halo, laki-laki yang sedang duduk termangu di bangku paling belakang,
aku hanya ingin bertanya, apa kamu masih ingat bagaimana awal pertemuan kita dulu?
ku tebak, pasti sekarang kau sudah lupa kan? karena sudah hampir dua tahun yang lalu.
tapi tenang saja, aku tak mungkin lupa, aku akan selalu mengingat itu, walau nantinya memori otakku akan perlahan menghapusnya dari ingatanku seiring berjalannya waktu.
tapi aku punya berbagai cara agar semua itu tetap abadi. caranya adalah, ku tulis semua tentang kita, disini.
oke cukup, sekarang aku akan memulai,
pertemuan yang tak pernah disangka sangka, apalagi direncanakan, sungguh memang kehendak Tuhan.
uluran tangan sebagai awal perkenalan dan basa basi sebagai bahan obrolan, kamu rela melakukan semua itu hanya untuk mengenalku.
tunggu dulu, apa kamu tahu, bahwa aku baru pertama kali mengalami hal ini? sebelumnya aku memang sudah sering kali berkenalan dengan banyak laki-laki, tapi tidak se menyenangkan denganmu.
apalagi ketika kamu memberikan senyuman pertama di pagi mu di hari itu, untukku. itu adalah sebuah kado terindah yang semesta berikan untukku di saat mentari benar benar sedang bersinar.
apalagi ketika seseorang membuat kita menjadi semakin dekat karena memintamu untuk duduk di sampingku dan kau sama sekali tidak keberatan.
YOU ARE READING
hurt broken
PoetryIni cerita tentang bagaimana aku yang sangat mencintaimu dan akan selalu mencintaimu, walaupun semesta menyarankanku untuk berhenti.