Mata Batin

97 47 8
                                    

"Eh! Apa itu?" teriak Mifta yang membuat aku dan kembaranku kaget, saat kami hendak mengambil wudhu untuk melaksanakan shalat Dzuhur.

Kali ini, kami melaksanakan shalat di ruang atas, alias umum. Tempat di mana kembaranku menjalankan masa PSG-nya.

"Apa? Mana?" serentak aku dan kembaranku.

"Hah! Nghh .... Gak, enggak!" jawabnya dengan nada ketakutan.

"Kau jangan buat takut, Mif! Apa kubilang? Jawab!" desakku padanya.

"Ntah .... Mifta nih," timpal kembaranku.

"Udah cepet ambil wudhunya, nanti aku cerita siap shalat," perintahnya.

Aku dan kembaranku pun menuruti kemauannya.

•••

"Mif, ada apa tadi? Kok teriak kau?" tanyaku pada Mifta saat kami telah melaksanakan shalat.

"Tadi itu ada hantu," jawabnya santai.

"Hah! Hantu? Serius kau! Yang betul-betul aja kau, Mif! Aku udah ketakutan nih gila!" kali ini kembaranku yang ketakutan.

"Isshh .... Iyaloh! Gak percaya kali, tadi dia duduk di bangku depan itu, memang sih gak ganggu. Tapi, ya gitu, dia ngeliatin kita aja," jelasnya.

"Kok kau bisa tau, Mif?" tanyaku balik.

"Aku kan memang bisa 'ngeliat'. Udah lama pun, udah dari SMP. Tapi baru sekarang kan aku cerita sama kelen?"

"Berarti kau taulah tempat di mana aja yang ada 'itu'nya di kantor ini?" tanya Annisa kembaranku.

"Taulah"

"Di mana aja?"

"Di ruang Imunisasi, di situ memang 'ada' terus di kamar mandi, di sini juga ada," terangnya.

"Hah! Serius kau, Mif? Di ruang Imunisasi 'ada'?" kagetku padanya.

"Iya ada"

"Isshh .... Panteslah perasaanku selalu gak enak di sana, ya?" decakku kesal.

"Gak pa-pa, gak ganggu kok," sambungnya

"Gak pa-pa kepalamu! Kalo aku kesurupan di sana kekmana? Aku kan dateng pagi kali! Belum ada pulak tuh pegawai yang datang," kesalku padanya.

"Hahahaa .... Udahlah santai aja kenapa sih," tawanya lepas.

•••

Pagi ini, aku Annisa dan Mifta sedang berdiri bertiga menunggu temanku yang lain. Tiba-tiba seorang pegawai memberhentikan mobilnya tepat di depan kami dan berkata "Yok dek! Naik!"

"Mau kemana, Pak?" tanyaku pada pegawai itu.

"Udah naik aja! Gak mungkin kelen kubawa ke jurang," ketusnya.

"Udahlah kak! Ikutin aja, dia itu Kepala Bidang di ruanganku," bisik Annisa padaku.

Kami pun menurut masuk ke dalam mobilnya. Dan ternyata kami di bawa ke salah satu gedung ternama untuk melaksakan Gladi Bersih. Memang beberapa hari yang akan datang adalah Hari Kesehatan Nasional, untuk itu beberapa pegawai dari Dinas Kesehatan tempatku menjalankan PSG, turut serta ambil bagian dalam acara gladi ini.

D I A [Bukan Pria Almet] {Complete} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang