Aku berjalan tanpa menoleh. Aku ingin mereka berhenti mengikutiku. Memangnya mereka tidak punya kegiatan lain selain mengikutiku?!
"Ini sudah keempat kalinya Kau mengelilingi sekolah ini, Clista!"
"Lebih parahnya lagi, dia hanya mengabaikan kita."
Aku berhenti tiba-tiba, membuat mereka yang mengikutiku menjadi tabrakan. "Ini akibatnya, kalau kalian mengikutiku. Aku kan bukan anak kecil lagi! Dari tadi kita menjadi pusat perhatian, kalian tidak malu apa? mengikuti seorang perempuan, kesannya kalian itu lelaki penggoda tau!"
"HEI!" teriak Luke kesal. "Kami bukan lelaki yang kau sebutkan, kami hanya bertugas menjagamu."
"Menjaga itu bisa dari jarak jauh! Demi tuhan kalian menaikkan emosiku saja!" teriakku kesal.
"Luke," panggilan Michael membuat kami terdiam. Michael membisikkan sesuatu ke telinga Luke, sehingga Luke tersenyum jahil. Jangan bilang rencana mereka lebih gila!
"Ah! Kami punya ide, Bagaimana kalau mulai saat ini, kami bertingkah layaknya stalker. Kami mengawasimu dari jauh," ucapan Ashton membuatku tersenyum sumrigah.
"Tapi, jangan pernah berkomunikasi dengan Jessica, jika ada apa-apa lalu kami tidak berada di sekitarmu, kirimkan pesan!"
"Atau mention saja!"
"Ask kami di ask.fm lebih bagus!"
"Kukira kik lebih baik,"
"Lebih baik ping!!! ke bbm kami saja!"
"Keputusan dibuat, Aku akan menelfon salah satu dari kalian, dan jika kalian terlambat mengangkatnya, itu salah kalian!" ucapanku membuat percakapan konyol mereka berhenti. Aku membalikkan badan dan meninggalkan mereka.
--
"Keisya!" teriakku tepat saat Keisya mengangkat telfonnya.
"Apa? Aku sangat mengantuk, Clista!"
"Kau menyebalkan sekali! Kenapa kau tidak sekolah?!"
"Maaf, Aku sedang ada pemotretan dan Aku baru saja tiba,"
"Astaga, Aku lupa kalau kau seorang model sekarang!"
"Dasar pelupa. Jadi apa saja yang kulewatkan di sekolah tadi?"
"Sangat banyak, err—salah satunya, band kesukaanmu menjadi security pribadiku sekarang."
"Tunggu, band kesukaanku banyak!"
"Band kakakku, bodoh!" kudengar Keisya tergelak disana.
"WOW! Kau sangat beruntung! Andaikan Aku itu kau, pasti hidupku akan menjadi hidup yang paling perfect!" Aku memutar mataku mendengarnya.
"Aku tidak tau apa yang kau bicarakan, tapi percayalah diikuti oleh mereka itu membuatku risih,"
"Kau saja yang terlalu beruntung, sudah dulu yah, Aku ada kerjaan lagi! See you soon, C."
Keisya memutuskan sepihak sambungan telfonnya. Sedikit menyebalkan, Aku jadi tidak punya kerjaan yang harus diperbuat. Jadi Aku memutuskan untuk tidur, lagipula ini sudah malam.
--
Keesokan paginya, Aku terbangun karena mencium bau masakan yang menggugah selera. Aku pikir Ibu sedang baik jadi dia membuatkan kami makanan. Tapi pikiranku salah, setelah berlari menuruni tangga tanpa memikirkan penampilanku, aku menuruni tangga dan melihat seorang lelaki bermata biru di dapurku.
"Apa yang kau lakukan?" tanyaku refleks entah kenapa.
"Memasak." jawab Luke tanpa melihat ke arahku. Aku mendecak kesal menanggapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior ⇝ Luke Hemmings
FanfictionSenior identik dengan kata menyebalkan. ▪ amazing cover by: jinjaelogy ▪