D I A

105 44 9
                                    

DIA mungkin tak menyadari bahwa aku cemburu
DIA mungkin tak merasa bahwa aku terluka
Dan ....
DIA mungkin tak mendengar bahwa hatiku sedang menangis -NK

•••

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan ini bulan ketiga masa PSG-ku, yang berarti aku hanya akan berada di kantor ini beberapa hari lagi dan sampai sekarang, aku belum mengetahui siapa sebenarnya nama pria itu. Rasa penasaranku semakin menggebu. Entah sejak kapan rasa ini tumbuh, setiap melihat senyumannya aku merasa ada yang berbeda dalam diriku, aku tak mengerti rasa apa yang menyelimuti diriku ini. "Benarkah rasa ini hanya datang sekilas saja? Atau akan tertanam dalam diriku? "Ah, mungkin hanya perasaan labilku saja. Siapa tau setelah keluar dari kantor, rasa ini akan hilang," batinku.

Aku tak bisa lebih lama mengendalikan diri ini, aku tak tahan lagi. Sekarang sudah waktunya! Mau sampai kapan lagi aku terus berdiam seperti ini? Hanya berani menatap dan membuang muka saat ia menoleh sekilas ke arahku. Mau sampai kapan aku tak mengetahui namanya? Tidak! Tak bisa lagi! Sekarang waktunya!

Aku mencoba mencari tau sendiri apapun tentang dirinya. Untuk itu, kuawali dengan mencari akun Facebooknya.

Tak butuh waktu lama bagiku untuk mencari akun Facebook pria itu, hanya dalam hitungan menit aku langsung mendapatkan akun Facebook sekaligus nama pria itu. Itulah sebabnya aku dan Annisa dijuluki Stalker Handal oleh beberapa temanku.

"Aha! Akhirnya dapat juga!" girangku dalam hati kala telah kudapati akun Facebook pria itu. Tampak nama akun yang tertera adalah Danil yang pertanda itulah nama pria yang senyumannya selalu menghantui isi kepalaku.

Dalam akun Facebooknya juga kuketahui akun Instagram pria itu. Sontak saja, aku langsung stalk akun Instagram pria itu. Betapa senangnya hatiku malam ini. Nama, sekaligus dua akun sosial medianya berhasil kuketahui. Akhirnya, kufollow akun Instagram pria bernama Danil itu dan berharap dia juga balik mengikuti akun Instagramku.

•••

"Dek!" teriakku sambil menepuk bahu Annisa yang tentu saja membuat dirinya kaget bukan kepalang.

"Apa! Aku kaget, ya bodoh!" makinya.

"Danil!" timpalku bersemangat

"Apa maksudmu gila?"

"Nama abang yang senyumnya manis itu Danil," jelasku

"Oalah bangke! Kukira apa tadi! Udah tau kau namanya? Baguslah" jawabnya jutek.

"Kyaaaaaaaaaa >< haaaaaa ya ampuuunnnnn aaaaaaa ><" teriakku lagi.

"Kenapa lagi si gila ini?"

"Dek! Demi apa deeekk? Igku di folback sama bang Danil! Haaaaaa .... Semoga aja dia tau kalo aku anak magang di kantor! Semoga dia liat sorotanku diig!" jeritku histeris.

Tak ada tanggapan dari kembaranku, ia hanya menggelengkan kepalanya malas karena melihat tingkahku yang tak biasa ini.

Harapanku pun menjadi kenyataan. setelah akun Instagramku difolback, DIA juga melihat sorotan di akun Instagramku dan membalasnya.

Danil
"Kayak kenal," DIA memulai pembicaraan melalui direct message

Terdiam. Ya, itulah reaksiku saat tau bahwa ada sebuah direct message dari DIA, hal ini tentu saja membuat diriku senang bukan kepalang, bahagia tiada tara.

D I A [Bukan Pria Almet] {Complete} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang