Malam tahun baru. Aku sudah siap daritadi. Ashton bahkan menggelengkan kepalanya beberapa kali saat aku bertanya kapan kita berangkat ke rumah Luke.
"Serius, Ash. Aku sudah mati kebosanan disini. Siapa yang harus kita tunggu?" tanyaku kesal.
Ya, aku kesal karena ayah dan ibuku bahkan sudah pergi ke kota untuk merayakan tahun baru sebentar. Mereka memang pasangan yang awet menurutku. Maksudku, mereka masih sering berpacaran. Oh ayolah, aku juga mau seperti itu dengan pasanganku nanti.
"Kita harus menunggu Michael dan Calum dulu, mereka berdua kan onti." ucap Ashton sambil tertawa.
Aku menaikkan alisku. "Apa itu onti? Kau ini suka sekali bahasa gaul." ucapku datar.
"Duh, onti itu ongkos tinggi." seketika aku tertawa mendengar penuturan Ashton barusan.
Tidak lama kemudian, suara mobil mengagetkanku. Dengan cepat aku mengambil hpku dan berjalan ke arah bagasi. Ya, malam ini aku yang akan menyetir mobil. Walaupun aku masih enam belas tahun tetapi aku sudah tahu cara mengendarai mobil.
"Jadi apa yang membuat kalian berd-- tunggu, KEISYA I MISS YOU!" pekikku kegirangan.
"Oh tidak mereka bertemu." ucap Michael menggelengkan kepalanya.
"Ayo masuk cepat, Oh hai Liliana!" ucapku heboh. Liliana hanya tersenyum ke arahku.
"Jadi, karna kalian terlambat aku akan memberikan kalian pelajaran. Pasang seatbelt kalian, okay?" ucapku dengan senyuman licik.
Tanpa mendengar ucapan mereka semua aku melajukan mobil dengan cepat. Tidak tahu kenapa malam ini jalanan sangat sepi sehingga aku dengan bebas melajukan mobilku.
"PELAN-PELAN CLISTA!" teriak Michael membuatku kaget sehingga aku menabrak tempat sampah yang ada di pinggir jalan.
"Jangan berteriak, bodoh! Aku tidak bisa berkonsentrasi!" ucapku memandang Michael tajam.
Kemudian aku melanjutkan perjalanan. Sekitar lima belas menit lagi kita akan sampai.
"AAA ADA KUCING!!" aku menginjak rem mobilku. Rasanya aku mau melempar Michael keluar mobil sekarang juga.
"Astaga, kepalaku rasanya mau pecah." ucap Ashton sambil memegang kepalanya. Kurasa kepala Ashton terkena dashbord mobil, maaf Ash.
"Sekali lagi kau berteriak aku akan melemparmu keluar mobil dan meninggalkanmu sekarang juga!" ucapku tajam kepada Michael. Calum mencubit Michael saat ia mau protes dengan ucapanku.
Dengan suasana hening aku kembali melajukan mobilku.
"Sejak kapan kau mengetahui rumah Luke?" tanya Ashton.
"Sejak dia mengajakku ke rumahnya tiga hari yang lalu." ucapku santai.
"Ehem, uhuks." Keisya pura-pura menirukan suara orang batuk. Aku memandangnya melalui spion, sedangkan Calum hanya menahan tawanya.
"Tertawalah kalau kau mau tertawa, Calum." ucapku kesal. Kemudian Calum tertawa diikuti oleh Liliana.
Aku memarkikan mobilku dan turun dari mobil secepat mungkin, memberikan mereka pembalasan memang menyenangkan, ya, aku menguncikan mereka.
"Hei Clista, dasar adik durhaka, kau rela menguncikan kami?!" teriak Ashton mengetuk-ngetuk kaca mobil.
"Kalian lambat sekali sih." ucapku sambil membukakan mereka pintu. Kulihat Calum dan Michael siap menerkamku.
"CLISTAA!" teriak mereka berdua bersamaan layaknya petir siap menyambarku, oke salah fokus.
Aku berlari memasuki rumah Luke tanpa mengetuk pintu dahulu. Kulihat disana mama Luke sedang sibuk menata bunga.
"Hai Mom Liz!" sapaku membuatnya kaget.
"Hai Clista, astaga aku sangat merindukanmu!" ucapnya sambil mencium pipiku dan mengguncangkan bahuku. Jika aku ada di anime, pasti akan ada bintang-bintang mengelilingiku karna pusing.
"Mom, aku harus sembunyi, dimana Luke?" tanyaku panik saat mendengar Calum memanggil namaku.
"Dia ada di ruang keluarga." ucapnya tidak yakin.
Aku melihat Luke yang memunggungiku. "Luke sembunyikan aku cepat!" ucapku kemudian aku berlindung di balik punggungnya.
"Ada apa?" tanyanya sedikit bingung.
"AHA! AKU MELIHATMU CLISTA!" ucap Calum dan Michael. Mungkin karena gerakan refleks, aku memeluk Luke dari belakang.
"Kalian kenapa?" tanya Luke masih bingung.
"Dia menguncikan kami di mobil!" ucap Michael seperti anak kecil, aku mengintip dari balik punggung Luke dan memeletkan lidahku ke arahnya.
"Kau memang pantas dikuncikan," Luke tergelak.
"Kalian ini, sempat-sempatnya berpelukan." ucap Calum sambil tersenyum mengejek.
Dengan canggung aku melepaskan Luke. "Maafkan aku, bye!" ucapku kemudian berlari ke taman belakang.
Satu kata buat dekorasi malam ini. Menakjubkan. Taman belakang dipenuhi dengan lampion-lampion dan banyak kunang-kunang di dalam toples ikut menerangi.
"Kau suka?" tanya seseorang membuatku kaget.
"Y-ya, ini keren, kau yang mendekornya?" tanyaku.
"Yap, eh sebenarnya yang menangkap kunang-kunang itu bukan aku." ucapnya.
"Ya, kunang-kunang sulit ditangkap tahu," ucapku ke Luke. "Kau tidak sekolah, tapi memberikanku roti?"
Luke membulatkan matanya. "Kau tahu roti itu dariku? Aish, rencanaku gagal." ucapnya kesal. Aku terkikik geli melihat tingkahnya.
--
Tahun baru masih setengah jam lagi, tapi aku sudah memainkan kembang api. Rasanya lebih aman kembang api dibandingkan petasan. Aku menyalakan satu lagi kembang api dan memotretnya. Satu lagi peristiwa yang mesti diabadikan sebelum tahun baru.
"Barbequenya jadi!" teriak Keisya. Aku berlari ke arah meja.
"Kurasa ada seseorang yang melakukan pendekatan malam ini." ucapku tanpa mengalihkan pandangan dari piring.
Michael dan Calum tersendak karenaku. Aku hanya tertawa melihat mereka berdua. Mengerjai mereka sebelum tahun baru memang menyenangkan.
--
Tidak terasa, tahun baru telah tiba, aku melihat teman-temanku dengan tersenyum, ah bahagianya melihat tersenyum bahagia, terlebih Luke. Apakah ini awal dari semuanya? Ah aku tidak tau.
--
11 Januari 2015, 02:28
MIDNIGHT UPDATE hehehehe
Covernya dari kak mer yah, keren kan?
telat nih tahun baruannya mereka,
vomments yah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior ⇝ Luke Hemmings
FanfictionSenior identik dengan kata menyebalkan. ▪ amazing cover by: jinjaelogy ▪