20% [2]

29 4 1
                                    

"Seperti mata yang tenang menunggu sesuatu yang seharusnya pulang.
Akan sesak dadamu jika yang datang hanyalah aku sebagai kenangan."
_

_______________0*0_______________

"Buku itu untuk orang yang patah hati dan itu nggak cocok buat lo. Lo terlalu cantik buat dipatahin hatinya"

Mereka berdua terdiam sambil menatap satu sama lain. Entah apa yang mereka fikirkan. Iluna kembali melihat sinopsis dari buku yang dipegangnya.

"Terus...."

perkataan iluna terhenti Ketika ia mendongakkan kembali wajahnya untuk bertanya,laki-laki itu sudah tidak ada ditempat. Ia melihat kesekeliling perpustakaan itu namun ia tidak melihatnya lagi.

Iluna beranjak dari kursinya menuju pintu keluar,ia melihat sekeliling kemudian matanya terkunci pada sepeda yang dinaiki oleh laki-laki. Laki-laki itu semakin menjauh.

Tin tin

Iluna sedikit tersentak. Suara klakson mobil terdengar diseberang jalan, pak tono dengan cepat melangkah keluar menuju tempat iluna berada.

"Non, non iluna disuruh pulang sekarang"ucap pak tono ketika sudah sampai didepan iluna

"Iya pak"ucap iluna sambil mengangguk sembari beranjak dari tempat ia berdiri.

"Oh iya,hampir lupa. Bapak tunggu disini dulu ya, ada yang ketinggalan" ia kembali melangkah masuk keperpustakaan

"Perlu bantuan non"sela pak tono

"Nggak usah pak"teriak iluna

Iluna berjalan menuju tempat ia duduk sebelumnya. Untung saja buku dan juga tasnya masih ada. Ia bergerak kearah meja tempat peminjaman buku. Ia berniat untuk meminjam buku tersebut. Akibat dari laki-laki tadi ia terpaksa meminjam buku karena iluna tidak fokus ketika membacanya.

...0~0...

Iluna sampai dirumah sekitar pukul 17.30, ketika memasuki rumah ia dapat langsung melihat kakaknya yang sedang duduk santai didepan ruang tv.

Inilah yang iluna suka dari kakaknya, kakaknya akan berubah menjadi seorang laki-laki penyayang ketika dirumah dengan pakaian santainya. Namun lain hal jika sudah berada dikantor,kakaknya akan berubah menjadi laki-laki yang dingin dan juga tegas ditambah stelan jas kantornya.

"Kenapa berdiri disitu, sini duduk"ucap raga sambil menepuk tangannya kearah kursi kosong disebelahnya.

Iluna beranjak dari tempatnya menuju kursi kosong disebelah kakaknya.

"Capek?"tanya raga

"Ya capeklah kak"

"Capek mana, kakak atau kamu?"tanya raga lagi

"Kak raga"jawab iluna dengan malas

"Nah tu pinter"ucap kakaknya

"Terus untuk apa kakak tanya, kalau jawabannya itu pasti kakak"

"Basa basi aja"ucap raga dengan cengiran khasnya

"Basi banget kak"

"Udah sana mandi, bau tau nggak"ucap raga sambil pura-pura menutup hidungnya

"Nggak ah,nanti aja. Oh iya,kakak ngapain suruh aku pulang cepet"

"Nanti aja, lagi nggak mood"

"Iih kayak cewek"

TEMPORARY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang