the Jerk Owns Me : Chapter 22 - Vampire Mark

13.9K 427 16
                                    

ENJOY READING

~♥~

8.00 a.m

Di dalam sebuah kamar di sebuah mansion yang lebih pantas di sebut istana ini kalian akan menemukan pemandangan baru, yaitu dua insan yang masih damai bermain di dunia mimpi mereka.

Di dalam sebuah kamar di sebuah mansion yang lebih pantas di sebut istana ini kalian akan menemukan pemandangan baru, yaitu dua insan yang masih damai bermain di dunia mimpi mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis yang berada di dalam selimut putih itu mulai menggeliatkan badannya. Merasakan tajamnya sinar matahari yang masuk melalui celah tirai kamar ini. Gadis itu merubah posisi tidurnya lalu menenggelamkan wajahnya ke dalam bantal. Meski masih setengah sadar, ia bisa mencium aroma parfum yang tidak terlalu asing di bantalnya. Parfum pria.

Alexa langsung mengangkat kepalanya dan mendapati seorang pria tengah tidur di sampingnya.

Cepat-cepat ia bangun kemudian membelit tubuhnya menggunakan selimut tebal itu lalu berjalan secepat yang ia bisa ke dalam kamar mandi. Ia sempat meraih kaos hitam yang tergeletak di dekat ranjang dan membawanya masuk. Meninggalkan pria itu tanpa selimut dan, telanjang.

Di depan cermin wastafel ia melihat pantulan tubuhnya di balik kaos hitam beraroma khas citrus dan woody yang sangat maskulin itu. Ia membawa jemarinya menyentuh bercak kemerahan yang tercetak jelas di sepanjang garis leher jenjang miliknya membuat tubuhnya bergidik ngeri. Lehernya terlihat seperti di gigit vampire.

Tanpa Alexa sadari, Sean telah berada di kamar mandi bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa Alexa sadari, Sean telah berada di kamar mandi bersamanya. Pria itu berdiri di depan pintu. Menatap intens gadis yang tengah melamun di depan cermin itu.

Benar-benar sial, ia harus menahan hasratnya kembali ketika semalam gadis itu menangis pilu di bawahnya. Ia terpaksa menyelesaikan permainannya sendiri. Karena ia tidak pernah melakukan hal rendahan dengan memaksa seorang wanita untuk memuaskan nafsunya.

Lelah menunggu, Sean menghampiri Alexa dan langsung melingkarkan tangannya memeluk perut rata gadis itu. Sambil terus mencium aroma vanilla di leher gadis yang telah bersubah status menjadi istrinya itu, kedua tangannya bergerilya menelusup ke dalam kaos kebesaran yang di pakai Alexa dan membelai dan menyentuh kulit lembut gadis itu.

Tidak ada penolakan sepeti semalam. Ia bisa melihat Alexa menikmati sentuhannya melalui pantulan cermin di hadapannya. Kemudian Sean membawa jarinya menyentuh titik sensitif gadis itu. Ia menarikan jemarinya di sekitar gundukan padat dan berisi yang akan menjadi tempat favoritnya tanpa menyentuh puncak yang telah mengeras.

"Good morning, My Queen," hembusan nafas hangat di belakang telinga Alexa membuat gadis itu semakin tidak bisa berfikir jernih.

"Good morning," balas Alexa seadanya. Ia benar-benar seperti orang gila, otaknya seolah terkunci untuk berfikir jernih, tubuhnya menerima setiap sentuhan yang di berikan pria itu. Sial, kau harus menolaknya sekarang, gadis bodoh!

Alarm bawah sadarnya berteriak ketika tangan nakal pria itu telah memainkan salah satu putingnya dari balik kaos yang ia pakai. Dan salah satu tangan pria itu telah membelai tempat lembab di bawah sana. "Lepas Sean! Aku mau mandi,"

"Hm... Baiklah," jawab Sean kemudian melepas rengkuhan tangannya. Membuat Alexa sedikit bernafas lega.

Tapi, "apa yang kau lakukan?!" teriak Alexa ketika Sean melepas celanya, dan sekarang dengan santainya pria itu berdiri di hadapannya tanpa sehelai benangpun.

"Mandi," jawab Sean santai, kemudian ia berjalan ke arah bath up menyalakan kran dan mengatur suhu air hingga pas.

"Bukan itu, maksudku, Sean,"

"Aku. ingin. mandi. sendirian.," lanjut Alexa menekan setiap kata untuk memperjelas maksud ucapannya.

"Kau harus menghemat air, karena banyak orang di luar sana yang tidak bisa mendapat air bersih. Dan mandi berdua adalah salah satu cara efektif menghemat air,"

'Siapa peduli ia dengan orang lain, selama ini pula ia sering mengirim air bersih ke tempat yang membutuhkan. Dan untuk apa pria itu peduli dengan orang lain tentang hal sepele semacam ini?'

Tanpa banyak bicara Alexa lebih memilih keluar dari kamar mandi. Meninggalkan Sean yang tengah sibuk memasukkan bath bomb vanilla ke dalan bath up. Sebelum ia berhasil menyentuh gagang pintu kamar mandi. Tangannya lebih dulu di tarik dan ia merasakan tubuhnya melayang, tak lama setelah itu seluruh tubuhnya basah terkena air.

"Kau gila, Sean!" teriak Alexa sambil menepuk air di depannya hingga membentuk cipratan tinggi.

Sean terkekeh geli, melihat Alexa seperti anak kucing yang takut dengan air itu. Ia langsung masuk ke dalam bath up bersama Alexa. Gadis itu masih memakai kaos hitam miliknya.

"Lepaskan bajumu," ucap Sean

"Tidak!"

"Asal kau tau, telingaku masih berfungsi dengan baik. Kau tidak perlu berteriak ketika berbicara denganku,"

"Ya aku tau,"

Sean menahan senyumnya, "anak baik," ucapnya sambil menyipratkan air hingga membasahi wajah dan rambut gadis di depannnya itu.

"Sean!!" Alexa langsung membalas perbuatan pria itu. Begitu seterusnya, mereka saling membalas, hingga tidak mereka sadari ada orang yang melihat perbuatan mereka. Orang itu tersenyum. Namun di dalam sana, hati kecilnya berteriak kesakitan. Melihat tawa bahagia mereka.

***

Mau double up tapi kalian harus

VOTE & COMMENT

dua-duanya ya gengs sambil nunggu loading fotonya 💕

♪\(*^▽^*)/\(*^▽^*)/

the Jerk Owns MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang