Hallo semua 💕
Aku cuma mau bilang kalo part ini panjang 🙈Semoga kalian suka 😋
~♥~
Sean kembali melirik jam tangan rolex limited edition yang melingkar di tangannya. Pukul 11, dan bibir gadis itu belum berhenti berbicara sejak 2 jam yang lalu. Hell.. Apa mungkin Alexa punya alter ego? Sungguh luar biasa. Tubuhnya sudah terasa lelah, tapi gadis yang tiba-tiba menjadi sangat cerewet di depannya ini membuatnya lupa waktu.
"Aku akan pulang," Sean berdiri dari tempat duduknya, meraih jas yang sudah ia lepas sejak sore tadi dan keluar dari ruangannya meninggalkan Alexa.
"Apa?! Aku belum selesai, tunggu kau tidak bisa meninggalkanku seperti ini," Alexa tak percaya Sean meninggalkannya ketika ia masih berbicara mengenai pernikahan mereka. Ia segera memasukkan barang-barangnya ke dalam tas dan mengejar Sean yang jauh di depannya.
"Hei!! Berhenti!!" teriakan Alex menggema di sepanjang lorong yang sudah sepi ini. Alexa sedikit meringis ketika kakinya tak sengaja keseleo ketika berlari mengejar Sean.
Sean berhenti mendengar teriakan Alexa. Kemudian ia memutar tubuhnya dan berjalan menghampiri Alexa yang berhenti di belakangnya.
"Kau benar-benar tidak memiliki perasaan," ucap Alexa sinis ketika Sean menghampirinya dan telah berdiri di depanya.
"Mungkin. Karena seseorang telah memilikinya," Alexa menoleh ketika mendengar ucapan Sean, meskipun pelan ia masih mendengar dengan jelas apa yang pria itu ucapkan.
"Aku lebih percaya jika kau tidak memilikinya," Alexa memilih meninggalkan Sean sebelum pria itu meninggalkannya lagi.
Sean berhasil masuk sebelum pintu lift tertutup. Matanya tak henti menatap Alexa yang benar-benar terlihat cantik malam ini. Selama ini ia tak pernah mengira jika Arthur Grimes memiliki putri secantik ini. Di satu sisi, Alexa menjadi pendiam, di sisi lain dia bisa menjadi sengat cerewet seperti sekarang.
Gadis itu terus saja membahas tentang perjanjian pernikahan mereka, meskipun Alexa tau jawaban yang akan ia berikan sama.
"Aku butuh jaminan jika kau tidak akan melakukan apapun kepadaku,"
"Memang apa yang akan aku lakukan?"
"Aku tidak ingin kejadian setelah kau membawaku pergi dari kedai es krim terulang kembali," ucap Alexa gugup.
Sean diam melihat kegugupan Alexa, gadis itu memainkan ujung gaunnya. Dan telihat seperti anak kecil yang baru saja ketahuan orang tuanya membeli lolipop.
Sean baru tersadar dari lamunannya ketika Alexa telah keluar dari lift berjalan menuju loby. Sekilas ia melihat loby itu sepi, ia ingin melihat seberapa kuat gadis itu bertahan sendirian. Sean menutup lift menuju ke basement dan mengambil mobil.
"Ayolah, kalian kemana saja. Aku menggaji kalian tidak untuk tidur," berulang kali Alexa mendial nomor telepon mansionnya dan nomor telepon Mr. Nelson. Tapi tak satupun dari mereka mengangkat panggilannya.
Ia melihat sekelilingnya. Sepi. Tak ada satupun orang di sana. Aku benar-benar akan memecat kalian semua jika ada orang jahat yang akan menculikku untuk menjadikanku badut sirkus.
Well.. Itulah yang selama ini mommynya katakan ketika ia bermain terlalu jauh, mommynya selalu berkata jika ia akan diculik untuk di jadikan badut sirkus. Itulah mengapa ia selalu membawa pengawal kemanapun ia pergi, dan bodohnya ia menuruti perintah pria brengsek itu untuk pergi makan malam dengannya sendirian.
"Tolong lah..." Alexa semakin panik ketika ponselnya mati. Ia terduduk di trotoar berharap orang baik yang menemukannya dan mengantarnya pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
the Jerk Owns Me
Romance[21+] - "Ahh..." Sean menggeram rendah menghentakkan dirinya sedalam mungkin di tubuh Alexa merasakan pelepasan yang sungguh luar biasa. Alexa mendorong tubuh Sean menjauh. Alexa merapikan kembali pakaian kerjanya yang tergulung di perutnya. "Silaka...