Tanpa arah

1.5K 139 23
                                    


Di sarankan untuk mendengarkan musik di atas ,untuk mendapatkan feelsadnya 😆(musik naruto ngena banget)

Sebelum membaca di sarankan untuk vote terlebih dahulu.




Sehun ingin seperti bintang yang di sukai orang-orang meskipun ia kecil namun sinarnya dapat memikat hati orang. Tapi sayang ia bagaikan bunga bangkai terlihat indah namun orang-orang enggan melihatnya.

Sehun tidak tahu untuk apa ia hidup ,untuk siapa ia hidup , bahkan ia sendiri tidak tahu bagaimana cara menikmati hidupnya sendiri. Sehun hanya tahu bahwa ia hidup dalam sebuah dunia penderitaan.

Sehun tengah terduduk di halaman belakang ,tempat itu selalu sepi karena itulah sehun menyukai tempat itu . Dan di tempat inilah ia bisa menangis sepuasnya. Saat ini keadaan sehun tidak sedang baik,ada beberapa luka memar di sekitar wajahnya.

Ada beberapa anak panti asuhan yang usianya di atas sehun karena itulah sehun sering di bully , bukan hanya staf saja yang tidak menyukainya tetapi ada beberapa anak panti asuhan juga yang tidak menyukainya.

"Eomma apa kau melihat putramu menderita seperti ini ? Aku tahu kau pasti melihatnya ,maka dari itu bawalah aku bersamamu " sehun menundukan kepalanya ,ia melihat rumput yang bergoyang karena tertiup angin.

Ia sadar ia seperti rumput yang goyah ketika di terpa angin ,ia tidak kuat menanggung bebannya sendiri. Ia hanya anak yang masih sangat membutuhkan kasih sayang dari orangtuanya.

"Kau melihat sehun ?" Seorang staf bernama park giljang menanyakan sehun kesetiap anak panti asuhan ,namun nihil tidak ada satupun orang yang tahu dimana keberadaan sehun.

"Paman giljang kau sedang mencari sehun ?" Bong gu yang baru saja datang langsung bertanya pada giljang. Bong gu bisa di katakan teman baik sehun di panti asuhan.

"Kau melihatnya ?"

"Tidak ,tapi setahuku sehun sering duduk di halaman belakang,coba saja paman cari disana" seperti kesempatan bagus bagi giljang karena tempat itu sepi ia bisa melakukan apa saja pada sehun.

"Baiklah ,terimakasih anak manis" giljang langsung pergi begitu saja menuju halaman belakang.

Pemilik panti asuhan memang baik pada sehun namun beberapa staf tidak menyukai sehun ,dan beberapa anak panti asuhan juga kerap membully sehun . Namun pemilik panti asuhan tidak mengetahuinya.

"Disini kau rupanya anak nakal" sehun mendongakan kepalanya ,terlihat jelas wajah ketakutan dari sehun giljang selalu melakukan kekerasan pada sehun karena itulah sehun selalu merasa takut.

"Paman giljang" sehun bangun dari duduknya ,ia ingin pergi tapi mustahil karena giljang tidak akan membiarkannya pergi. Sejak awal sehun masuk kepanti asuhan sudah terlihat jelas jika giljang tidak menyukai sehun.

"Dasar anak nakal " giljang memukul tubuh sehun sehingga tubuh mungil sehun tersungkur "sudah kubilang bersihkan kamar mandi ,tapi kau malah berdiam diri disini"  sehun kembali berdiri takut jika giljang akan semakin marah.

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang