30% [3]

15 2 1
                                    

"Kenangan-kenangan ini tidak berhubungan satu sama lain, kecuali bahwa semuanya memiliki keterkaitan dengan cinta."
_______________0*0_______________


Keadaan kelas yang tenang seketika berisik saat iyan sang ketua kelas datang dengan nafas memburu akibat berlari.

"Woy-woy, iban berantem tu, dilapangan" ucap iyan masih dengan nafas memburu

Kelas menjadi sangat riuh ketika mendengar kabar dari iyan, hampir semua anak di dalam kelas keluar untuk melihat perkelahian laki-laki itu. Hanya beberapa yang tidak peduli akan berita tersebut, contohnya dua perempuan ini. Iluna dan freya.

"Iban siapa fre?" Tanya iluna

"Ituloh, anaknya pak anto. Guru sosiologi kita"ucap freya

"Oh dia"ucap iluna dengan sedikit terkejut

"Bukannya dia anaknya baik ya"sambung iluna

"Nggak tahu"

Mereka berdua melanjutkan kegiatan mereka masing-masing. Iluna sibuk dengan buku bacaan yang tidak selesai ia baca, sedangkan freya sibuk mengerjakan tugas yang diberikan gurunya. Gurunya tidak masuk hari ini jadi ia hanya memberikan tugas. Jadilah mereka semua sedikit bersantai-santai. Setelah beberapa menit bunyi bel istirahat pun terdengar.

Ding dong deng

Semua orang yang keluar menyaksikan perkelahian pun mulai masuk kekelas untuk duduk ataupun bersiap-siap menuju kantin.

"Yuk lun, temenin kekantin"ajak freya

"Yuk, nanti temenin aku kekamar mandi ya"

"Oke"

Mereka berdua berjalan beriringan menuju kantin, mereka pun sempat mendengar siswa-siswa yang lalu lalang menceritakan perkelahian tadi. Namun mereka tak ambil pusing mereka terus melanjutkan perjalanannya.

"Lo tunggu disini aja deh, panjang juga antriannya" ucap freya sambil memperlihatkan antriannya menggunakan isyarat matanya

Iluna hanya membalasnya dengan anggukan, ia langsung menuju kursi kosong untuk duduk.

"Lo kenapa sih ban, tumbenan emosi lo main hari ni"ucap ilham

Iluna melihat kearah kumpulan laki-laki yang baru datang dan duduk tak jauh dari posisinya, ia langsung bisa menyimpulkan bahwa ada salah satu dari mereka yang terlibat didalam perkelahian tadi. Karena salah satu laki-laki itu menyebutkan nama iban.

"Tau nih, biasanya kan elo bisa kontrol emosi"ucap reno

"Siapa suruh dia ngatain bapak gue"ucap iban masih dengan nada emosi

"Padahal apa yang dito bilang ada benernya juga sih"ucap ilham dengan nada yang nyaris tak didengar

"Apa kata lo"ucap iban

"Nggak ada, apa yang lo bilang bener tu. Kalau gue, bapak gue dibilangin eeh, nggak tau deh gimana tu si dito"ucap ilham berusaha mengalihkan pembicaraan

"Lu nih, temen lagi emosi malah main tisu"ucap iban kepada ali

"Ya mau gimana lagi"ucap ali dengan nada malas

TEMPORARY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang