EPILOG

13.9K 560 37
                                    

Terima kasih buat yang udah ngevooment dichapt sebelumnya😄😄

***

"Aku mencintaimu lebih dari kemarin dan kurang dari hari esok"

Sakura tertawa geli "Kata-kata itu terasa familiar"

Sasuke mengangkat bahunya acuh, dia memang mengutip kalimat yang barusan diucapkannya dari seorang idol yang sangat Sakura sukai.

"Aku juga mencintaimu lebih dari kemarin dan kurang dari hari esok"

***

"Sasuke, apa semua kalimat manis yang kau ucapkan kepadaku adalah omong kosong belaka?" Sakura meringis, menyentuh pergelangan tangannya "Apakah tak ada kata puas bagimu, setelah menyakitiku lagi?"

Mata Sakura berkaca, perempuan musim semi itu mendekat kepada Hinata menempatkan diri dibelakan perempuan bermata kelabu yang kini menatap Sasuke tajam.

"Berhentilah menyakiti Sakura!"

Sasuke menggulirkan matanya bosan " Seolah aku perduli, Sakura kembali! Seharusnya kau beraikap profesional"

"Aku tidak mau! Kak Hinata, dia memukul lenganku dengan kedua jarinya sangat keras. Lihat ini, bekasnya bukan kemerahan lagi bahkan sampai keunguan."

Hinata menggelengkan kepalanya "Mau sampai kapan kalian memainkan permainan bodoh itu?

"Uno stacko? Itu bukan permainan bodoh, Kak." Hinata hanya mengangguk bosan dan bergumam terserahlah.

"Iya, ini adalah permainan menyenangkan jika aku yang menang." Sakura cemberut sembari menatap pergelangan tangannya miris.

"Sakura kau harus menyelesaikan ini, sekarang giliranmu"

Sakura memperhatikan balok-balok yang ada dihadapan Sasuke dengan gelisah, seperti inikah akhirnya. Dari 8 kali permainan Sakura baru menang 2 kali, itu pun pas awal ketika Sasuke belum mengerti aturannya.

Sakura menatap nanar pergelangan tangannya, ia harus bersiap menerima kekalahan lagi. Sasuke selalu memukulnya tidak berprasaan.

"Kak, sebaiknya kau cepat pulang."

"Tanpa kau perintahkan pun aku akan pulang, kalau bukan karena Ibu menyuruhku memberikan barang-barang itu" Hinata melirik singkat sebuah tas yang berada di atas meja "aku mana mau datang kemari, mengganggu pasutri yang baru bisa bulan madu setelah 5 bulan menikah." Sarkas Hinata, melirik sinis Sasuke.

"Sasuke, baru bisa sekarang" bela Sakura.

"Iya, pekerjaanku kan tidak bisa ditinggalkan."

"Bagaimana dengan aku? Bisa kau tinggalkan, begitu?"

"Bukan, bukan seperti itu. Maksudku ..."

"Kupikir, daripada denganku seharusnya kau menikahi pekerjaanmu, Sasuke"

"Sakura, bukankah kita sudah menyetujui untuk tidak membahas hal ini lagi?"

Hinata menghembuakan nafas bosan, ia mundur beberapa langkah lalu berbalik pergi. Tentu saja, Hinata tak ingin buang-buang waktu untuk pertengkaran Pasutri ini. Lebih baik dia menjemput anaknya yang sebentar lagi akan pulang sekolah.

Kembali lagi ke sepasang pasutri yang tengah beradu argumen, "Sakura, jangan mengacaukan moment kita yang sedang bulan madu."

Sakura mengerutkan hidungnya tak terima, "Mengacaukan moment kita, katamu? Bukan aku tapi kau!" Sakura menunjuk-nunjuk dada bidang milik suaminya "Kau Sasuke!"

YOUR'S [SasuSaku] ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang