"huee.. eee.. eee" tangis gue tak bisa berhenti. Ntahlah rasanya dada ini sesak.
Jaehyun 💕: kita putus. Jgn hub gw lagi.
..
Berkali kali gue menatap layar ponsel. Apakah ini benar? Apakah ini nyata?
Rasanya perasaan gue tersayat. Apalagi dalam kondisi lemah seperti ini? Kemana jaehyun penyayang obat yg selalu gue butuhin.
Apa. Apa jae udah tau? Dia udh tau gue hamil?
"Hueeee.." tangis gue semakin kencang.
Brakkk..
"JOYYY"
"Joy Lo kenapa?"
"Joy kenapa cerita sama mas?"
"Mas.. eee.. jaehyun.. hiks. Dia.. minta putus"
Mereka bertiga tiba tiba terdiam.
"Bang.. mereka tau dari mana. Kalian gak ngasih tau mereka kan? Iya kan? Kalian gak khianatin Joy kan?"
Mereka masih terdiam.
"Bang jawab Joy bang!"
"Enggak Joy, Abang gak ngasih tau siapa siapa" jawab hanbin. Setidaknya jawaban dan senyumnya bisa membuat gue sedikit tenang.
"Terus dia tau dari mana?"
"Abang gak tau."
"Jae. jae gak pernah jahat kayak gini bang. Dia selalu sayang sama Joy sepenuh hati hiks"
"Udah cep cep jangan nangis" elus hanbin ke kepala gue.
"Udah ya Joy istirahat aja, tenangin diri dulu jangan mikirin macem macem nanti bayinya stress lagi"
"Iya bang"
Dengan telaten hanbin menyelimuti gue dengan selimut tebal warna ungu. Dia emang Abang Ter the best bagi gue.
"Tidur ya sayang" ujar hanbin kemudian mencium pucuk kepala gue. Sementara gue menutup mata dan sedikit tersenyum.
Gue sayang banget sama bang hanbin. Meskipun dia sering gue bully anak pungut.
"Bang keluar-"
"Gak"
"Bang ayok" hanbin menarik Chanyeol keluar dari kamar.
"Gue masih mau disini"
"Bang ayolah. Joy harus istirahat"
"Hanbin." Bentak Chanyeol membuat hanbin bungkam.
"Ah. Kayaknya gue balik deh gak enak lama lama disini ntar nyokap gue nyari. Pamit pulang ya" ujar mas Suho kemudian kabur.
"Ehh mass"
"Hanbin"
"Ya?"
"Gue serius. Bangunin Joy sekarang"
"Tapi bang-"
"Hanbin"
"Iya" melihat raut wajah serius Chanyeol. Rasanya hanbin tak bisa membantah.
....
"Joy tatap mata Abang"
"Ya?"
"Jawab jujur"
"Hm?"
"Anak dalam kandungan Lo ini anak siapa. Gue sebagai Abang perlu tau karena gue bertanggung jawab selama papa mama gak ada disini"
"Iya gue tau"
"Jawab Joy, gue tau ini memalukan. Tapi gue lebih malu punya adik kayak Lo"
Deg
"Bang apaan sih jangan kasar! Joy itu lagi hamil! Perasaannya sensitif! Klo kesehatan janinnya terganggu gimana?"
"Hanbin jangan potong omongan gue"
"Maap bang"
"Gue."
"Jawab Joy"
"Kan gue udh bilang sama Lo bang. Ini hasil perbuatan gue sama senior gue. Hiks. Dia dia yang bikin kekacauan ini semua!"
"Iya dia itu siapaa??"
"Dia kapten basket disekolah gue bang."
"Kelas berapa?"
"12 IPS 2."
"Dan dia tau Lo hamil?"
Gue mengangguk.
"Terus dia janji mau tanggung jawab?"
Gue menggeleng.
"Anj*ng!" Umpat Chanyeol yang gak habis pikir. Saking kesalnya terhadap Joy.
"Terus Lo kenapa berzina klo tau dia gak bakal tanggung jawab hah! Lo punya otak gak sih! Lo cewe dek! Lo cewe! Lo harusnya bisa menjaga kehormatan Lo! Bisa menjaga keperawanan Lo! Lo itu disekolahin buat nuntut ilmu bukan jadi jalang!"
"Maap bang hiks.. hiks.."
"Anjng tau gak! Gua malu punya adek kayak Lo! Bikin kotor nama keluarga!"
"Maaf bang.."
"Maap! Maap! Maap gak bisa mengubah apa yang udh terjadi! Klo Lo mau jadi jalang bilang ke mama, kerja di club sana! Jangan sekolah!"
"Hiks.. hiks.."
"Bang jangan kasar sama Joy!"
"Kasar gimana"
"Jahat Lo bang! Dia lagi hamil! Perkataan Lo tolong dijaga!"
"Perkataan gue fakta. Gue ngomong Gtu supaya dia sadar diri! Biar tau posisinya! Sekarang nyesel kan? Udh tau akibat dari perbuatan Lo itu apa?"
"Bang.. elah Joy masih kecil. Jahat banget sih"
"Klo gue jahat udah gue ambil keperawanan Lo jing! Nyatanya gue masih sayang Lo sebagai adik gue. Masih jagaian Lo! Pernah gak gue megang megang Lo hah! Jawab!"
"Bang.."
"Lo diem bin."
"Udahlah bang"
"Denger ya dek. Gue kasih tau sama Lo. Masih untung gue mau bantu Lo! Masih untung gue peduli! Klo gue jahat gue udh laporin ini ke sekolah Lo biar Lo dicap jalang. Gue juga bakal lapor ke papa mama supaya Lo di coret dari kartu keluarga! Dan Lo jadi gembel mau? Hah?"
"Enggak.. hiks.. hiks"
"Ck." Chanyeol mengatur nafasnya. Kadang emosi yang meluap bisa membuat Chanyeol kehilangan kendali.
"Bang maaf bang.. Joy janji gak begitu lagi bang.. hiks" tangis gue sambil meluk Abang gue dari belakang. Memohon maaf.
"Gak ush nyentuh gue jalang!" Bentak Abang gue sembari mendorong gue kasar.
Membuat gue jatuh ke lantai.
"Bang.. hiks.."
"Kasar banget sih Lo bang!"
"Gue gak tau harus ngomong apa lagi. Gue udh males ngurusin Lo Joy Lo urus aja diri Lo sendiri! Jangan minta bantuan gue!" Ujar Chanyeol kemudian keluar dari kamar.
"Joy gapapa? Sakit gak perutnya? Ada yang sakit? Sini Abang obatin ya sayang .."
"Bang.. hiks.."
"Kenapa? Sakit perutnya?"
"Nggg.. makasih .. udh sayang sama Joy"
"Iya Abang sayang kok sama Joy. Sayang banget. Udah ya cep jangan Nangis." Ujar hanbin kemudian menggendong gue ke kasur.
"Dah bobo yang nyenyak ya. Besok sekolah"
"Iya"
"Klo butuh apa apa panggil Abang. Nanti Abang bantu oke"
"Iya bang"
Hanbin pun menutup perlahan pintu kamar. Lalu kembali ke kamar nya.
Jaehyun
Lo tau dari mana gue hamil?Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
PREGNANT?! × psy [END]
HumorIni semua salah senior ku #Rank 1 In Hunjoy 2019 #Rank 4 In Hunjoy 17/08/20 #Rank 2 In Hunjoy 21/08/20 #Rank 1 In Khayalan 2019 #Rank 14 In Joy 2019 #Rank 62 In Khayalan 17/07/21