem kotak-kotak berwarna biru yang bagian bawah bajunya sangat panjang hingga pahanya dan celana jins ketat sedang memainkan alat musik gitar berwarna merah dengan sangat semangat. Dia sedang berdiri di atas sebuah kotak berwarna merah. Lalu tiba-tiba dia mendorong gitarnya ke belakang, membuat gitar itu memutari tubuhnya. Tiba-tiba kamera yang menyorot memperlihatkan pemandangan konser dari kejauhan.
![](https://img.wattpad.com/cover/174943725-288-k247875.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tak Terjelaskan
Короткий рассказKumpulan cerita tentang mimpi-mimpi yang pernah penulis alami. Ada beberapa hal atau adegan yang ditambahkan agar cerita lebih jelas. Mohon maaf apabila ada bagian yang sulit dipahami, karena mimpi memang sulit dijelaskan. Selamat membaca.