Dari hari kehari Sasuke terasa semakin jauh, ketika Sakura telah sembuh dari sakitnya Sasuke mulai menghilang kembali.Sakura berpikir apakah Sasuke semakin bosan kepadanya, apakah pemuda Uchiha itu lebih senang menghabiskan waktunya dengan orang lain daripada Sakura yang kekasihnya.
"Sakura? Habis darimana?"
"Oh Naruto rupanya, aku ... membeli sesuatu," ucap Sakura mengangkat sekantong plastik yang menyimpan barang belanjaannya, "kau?"
"Mengambil kiriman uang dari orangtuaku" jawab Naruto lengkap dengan senyuman rubahhnya.
"Waah, pantas saja wajahmu terlihat bahagia."
"Terlihat jelas ya?" Sakura mengangguk menjawab pertanyaan Naruto.
"Apa kau sudah makan malam?" Sakura menggeleng, memang itu kebenarannya. "Kalau begitu aku akan mentraktirmu makan malam ini, ayo!"
"Yey, benarkah?" Tanya Sakura memastikan, menolak rejeki itu hal tak baik. Lumayan untuk menghemat pengeluaran, ketika bibinya belum mentransfer uang kepadanya.
***
"Dari mana saja?"
Sakura tersentak kaget, ketika sebuah suara menginterupsi kegiatannya. Malam itu ia pulang diantar Naruto, karena sebelumnya Naruto mentraktirnya makan.
"Aku habis berbelanja, Sasuke" jawab Sakura tersenyum manis, menghampiri Sasuke yang kini tengah bersidekap dada tak jauh darinya berada. Sasuke mengernyit curiga.
"Apa yang membawamu kesini?" Tanya Sakura yang mulai membereskan barang belanjaannya.
"Aku hanya menjengukmu, ibuku menyuruhku untuk memberikan ini kepadamu." Sakura menoleh, mendapati sewadah tapperware berisi makanan.
Gadis itu menghampiri Sasuke, membawa makanan yang sebelumnya diberikan oleh Mikoto (ibu Sasuke).
"Besok aku akan memakannya."
"Memangnya sekarang kau sudah makan malam?"
Sakura mengangguk, gadis itu memgambil segelas air putih dan hendak akan meminumnya.
"Dengan pemuda berambut pirang tadi?" Pertanyaan Sasuke membuat Sakura tersedak.
"Kenapa? Kau pikir aku tak tau." Ucap Sasuke kembali dengan nada yang tidak bisa dikatakan ramah.
"A-ah itu ... dia teman sekolahku." Ucap Sakura gelisah.
"Memangnya aku bertanya siapa dia? Tidak kan?"
Ya Tuhan pikir Sakura, gadis itu menggigit bagian dalam pipinya kemudian menghela napas singkat.
"Lalu kenapa? Jika aku pergi makan malam dengan temanku? Bukankah kau juga sering melakukannya?" Jeda sesaat, Sakira tertawa singkat " ... dengan temanmu."
Sasuke kini berjalan mendekati Sakura yang berdiri disamping kulkas.
Dengan tiba-tiba mengapit tubuh mungil Sakura diantara dirinya dan dinding.
"Kau ingin bermain-main denganku, Haruno Sakura? Hmm?"
Sakura meneguk ludahnya, mata emerald gadis itu masih setia menatap sepasang onyx kelam Sasuke.
"Bukankah, kau sendiri yang mengatakannya jika aku tak boleh terlalu tergantung kepadamu? Aku hanya mengikuti perkataanmu Sasuke."
"Semua itu kulakukan demi dirimu, tapi kau malah keluar jalur."
Wajah Sakura mulai mengeras, "Lalu bagaimana? Kau ingin kita berakh-umm" Tak sampai selesai perkataan Sakura, Sasuke dengan tiba-tiba membungkam Sakura dengan bibirnya.
Sasuke semakin dalam mencium Sakura, mengabaikan rontaan penolakan dari si gadis.
Selalu seperti ini, ketika Sakura ingin lepas dari Sasuke, pemuda itu malah mengikatnya semakin kuat.
"Aku harap kau sadar dimana posisimu, Sakura."
Kalimat itulah menjadi akhir dari perjumpaan mereka kali ini.
Tbc
15/03/2019
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR'S [SasuSaku] ✔✔
FanficKetika diriku telah dimiliki olehmu, berpaling tak ada arti. Pada akhir aku akan kembali kepadamu Pair SasuSaku Rate T+