"Bismillah ... Semoga gak ada masalah kita di sini, ya ... Semoga baik-baik aja sampek selesai nanti. Aamiin," ucap salah satu teman kelompokku, Fanny. Saat memasuki hari pertama masa Pendidikan Sistem Ganda.
Ya, hari ini adalah hari pertamaku dan keenam temanku melaksanakan salah satu tugas sekolah yakni PSG.
Mereka adalah Fanny, Kinana, Fia, Mifta, Elna dan Annisa, kembaranku.
"Aamiin," serentak aku dan temanku yang lainnya.
"Ini dari sekolah SMK Swasta Jaya Bangsa, ya?" tanya salah satu pembimbing.
"Iya buk," jawab salah seorang perwakilan dari kami.
"Kalian magang di sini tiga bulan, 'kan?"
"Iya buk"
"Yaudah ... Ibu pecah aja kalian jadi lima ruangan."
"Ihh wee ... Gimana nih? Kita dipisah loh," rengek Fanny.
"Yaahh ... Gak enak lah," balas Elna.
"Ihh ... Aku takut lohh," kini, Mifta yang merengek.
Begitulah respon dari beberapa temanku saat mengetahui bahwa ruangan kami akan dipisah.
Tak ada respon dariku, aku hanya terdiam karena rasa takut yang menyelimutiku sedari tadi.
Aku tak tau apa-apa soal PSG, aku tak tau harus apa nantinya. Yang ku tau, selama magang pasti jadi babu kantor! Akhirnya aku hanya mengiyakan instruksi dari pembimbing.
"Kenapa? Gak pa-pa lah dipisah, kalo digabung pun nanti jadi gak kerja kalian, bakalan cerita aja, mending dipisah, mati pun nanti kita gak ngajak kawan," ujar pembimbing.
"Hehe ... i-iyaa buk," cengir Kinana
"Yaudah, ibu bagi, Fanny dan Kinana di ruangan STR, Mifta dan Lia di ruangan Imunisasi, Elna di ruangan P2P, Fia di ruangan PTM, Annisa di sini, ruangan umum," pembimbing kantor mulai membagikan ruangan kami.
"Di sini, masuk kerja dari Senin-Jum'at masuk jam 07:15 pulang jam 16:00. Hari Jum'at pulangnya setengah jam lebih cepat, jam 12:00 istirahat, shalat, makan. Senin-Kamis kalian pakai baju seragam sekolah biasa aja. Hari Jum'at pakai baju olahraga. Paham?" jelas ibu pembimbing.
"Paham buk," jawab kami serentak.
"Yaudah kalo gitu, ke ruangan masing-masing. Ikutin aja bapak ini, nanti dia yang nunjukin ruangannya," perintah bu Pembimbing yang lansung mengutus salah satu pegawainya untuk mengantarkan kami ke ruangan masing-masing.
Kami mengangguk pertanda mengerti akan perkataan yang baru saja diucapkan olehnya.
•••
"Masuk, Dek, ini ruangan kita. Jadi, selama tiga bulan kalian di sini. Ini meja kalian, selamat bekerja," ucap pak Bram, pembimbingku di ruangan itu. Aku dan Mifta memang ditunjuk untuk magang di ruangan Imunisasi.
"Iya, Pak, makasih," jawabku sembari tersenyum simpul.
Gugup. Yaa perasaan itulah yang sekarang mendominasi diriku. Sebab ini kali pertama aku berada di ruang kantor, dan untuk pertama kalinya aku dipisah dengan kembaranku yang berada di ruangan Umum.
Yaa ... Kami memang kembar, tapi nama kami tak sama. Namaku Lia dan kembaranku Annisa.
Kuharap, jangan tanyakan padaku mengapa nama kami berbeda, tanyakan saja itu pada Mami dan Papaku.
Lama aku dan Mifta duduk di meja kerja kami. Tapi, seolah tak ada yang mempedulikan kami, pegawai di sini sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, entah memang tak ada kerjaan untuk kami atau memang mereka yang tak menyadari kehadiran kami sejak beberapa jam yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
D I A [Bukan Pria Almet] {Complete}
RomanceMasa PSG membuatku mengenal banyak orang, termasuk DIA