TIGA

8 0 0
                                    

Vira berjalan mendekati Varo yang tengah mendengarkan musik melalui earphonenya.
Ia terlihat sangat menikmati lagu tersebut, sehingga membuat Vira mengurungkan niatnya untuk menitipkan beberapa surat itu kepada Varo.
Varo menoleh, lalu segera memegang lengan Vira.

"Kok balik lagi?" Tanya Varo.

"Lo sibuk sama musik, jadi yaudah gue gak mau ganggu." Ujar vira.

Varo menaikkan sebelah alisnya, "Mau ngapain?"

"Oh ini gue cuman mau nitipin beberapa surat ini ke sahabat lo." Jelas Vira seraya memberikan beberapa surat ke Varo.

"Maksud lo Iqbaal?"

Vira mengangguk, sebenarnya ia ragu.

"Oke nanti gue kasih ini surat ke Iqbaal."

"Makasih Varo ganteng."

Wajah Varo terlihat sangat berseri-seri saat Vira mengatakan bahwa dirinya ganteng.

"Gue gak lagi mimpi kan? Tanya Varo tak percaya.

Vira mencubit perut Varo, sehingga Varo meringis kesakitan.

"Astaga ini real! Buseeet masih gak percaya gue Vir."

"Lebay lo, udah ah gue mau baca novel lagi. Suratnya jangan lo buka ya." Vira mewanti-wanti Varo lalu segera kembali ke mejanya.

***

Iqbaal membuka salah satu aplikasi favoritnya, yaitu instagram. Dan memposting beberapa foto terbarunya ditahun ini.
Baru saja Foto itu di posting oleh dirinya, notifnya langsung mendadak jebol oleh komentar-komentar para Soniq dan Comate.
Ia membaca komentar-komentar tersebut, bahkan tak jarang ia memberi love pada mereka yang berkomentar. Sayangnya itu tak semua.

Novinr

Iqbaal udah gede ya, udah ngerti cinta-cintaan.

Ravindrash

Sekarang mah pangerannya Mika, bukan pangerannya Soniq lagi hehe.

Tasyazh

Say hi dong Baal, Comate rindu Iqbaal.

Iqbaal mematikan data selulernya dan menyimpan Handphonenya di nakas.

"Baal?"

Iqbaal menoleh, tatapannya tertuju pada beberapa kertas yang Varo pegang.

"Lo pegang apaan?"

"Mata lo Alhamdulillah kan?" Cibir Varo.

"Dasar beruang pms." Iqbaal balik mencibir.

Varo menyerahkan surat-surat tersebut kepada Iqbaal, dan menyuruh Iqbaal untuk segera membacanya.
Dengan telaten ia membaca kalimat yang ada di dalam surat tersebut, dan kadang tanpa disadari ia tersenyum sendiri.

"Dari siapa? Kok anon gini?"

"Dari anak kelas." Jawab Varo malas.

Iqbaal menautkan kedua alisnya, ia meminta penjelasan lebih.

"Dari Nashvira, iya dia fans lo."

Iqbaal mengangguk lalu ia merogoh buku dan pena yang ada di dalam tasnya.

"Mau ngapain?" Tanya Varo heran.

"Balas lah."

"Tumben, biasanya cuman diread doang kayak koran." Cibir Varo yang mendapat lemparan guling dari Iqbaal.

Dari: Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan.
Untuk: Nashvira Nazwa Kayshiva.

Hai Nashvira!
Terimakasih telah menyebut namaku di dalam do'amu.
Siapapun jodohmu nanti, itu lah yang terbaik yang Allah siapkan untukmu.
       Dan untuk bonusnya aku kasih polaroid nih, tenang aja masalah foto belum pernah aku post ke sosmed sama sekali.
I love u!♥

Iqbaal melipat kertas itu dengan sangat simetris, lalu memasukkannya kedalam amplop berwarna pink dengan gambar bunga dan love.
Setelah siap, ia menitipkan surat tersebut kepada Varo.

"Tinggal samperin biar dia bahagia, apa susahnya sih Baal." Ucap Varo.

"Lo inget gak Var? Kalo dulu gue pernah babak belur gara-gara dicubit sama mereka yang terlalu fanatik?" Jelas Iqbaal.

"Ya itu sih derita lo." Cibir Varo.

***

"Nih dari Iqbaal." Varo menyerahkan surat itu kepada Vira.

Vira bengong dibuatnya, matanya terlihat berbinar dan wajahnya terlihat sangat bahagia.
Ia langsung meraih amplop berwarna pink itu dari tangan Varo dan segera membukanya.

Ia senyum-senyum dibuatnya, masih tak mengira bahwa Iqbaal akan membalas suratnya secepat ini.

Surat Untuk IqbaalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang